“Apa istimewanya aku hingga kamu mencintaiku?”
—Raifa Shabira Hanafi
•
“Aku menerimamu apa adanya bukan ada apanya.”
—Afnan Malik Alkahfi—Dear, Makmumku—
©fzyniaa•••
Raifa mematung begitupula dengan Rahma.
"Afnan, kamu serius, Nak?" tanya Rahma gugup.
Afnan tersenyum. "Iya, tante, sebenarnya niat saya ini udah lama, cuma beraninya baru sekarang."
Rahma tersenyum. "MasyaaAllah... Afnan. Raifa gimana kamu mau kan nerima niat baik Afnan?"
Raifa menunduk, ia memainkan jari jemarinya. Bukannya tak ingin, ia ingin mendapatkan lelaki yang baik namun ia merasa kotor jika bersanding dengan Afnan, mengapa lelaki itu mencintai dirinya yang tidak istimewa ini?
"Aku... butuh waktu, aku..."
Afnan kecewa, namun ia berusaha untuk tidak memperlihatkan raut wajahnya yang kecewa. "Gak apa-apa Raifa, wajar kamu kaget, lagian kamu baru sadar langsung dilamar, gimana gak kaget hehe."
Rahma mengelus bahu Raifa.
"Saya mau tanya... apa istimewanya saya hingga kamu mencintaiku?"
Afnan tersenyum, ia berdiri dari duduknya dan berlutut dihadapan Raifa, gadis itu selalu saja menundukkan pandangannya. Afnan menyukainya. "Saya menerima kamu apa adanya bukan ada apanya, maksudnya saya mencintaimu apa adanya tak memandang kamu orang miskin, tak memandang kamu cantik atau tidak karena aku memilih kamu karena kamu mampu menutup aurat dengan sempurna ditambah dizaman sekarang yang lagi masanya trendi pakaian banyak muslimah yang berani buka jilbabnya hanya karena demi konten, lalu kamu misterius, itu yang membuat saya tertarik sama kamu pada saat kita pertama kali bertemu, saya salut kamu menolak lamaran Hilman padahal lelaki itu terkenal banget loh sama ketampanannya dan sholehnya."
"Kak Hilman? Kok kamu tahu?"
"Ah, saya selalu lihat kamu dikejar-kejar sama Hilman, bahkan saya udah nyerah disaat dia nembak kamu di hadapan banyak orang, namun kamu menolaknya, saya menjadi semangat lagi buat nikung kamu di sepertiga malam."
Raifa mendengar pengakuan Afnan terharu, bagaimana bisa gadis kotor seperti dirinya, dicintai oleh dua lelaki yang begitu sempurna? Ah, Raifa, kamu tak pantas.
"Kamu mau menerima gadis yang kotor ini?" tanya Raifa bergetar karena sedari tadi menahan tangisannya.
Afnan terkejut mendengarnya, maksud Raifa apa? "Maksud kamu apa?" tanya Afnan bingung.
Rahma segera menyela ucapan Raifa karena tidak ingin Raifa kembali trauma. "Ah... maksudnya Afnan, apa kamu mau menerima gadis yang pendosa seperti dirinya?"
"Astagfirullah, Raifa... saya juga pendosa kita sama-sama memperbaiki diri, memperbaiki iman kita kepada Allah, MasyaAllah, kamu khawatir itu Raifa?"
Raifa tak bisa menahan tangisannya, ia menangis, Afnan kaget bukan main. "Raifa... apa saya salah bicara?"
Raifa menggeleng lemah.
Rahma hanya bisa menghela napasnya, ia tahu maksud ucapan Raifa tadi. Rahma hanya bisa pasrah dengan apa yang terjadi kedepannya.
"Saya ingin sendiri dulu, maaf ya?" Raifa memajukkan kursi rodanya pergi meninggalkan Afnan dan Rahma.
"Raifa..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Makmumku
Spiritual[Drama-Spiritual-Teenfiction] Karena terbelenggu pada masa kelamnya, Raifa menjadi sosok yang menjauhi diri dari segala hal, termasuk lelaki. Ya, ia memang membenci dengan namanya lelaki. Membuat semua orang tanpa alasan membenci Raifa karena sifat...