"CHONLO" sunoo berlari ketika melihat uncel²nya datang bersama dengan ponakannya
"ululu sepupu kecil ku" sunoo mengunyel-unyel pipi chenle
"haechan uncle biarkan aku menggendong nya" sunoo merentangkan tangannya kemudian haechan memberikan chenle ke tangan sunoo
"ada apa kalian kesini" daniel muncul dari dalam kamarnya
"kalian ini kenapa tidak datang ke rumah sakit" jeno menatap sangksi kedua ponakannya
"ya itu si sunoo" daniel menunjuk sunoo krn tidak ingin di salahkan
"lah kok sunoo si niel" sunoo merenggut kesal
"kan emang kamu jung sunoo sok-sokan nembak sunghoon-
"APA" semua orang di sana kecuali sunoo dan daniel berteriak
"kenapa kamu nembak sunghoon" ucap haechan
"nembak? kamu bunuh sunghoon noo?" tanya shotaro
"duh tolong istri mu sungchan kenapa polos sekali" jaemin menatap iba shotaro yang terlalu polos
"ga gitu sayang, maksudnya nembak itu sunoo ngajakin sunghoon pacaran" sungchan memberikan pengertian shotaro yang paham kemudian langsung memeluk anak sambungnya tersebut
"sunoo bayi kecil mama ga boleh pacaran apalagi sama sunghoon" shotaro mengeratkan pelukannya
"duh sho ada anak gw heh Jan kenceng-kenceng" haechan panik karena anaknya terhapit oleh shotaro dan sunoo
shotaro melepaskan pelukannya lalu haechan mengambil alih chenle dari tangan sunoo
"mama jangan ngambek" sunoo membujuk shotaro yang kini mukanya telah masam
"kamu kok pacaran sama sunghoon sih noo" taeyong bertanya
"kamu ga lupakan" jaehyun melanjutkan
"sunoo ga lupa, jujur sunoo emang suka sama sunghoon hyung"
"tuh kan kok kamu suka sama dia" haechan menatap sunoo
"kamu tau kan di antara kami semua tidak akan ada yg memberi restu" jawab mark
"kamu juga tau fakta sun tapi kenapa kamu malah pacaran sama sunghoon" tanya sungchan tak suka
"se teman-temannya om jaem sama bapak bangsat mu itu, om jaem ga bakal ngasih Restu" jaemin udh dendam kesumat setelah tau seberapa bangsatnya teman dekatnya itu
"sunoo pacaran sama sunghoon hyung itu karena mau menjalankan sebuah rencana" sunoo tersenyum dan mendapatkan tatapan bingung dari semua
"kapan?"
"tunggu dia lahirlah"
"oh iya hehehe"
"sunghoon pulang"
"ingat pulang juga kamu"
"hm" sunghoon pergi dan mengabaikan ibunya
"otak mu pasti di cuci oleh para pendosa keluarga jung itu"
"jangan bilang orang pendosa bu, sadar kau juga pendosa" ucapan sunghoon menohok chaeyeon
"berani kamu sekarang sama ibu, memang pengaruh buruk keluarga jung telah terkontaminasi ke kau"
"diamlah ibu aku pusing" setelah itu Sunghoon lebih memilih untuk pergi menuju kamarnya
"lihatlah cucu mu pa, ini pasti karena keluarga jung" chaeyeon mengadu ke Taehyung
"yang di bilang cucuku fakta chae" yoongi menatap dingin chaeyeon jujur saja ia tidak suka dengan chaeyeon
"mama kenapa kau seperti itu" chaeyeon menatap yoongi tak suka
"yang di bilang sunghoon dan mama ku memang fakta chaeyeon" taehyun mendekat kearah chaeyeon kemudian memberikan sebuah map
"map apa ini?"
"lihat saja" jawab taehyun dan chaeyeon terkejut melihat isi map tersebut
"surat perceraian?, aku tidal ingin cerai" chaeyeon mengeram kesal
"tapi saya mau, cepat tanda tangan atau kau ku buat kau kadi gelandangan" taehyun pergi menuju kelantai atas
"papa" chaeyeon menatap sedih ke Taehyung
"aku tidak punya hak, lagipula memang sebenrny tidak ada yang menyukai mu di sini" Taehyung menarik tangan yoongi kemudian pergi ke kamarnya
meninggalkan chaeyeon yang menatap benci semua orang
"sunoo sudah makan" kini sunghoon dan sunoo sedang melakukan panggilan telpon
"sudah hyung, apakah kau sudah?"
"sudah tadi numpang di rumah temen" ucapan sunghoon mendapatkan kekehan dari sunoo
"kok ga di rumah sendiri?"
"males"
"hyung aku sudah mengantuk mari kita akhiri vidcall ini"
"baiklah baiklah selamat tidur sunoo"
"selamat tidur juga hyung" setelah itu sunoo mematikan sambungan vc tersebut
"ini sebuah dosa kan? tapi aku menyayangi nya, maaf tuhan" gumam sunghoon pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
DENDAM •END
Fanfiction| Squel from mantan | bercerita bagaimana cara sunoo dan daniel untuk membalaskan dendam ibu serta kembaran mereka dan juga keluarga dari ibunya