C14

318 50 3
                                    

"ini" chaeyeon memberikan map surat perceraian

"nah bagus" taehyun tersenyum

"aku ingin harta waris sunoo dan daniel yg akan kau berikan pada mereka berubah jadi atas nama ku" chaeyeon menatap taehyun

"tidak bisa seperti itu" taehyun mendengus kesal

"oh kau tidak mau? aku akan menyebarkan aib mu taehyun" chaeyeon tersenyum mengejek

"kalau kau lupa aib mu juga ku pegang chaeyeon" taehyun menantang

"aku tak takut"

"kau menyebarkan aib ku masih bisa ku tangani dengan uang ku, sedangkan kau? kau lupa perusahaan keluarga mu sudah di ambang kehancuran"

"kata siapa perusahaan keluarga ku di ambang kehancuran"

taehyun memutar sebuah vn dari handphonenya

"bagaimana chaeyeon? masih berani mengancam ku?" chaeyeon yg kesal akhirnya bangkit dan menarik kopernya untuk keluar dari kediaman kim

"ayah"

"apa hoon"

"di mana ibu"

"keluar dari rumah" ucapan taehyun hanya di angguki pleh sunghoon

"kau tidak sedih?" tanya taehyun bingung atas reaksi anaknya

"kenapa aku harus sedih?" tanya sunghoon

"aku berpisah dengan ibu mu"

"peduli ku apa ayah?"

"kau benar-benar tidak sedih?"

"tidak, kenapa aku harus menangisi pendosa kalaupun kau juga pergi aku tak peduli, lagian ibu dahulu mempertahankan janin ku hanya untuk bisa menduduki posisi nyonya kim" jawab sunghoon santai

"ya kau benar, jadi kau ingin ikut siapa? lebih baik ikut dengan ayah kalau kau dengan ibumu kau akan hidup susah"

"aku tinggal di apart saja" Sunghoon kemudian berjalan pergi keluar rumah

"mau kemana hoon" tanya yoongi yang sedang menyiram tanaman di halaman

"kampus oma"

"owalah hati-hati ya" yoongi memberikan sebuah kartu

"iya oma, ini apa" tanya sunghoon memegang kartu tersebut

"credit card buat kamu jajan"

"loh ga usah oma ada kok dari ayah"

"udah gappa berangkat gih"

"oke dah oma makasih ya" sunghoon mengecup pipi yoongi lalu pergi dan yoongi hanya tersenyum





































"SUNOO AYO CEPET"

"BENTAR LAGI MAKE SKINCARE"

"LO UDAH GLOWING ANJ"

"MO GLOWING GIMANA LAGI? SE GLOWING BERLIAN DI CINCIN NYA OMA KRYSTAL HAH?"

"SABAR ANJ, KULIT GW JUGA BUTUH MAKAN"

"YAUDAH LO KASIH NASI GIH"

"TOLOL ANJING" sunoo datang dengan membawa bantal sofa lalu melemparnya tepat mengenai wajah daniel

"KOK LU MALAH LEMPAR SIH NYING" daniel bersiap ingin lempar balik ke sunoo

"RIBUT SIA APA MAU LEMPAR GW ADUIN KAKEK YE"

"NGADUAN LU ISTRI TARNO"

"ENAK AJA LU SUAMI NUNUNG"

"EH BENTAR TARNO AMA NUNUNG SAPE"

"MANA GW TAU ANJING AYO BERANGKAT" sunoo menarik tubuh jangkung daniel dengan kasar

"we santai dong babi" Daniel mengikuti langkah sunoo

sesampainya di parkiran apartemen

"mau naik mobil apa motor"

"mobil aj deh panas"

"gw bawanya kunci motor" Daniel memperlihatkan kunci motor dengan beberapa ganci yang menyertainya

"lah terus lo ngapain nawarin donggo" sunoo memijit kepalanya yang sedikit pening melihat kelakuan kembarannya

"ya gapapa sih basa-basi doang" daniel naik keatas motor lalu menyalakan motor tersebut

"bodoh kali kau kembaran siapa sih?"

"kembarannya nobita" jawab daniel acuh

"eh serius we, kenalin gw ama Shizuka dong" daniel hanya menatap datar sang saudara yg makin bicara ngelantur

"udah ah lu bacot, naik ato gw tinggal" daniel sudah siap ingin menjalankan motornya

"iya sabar dong anj" sunoo naik keatas motor tersebut

"susah anjing" sunoo tam kunjung naik keatas motor tersebut

"makanya tumbuh tuh keatas bukan kesamping" daniel turun dari motor kemudian menstandar motor tersebut

"ya elu doang ketinggian anj" balas sunoo kesal

"udah ye pendek ga usah banyak protes" daniel kemudian mengangkat tubuh kecil sunoo dan ia naikkan keatas motor

sunoo hanya merenggut kesal lalu daniel menjalankan motornya untuk menuju ke kampus




































"ponakan aunty kapan lahir sih" yeji sibuk memeluk perut istri suadara kembar tertua nya tersebut

"nanti ya aunty" ia menjawab yeji dengan suara seperti anak kecil

"ayo dong cepet pengen gw gendong lu" yeji menatap perut tersebut

"ya sabar dong yej" ni-ki muncul dari lantai atas

"iya tuh bener kata ni-ki" hyunjin ikut muncul

"yeu sia napa sih gw kan ga sabar pengen jadi aunty emang kalian ga kepengen jadi bapak sama om"

"ye pengen lah" ni-ki menjawab dan di angguki hyunjin

"eh yej jagain ya gw ama ni-ki mau kekantor"

"siap" yeji menunjukkan jari jempolnya

"aku pergi ya sayang" hyunjin mencium kening sang istri

"duh iritasi mata gw liat keuwuan" ni-ki berpose menutup matanya

"makanya nyari istri dong" ini yeji yg berbicara

"lu sendiri aja belum punya suami ya anjing"

"gw manusia ya babi" balas yeji kesal

"udah udah ayo berangkat gw sama ni-ki pamit ya" hyunjin menarik ni-ki buru-buru sebelum baku hantam terjadi

"we gw mau hantam dulu sama yeji" balas ni-ki kesal

"ayo kerja anjing" hyunjin menjawab dan tetap menarik tubuh ni-ki



DENDAM •ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang