“Terkadang apa yang kita tak ketahui adalah menjadi suatu kebahagiaan.”
—Dear, Makmumku—
©fzyniaa.•••
Afnan menceritakannya, dimana ia pertama kali bertemu dan pertama kali ia mencintai seorang gadis, yaitu Raifa.
Raifa hanya mendengarkan sembari mencoba mengingat.
“Dulu, kamu ini pindahan di komplek Green Lake Residence, kamu ingat?”
Raifa tampak berpikir, itukan tempat tinggal lamanya. “Saya ingat, itukan rumah lama saya.”
Afnan terkejut. “Eh, kok?”
“Saya pindah.”
“Kapan?”
“Minggu lalu.”
Afnan menatap sendu pada gadis itu. “Kenapa? Apa gara-gara Hilman?”
Raifa mengangguk lemah.
Afnan merasa bersalah karena tidak membantu Raifa dari awal, ia menyesal. “Maaf, jika saja saya menolongmu dari awal.”
“Tidak, ini salah saya. Jangan bahas.”
Afnan tersenyum, ternyata Raifa tak bersikap dingin padanya, beda halnya dengan Hilman, lelaki itu sering kali dibentaki, dimarahi, diacuhi oleh Raifa. Ia bersyukur.
Ia memulai ceritanya dari awal.
“Afnan, kita kedatangan tetangga baru nih.” ucap Ummi yang bernama Khadijah.
Afnan menatap Umminya dengan tak percaya diiringi rasa gembira. “Alhamdulillah Ummi, aku punya teman baru nih!”
Mata Khadijah berubah menjadu sendu, membuat Afnan heran. “Kenapa, Ummi? Kok, sedih?”
“Sayangnya teman kamu itu akhwat.”
“Yah... tapi gak apa-apa kok, aku bisa jaga diri.”
Khadijah tersenyum mengelus kepala Afnan dengan lembut. “Baiklah, ajak temanmu itu dan main disini, sejak dari tadi Ummi lihat anak itu murung terus.”
“Murung?”
“Dia dicadar, Nak.”
Mata Afnan berbinar-binar. “MasyaAllah, umurnya berapa?”
“Kayaknya beda tiga tahun sama kamu, dia dibawah usiamu.”
Afnan manggut-manggut. “Aku ajak dia, ya?”
Khadijah mengangguk. “Jangan memaksakan dia, kalau gak mau.”
Afnan mengangguk paham, lalu pergi keluar dan mengunjungi teman baru.
Afnan tiba dirumah Raifa sembari membawa makanan.
“Assalamualaikum?”
Raifa yang tampak murung, ia menatap tamu yang berada digerbang. “Waalaikumsalam...”
“Ini sedikit makanan buat kamu.”
Raifa menghampiri sosok lelaki itu dan membuka gerbang. “Terima kasih, apa tidak masuk dulu?” Ia menerima makanan dari Afnan.
Afnan menggeleng, ternyata benar apa yang dikatakan Umminya, gadis ini murung tak ada senyuman dibalik matanya, tatapan datar, kosong dan kesedihan yang terlihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Makmumku
Духовные[Drama-Spiritual-Teenfiction] Karena terbelenggu pada masa kelamnya, Raifa menjadi sosok yang menjauhi diri dari segala hal, termasuk lelaki. Ya, ia memang membenci dengan namanya lelaki. Membuat semua orang tanpa alasan membenci Raifa karena sifat...