C09

345 54 6
                                    

beomgyu sedang asik melihat berbagai macam foto anggota keluarganya

"lihat lah niel foto mark uncle gigi depannya sangat besar" sunoo menunjuk salah satu foto mark yang ada di album tersebut

entah mengapa daniel sangat receh sehingga hanya melihat foto pamannya yang ini kini dia sudah tertawa terguling-guling di karpet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

entah mengapa daniel sangat receh sehingga hanya melihat foto pamannya yang ini kini dia sudah tertawa terguling-guling di karpet

"ya terus tertawa kan aku anak nakal" mark mendekati daniel kemudian menggelitik tubuh anak tersebut sehingga daniel tak bisa berhenti tertawa

"sudahlah mark apakah kau ingin ponakan mu perutnya sakit karena kau terus mengelitiknya" haechan bersedekap di depan mark yg masih sibuk menggelitik Daniel

"apakah kau tidak mendengar ku bapak jung" Mark berbalik ke arah haechan lalu tersenyum tanpa dosa

"ayo haechan uncle marahi saja mark uncle" ucapan daniel di hadiahkan tatapan sinis oleh Mark

kini sunoo sedang bermanja-manja dengan shotaro

"shotaro mama, apakah aku akan memiliki adik lagi dari mama" jujur sunoo sangat ingin memiliki adik lagi yang menggemaskan Karena daniel sudah tumbuh menjadi adik yang menyebalkan

ucapan sunoo membuat shotaro diam dia ingin mengatakannya namun lidahnya keluh

sungchan datang lalu berbisik ke sunoo

"maaf sunoo mama mu tidak bisa hamil" sungchan berbisik membuat mata sunoo membulat

"mama, ga usah di pikirkan ya mama jangan sedih ada sunoo yang jadi anaknya mama" sunoo memeluk shotaro dan di balas








































taehyun terbangun dari tidurnya

"aishh kenapa kepala ku pusing sekali" taehyun mengurut pelipis nya

ia teringat kejadian tadi malam ia mabuk dan masuk keruangan ini llau sunghoon melihatnya

"sunghoon pasti benar-benar melihatnya" ia beranjak lalu pergi ke kamar sunghoon

sesampainya di kamar sunghoon

"kau mencari ku ayah?" sunghoon berbicara namun tetap memandang kearah balkon

"pasti kau ingin bertanya soal semalam" sunghoon berbalik menatap taehyun

"ya aku melihatnya ayah, aku melihat bagaimana ruangan tersebut penuh dengan wajah mendiang ibu sunoo" sunghoon tersenyum

"kau menghianati ibu ayah tapi kenapa justru keluarga mereka yang benci terhadap kita"

"kau salah sunghoon" Taehyung muncul dari pintu kamar sunghoon tadi ia melihat bagaimana cucu dan anaknya yang seolah terlibat perang dingin

"salah ku di mana kakek?"

"yg salah bukanlah keluarga jung tapi ayah mu yang brengsek dan ibu mu yang jalang" Taehyung tersenyum tipis

sunghoon yang mendengar kata jalang yg di tunjukkan untuk ibu nya sontak menggeram kesal

"ibu ku bukan jalang kakek tapi ibunya sunoo karena bagaimanapun aku yang lahir lebih dahulu berarti ibu sunoo lah yang perusak hubungan ayah dan ibu"

"kau salah sunghoon yang jahat di sini adalah ayah dan ibu" taehyun berujar pelan

"kau bohong ayah kenapa kau membela perusak yang telah mati itu"

"ya kau benar sunghoon" chaeyeon masuk lalu menghampiri sang putra

"BERHENTI TERUS MEMBUAL CHAEYEON AKU SUDAH LELAH HIDUP DENGAN RASA BERSALAH" taehyun berteriak frustasi lalu menonjok cermin di kamar sunghoon 




















"sudah berapa lama aku tidak di sini?"

"apakah aku harus langsung bermain atau menikmati suasana di sini terlebih dahulu" ia muncul dari pintu kedatangan dengan senyum yang manis

DENDAM •ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang