C01

908 73 2
                                    

"selamat pagi dohyon eomma" sunoo muncul dari arah pintu rumah dohyon

"oh sunoo ayo masuk" sunoo kemudia masuk dan mendudukkan dirinya di salah satu sofa

"kau mau minum apa"

"terserah saja eomma"

"oh Baiklah" dohyon kemudia berjalan ke dapur untuk mengambil minum

"oh kau kesini" daniel muncul dari arah tangga

"iyalah, aku kesini ingin menjemput mu" sunoo mendelik kesal

"oh" Daniel kemudi berlalu pergi ke dapur

"yak menyebalkan"

"aku tidak peduli"

"ini sunoo minumnya" dohyon muncul lalu memberikan segelas susu pisang

"makasih eomma" sunoo mulai meminum minumannya

"apakah kalian akan benar-benar pindah ke apartemen"

"iya eomma makasih telah merawat kami, kami ingin belajar dewasa"

"kenapa kau begitu cepat dewasa" dohyon memeluk sunoo

"sudahlah eomma kami hanya pindah ke apartemen bukan pindah alam" dohyon yg kesal kemudian melemparkan bantal kearah daniel

"sakit eomma"

"lagian kamu ngomongnya ngawur" dohyon mendelik kesal

"sudah-sudah ayo Daniel kita berangkat"

"kami pamit dulu dohyon eomma" dohyon menampilkan muka sedihnya lalu memeluk daniel dan sunoo

"baik-baik ya" dohyon melambaikan tangannya

"baik eomma, daniel dan sunoo berangkat" mereka kemudian memasuki mobil dan berlalu meninggalkan rumah dohyon


















"sunghoon"

"ya ayah" sunghoon tanpa mengalihkan pandangannya dari handphonenya

"kalo ayah ajak ngomong tuh ayah di lihat" sunghoon berdecak kesal lalu menatap ayahnya

"kapan kau akan kuliah"

"besok"

"oh ysdh" taehyun kemudia berlalu pergi dan hanya di pandang datar oleh Taehyun

"hanya seperti itu?"

"menyebalkan" ucapnya kemudian membuka kembali handphonenya



















"kau kenapa"

"tidak apa-apa" sunoo masih terus menatap layar handphonenya

"lalu kenapa kau ketawa seperti orang gila"

"aish kau sepertinya tak bisa pernah melihat ku bahagia"

"bahagia mu terkadang seperti bahagia menyerempet sinting"

"heh" sunoo melempar bantal kearah muka daniel

"sakit bodoh" daniel kemudian berjalan dan ikut merebahkan diri ke samping sunoo

daniel melirik sedikit layar handphone sunoo dan sontak langsung merebutnya

"heh kembalikan handphone ku" sunoo berusaha mengambil handphonenya

"tidak sebelum kau berjanji tidak akan chat lagi dengannya"

"tapi kenapa sunghoon hyung baik"

"jauhi dia sunoo" Daniel menatap saudaranya dengan datar

"kenapa daniel aku mencintai nya"

"kami juga saling menyukai"

"tidak bisa" daniel mendekat kearah sunoo

"kau tidak bisa bersamanya" daniel mencengkeram kuat

"sakit bodoh lepaskan" sunoo berusaha melepaskan cengkraman Daniel

"aku akan mengambil handphone mu dan akan ku kembalikan bila kau sudah benar-benar menjauhinya

daniel berjalan keluar dan pergi ke kamarnya dan meninggalkan sunoo dengan berbagai macam umpatan untuknya karena kesal

















"kau tidak bisa berbahagia di atas penderitaan yg dulu bunda dan jungwon rasakan sunoo" daniel merebahkan tubuhnya di kasur miliknya dan mulai menutup matanya

DENDAM •ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang