C17

325 55 1
                                    

"BELUM CUKUP KAU MEMBUNUH CUCU KU WALAUPUN DIA ANAK MU TAPI AKU TETAP MENYAYANGINYA TAEHYUN"

"BELUM CUKUP ISTRI MU MEMBUAT ANAK KU MATI"

"DAN SEKARANG KAU MEMBUAT KAKAK KU CELAKA, KAU MAU MEMBUNUHNYA HAH?" jaehyun berteriak dan memukulnya taehyun dengan brutal masa bodo dia sudah di hasut oleh segala amarah

"daddy berhenti" mark mencoba menghentikan jaehyun dia yidak sebodoh itu untuk membiarkan ayahnya membunuh seseorang

"TIDAK MARK, KAU DIAM"

"DADDY BERHENTI MEMUKULNYA"

"KAU JUGA DIAM JUNG JENO"

"KALAU KAU TERUS MEMUKULNYA DAN DIA MATI LANTAS BEDANYA KAU DAN DIA APA DADDY" jaehyun terdiam di sadar akan apa yang dia lakukan

kini Taehyun terbaring lemah sambil terbatuk-batuk dan merasakan nyeri di sekujur tubuhnya

"ini semua ini semua terjadi karena obsesi mu sialan" sungchan ingin memukul taehyun namun ia tahan ia tak ingin bertingkah bodoh nanti taehyun bisa mati lalu dia di tahan

"kalau saja hari itu kau tidak menculik adik ku" jeno menatap dingin

"mungkin semua ini tidak terjadi brengsek" jeno menangis saat mengingat bagaimana hari itu dia melihat jasat mendiang adiknya yang penuh darah

"karena kau aku harus kehilangan saudara ku taehyun kau tau rasanya kehilangan SEPARUH JIWA MU SEPERTI APA HAH" sungchan sudah tersulut emosi sudah bertahun-tahun ia memendam semuanya ia sudah tak tahan

"kau tau taehyun aku dan beomgyu seorang saudara kembar, aku tau kau pasti baru mengetahuinya" sungchan mendekat kearah taehyun yang kini telah terbaring lemah

"aku terlahir bersamanya aku menjaganya wlpun hanya sebentar karena takdir kami dari kecil selalu memisahkan kami" sungchan tersenyum getir mengingat bagaimana ketika di bandara ia bertemu beomgyu yang sudah terpisah bertahun-tahun dengannya

"SUNGCHAN" beomgyu berlari sambil merentangkan kedua tangannya

sungchan menerima pelukan tersebut

"akhirnya kita bertemu" sungchan memeluk tubuh kecil beomgyu

"ya kau benar aku benar-benar merindukan mu"

"aku juga sama beomgyu"

"eoh kenapa saat panggilan telpon kau tak terlihat setinggi ini"

"aku memang tinggi hanya saja kau yang pendek" sungchan tersenyum mengejek

kenangan itu kembali terputar di ingatan sungchan

sungchan terduduk lemas lalu shotaro memeluk dan mengelus pundaknya

"kami kami diam taehyun meskipun kami memiliki banyak dendam terhadap mu" jeno semakin histeris setelah mengatakan tersebut karena ia mengingat bagaimana ketika adiknya tersenyum sebelum matanya benar-benar tertutup dan badannya dingin

"kami membiarkan mu hidup tenang bahagia di atas kesedihan kami" Mark tersenyum menatap taehyun

"tapi kalian menyembunyikan kedua putra ku" semua jung terkejut ketika kalimat tersebut terlontar dari bibir taehyun

"putra mu mati taehyun kau yang membunuhnya" ucap taeyong tenang meskipun air mata sejak tadi telah mengalir di kedua pipinya

"kau bohong nyonya jung lantas daniel dan sunoo siapa"

"mereka putra sungchan dan shotaro" taeyong kembali menimpali ucapan taehyun

"tapi kenapa daniel sifatnya mirip dengan ku sedangkan sunoo dengan beomgyu" semua jung terdiam membeku bingung ingin menjawab seperti apa

DENDAM •ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang