𝙃𝙞 𝙆𝙖𝙥𝙩𝙚𝙣!³⁸

1.9K 372 78
                                    

○●○

Tak pernah terfikirkan oleh lala, bahwa semuanya serumit ini.

Tentang bagaimana caca yang menjadi dalang semuanya

Dan tentang rencana kepindahannya dari SMA Jaya.

Gadis remaja itu menarik selimutnya, menutup matanya berusaha untuk berpura-pura tidur kala suara knop pintu kamarnya terbuka.

❝ sayang ❞

Suara ibunya bisa ia dengar dengan jelas, namun lala masih berusaha diam dengan kepura-puraannya.

❝ sayang mami tahu kamu gak tidur ❞

Perasaan seorang ibu memang sekuat itu, dan lala merasa sia-sia melakukannya.

Gadis itu menurunkan selimutnya, menatap ibunya yang sedang berdiri sembari membawa nampan ditangannya.

❝ sarapan dulu yuk── dari kemarin kamu makannya sedikit. Abang sama lukas beliin kamu bubur ayam ustad yanto loh ❞

Lala masih bergeming, namun gadis itu bangkit dari tidurnya.

Sejak kemarin ia memang tak berselera makan, memikirkan tentang rencana ayahnya yang tetap bersikukuh ingin memindahkan dirimya dari SMA Jaya.

Dan lala, gadis remaja itu hanya melakukan mogok makan sebagai bentuk penolakan rencana yang tak ia setujui.

❝ makan yah, perut kamu nanti sakit lagi. Mami gak mau ❞

❝ lala akan makan kalo papi gak jadi pindahin lala ❞

Bunga menghela nafas pelan, wanita paruh baya yang masih ayu itu menaruh nampan dimeja.
Mengelus lembut surai putri satu-satunya.

❝ kamu tahu papi kan la, papi gak akan semudah itu ganti keputusan── dan kepindahan kamu dari SMA Jaya menurut mami keputusan yang tepat la ❞

❝ mami gak mau kamu ada dilingkungan yang bikin kamu sakit ❞ sambungnya dengan lirih

Lala menatap dalam netra ibunya, gadis itu menarik tangan bunga yang berada dipipinya, menggenggamnya lembut.

❝ mi── gak semua yang ada diSMA Jaya nyakitin lala ❞

❝ masih ada yang lindungin lala dan sayang sama lala ❞

Bunga mengangguk pelan ❝ mami tahu, tapi apa mereka bisa nutupin luka kamu waktu kamu disakitin sama jeffri dan rosa ? Atau bahkan seluruh murid di SMA Jaya ? ❞

Lala diam, gadis itu tak tahu harus menjawab apa.

Orang-orang yang melindunginya seperti kedua sahabatnya, Bara, teman sekelasnya, Yudha bahkan Migu dan Jeka selalu ada disisinya.

Namun── hal itu tak bisa membuat rasa sakitnya berkurang.

❝ mami hanya mau yang terbaik buat kamu, begitupun papi ❞

❝ sekarang makan, mami suapin ya ❞

Gadis itu mengangguk lemah, ia tak ingin meninggalkan SMA Jaya, karena bagaimana pun, kisahnya sibangun disana.

 |✓|𝐂𝐨𝐦𝐩𝐥𝐢𝐜𝐚𝐭𝐞𝐝Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang