C15

354 51 5
                                    

"selamat pagi sunghoon hyung" sunoo meninggalkan daniel kemudian pergi menuju sunghoon

"pagi juga" sunghoon tersenyum lalu mengusap kepala sunoo

daniel? dia udah kepanasan di belakang

dia berjalan kemudian sedikit menyenggol tubuh sunghoon hingga nyaris kejungklang

"sorry sengaja" ucapnya acuh lalu pergi meninggalkan sunoo dan sunghoon

"dia kenapa sih sun?"

"mana sunoo tau" sunoo mendelikan bahunya

"woy woy kuliah jangan pacaran di tengah lorong ini jalanan umum bukan punya nenek kalian" pria manis bertubuh kecil berdarah jepang mendorong kedua pundak orang ya pundak sunoo dan sunghoon

"santai dong ki"

"ga bisa santai gw" jawab taki sewot

"kok sewot sih nying" sunoo ingin menjambak namun taki buru-buru menjauh

"ape lo? mau jambak? gw aduin Daddy gula gw ya" daniel mendengar keributan lantas berbalik untuk menonton ternyata drama itu di isi oleh sunoo dan teman sejurusan danil taki

"ha? Daddy gula? sugar Daddy kali anjing" ini daniel kesel sama taki yg bilang sugar Daddy malah di ganti jadi Daddy gula

"emang ada yang mau ama lu ki?" tanya sunoo

"lo kan masih kek bocah smp" sunghoon ikut menimpali

"ada pedofil, bener kan ki?" ucapan daniel sukses mendapatkan geplakan sayang di kepalanya dari taki

"sakit gblk taki" daniel mengelus kepalanya

"bangsat" taki merenggut kesal lalu pergi dengan menghentakkan kakinya

"TAKI TUNGGUIN GW" daniel berteriak ketika taki semakin jauh ya daniel dan taki satu jurusan

"YAUDAH SINI CEPET YA KALI GW KUDU JEMPUT ELU" taki berhenti di tempat untuk menunggu daniel

daniel langsung berlari kemudian lanjut jalan bersama taki

"sunoo" sunghoon memanggil

"apa hyung" sunoo menjawab

"jalan yu nanti"

"boleh tapi kita hunting street food ya" sunoo tersenyum

"siap itu mah" sunghoon merangkul pundak


























"eh kita mo ngapain sih di sini" tanya haechan

"ya ga ngapa²in"

"lah anying" haechan menatap kesal semua

"ini si kak jeno ngidam di temnin bengong" ucap sungchan

"lah anjir random bat lu jen jen, emng bener ya anaknya jaemin" haechan menatap kesal jaemin dan jeno

"nape lo? biarin aja nape, biar anak gw ga ileran"

"bukan masalah sebenrnya bang jaem, yang jadi masalah" shotaro tersenyum manis

"kenapa buat nemenin jeno bengong doang kita bangun pas matahari belum muncul cuman buat berangkat ke jeju?" lanjut shotaro

"ya kan gw ngidamnya bengong di jeju sho" jeno mengerut kesal

'tilut tilut' dering handphone berbunyi kemudian semua berbalik kearah mark

"siapa"

"daniel" ucapan mark membuat semua mengangguk

DENDAM •ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang