C21

310 56 1
                                    

"SUNGHOON HYUNG LEPASKAN AKU" sunoo terus memberontak kini tangan dan kakinya di ikat dan ia di baringkan di atas kasur milik sunghoon

"tidak" sunghoon menatap ke arah jendela sambil meminum sekaleng alkohol

"lepaskan aku Hyung"

"tidak akan"

'brak'

sunghoon melempar kaleng tersebut yang sebenarnya isinya masih banyak kearah cermin yang membuat cermin itu pecah

"kau menghianati ku" sunghoon menatap datar sunoo

"lalu memangnya kenapa" sunoo menajamkan tatapannya

"ITU TIDAK BISA"

"TIDAK BISA SAYANG"

"TIDAK BISA KAU HANYA MILIK KU" sunghoon berteriak di kamar yg luas dan sepi itu sehingga membuat suaranya menggema

dan itu benar² memekakan telinga sunoo

"kau kau tidak boleh bersama orang lain" sunghoon merendahkan suaranya 

"HAHAHAHAHA" sunoo malah tertawa bukan tawa bahagia namun tawa rasa sakit

"kenapa kau tertawa" rahang sunghoon mengeras lalu megang leher sunoo dan sedikit mencekiknya agar ia berhenti tertawa

"l-lepaskan sialan" sunghoon melepaskan tangannya dan menatap datar sunghoon

"aku tidak pernah mencintai mu sunghoon" sunoo tersenyum mengejek dan membuat sunghoon semakin tersulut emosi

"lalu kenapa kau mengajakku berpacaran dulu"

'plak' sunghoon menampar sunoo

sunoo hanya tersenyum

"aku hanya mendekati mu demi balas dendam hyung" sunoo tersenyum manis wlpun pipinya sedikit perih karena tamparan sunoo

"kenapa kau harus balas dendam kepada ku bukan dengan ayah dan ibu ku" sunghoon kembali mencekik sunoo

"ka-rena aku merasakan sakit sebagai anak" sunoo menjeda omongannya

"le-lepas" sunghoon melepaskan cengkeramannya

"dan kau juga harus merasakan sakit hyung" kemudia wajah sunoo semakin memucat dan darah mengalir di hidungnya

'brak'

"JAUHKAN DIRI MU DARI PUTRA KU SIALAN" beomgyu masuk lalu mendorong tubuh sunghoon dan mendekap tubuh sunoo

sedangkan sunghoon hanya terdiam kaku dengan siapa yang ia lihat sekarang

"b-bunda" beomgyu menengok kearah sang putra

"iya ini bunda sun ini bunda" beomgyu menangis dan sunoo juga mulai merintihkan air mata

"kau masih hidup bunda" sunoo tersenyum kemudian ia pingsan

"TOLONG BAWA ANAK KU DAN BIARKAN AKU YANG MENGURUS LELAKI INI" beomgyu menyerahkan tubuh sunoo kearah ni-ki lalu buru-buru membawa sunoo pergi

"kenapa kau dan ayah mu selalu menyakiti seseorang sialan" beomgyu terduduk di depan sunghoon

"kau mau membunuh saudara mu sendiri sunghoon ah" lirih beomgyu

"ah iya kau sama seperti ayah mu TAK PUNYA HATI" ucapan beomgyu sukses membuat sunghoon semakin mati kutu

"mana sempat kau mengasihani seseorang"

"bukannya kau sudah mati"

"tidak sunghoon, sebelum keluarga mu hancur" beomgyu bangkit lalu mendekati sunghoon dan menancapkan sebuah pisau kecil di pundak sunghoon

DENDAM •ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang