"sun"
"apa jay"
"kalau kita berteman bagaimana?"
"boleh tapi aku anak yang asal usulnya tidak jelas" ucap sunoo lalu menyiapkan pancake ke mulutnya
"eh kok ngomong gitu"
"emang itu faktanya"
"tak apa kita akan tetap berteman" jay mengelus surai lembut sunoo
"terimakasih jay kau adalah teman pertama ku" sunoo tersenyum tulus
tapi kalau lebih dari teman bolehkah? -batin Jay tersenyum
"taehyun sampai kapan kau terus membuat masalah hah"
"kau santai karena hingga kini keluarga jung belum melaporkan mu ke polisi"
"tapi aku tidak sengaja ayah"
"alasan mu terlalu basi dan basic taehyun"
"tapi itu faktanya"
"itu alasan yang sama yg kudengar ketika kau membunuh anak mu sendiri bodoh"
"sudahlah ayah aku sedang berfikir bagaimana cara agar aku bisa mengambil sunoo dan daniel dari mereka"
"sunoo dan daniel?"
"anak-anak yg ada saat pertemuan kita dengan keluarga jung?"
"iya" taehyun menatap lurus sebuah baju yang ada di genggamannya itu adalah salah satu baju yang di pake beomgyu ketika hamil dulu
"kenapa kau mau mengambil mereka?, mereka bukan siapa-siapa"
"mereka putra ku ayah"
"putra mu? jangan bilang?" taehyung menatap terkejut sang putra
"ya benar"
"tapi apakah mereka tau kau ayah nya?"
"mereka tau, tapi mereka membenci ku" taehyun menarik rambutnya frustasi
"aku tak heran"
"kenapa kau seperti itu ayah" Taehyun menatap kesal ayahnya
"ya memang benar mana ada anak yang tidak membenci ayahnya ketika ayahnya modelan seperti kau"
"tapi itu tidak sepatutnya"
"kalau kau lupa Taehyun kau itu adalah pendosa yang sudah seharusnya di hukum mati"
"tapi-
"tak usah tapi-tapian intinya urus saja masalah mu sendiri" Taehyung berjalan pergi meninggalkan kamar taehyun
"apakabar chaeyeon" pria tersebut berjalan mendekati chaeyeon yang kini semakin terpojok di tembok sebuah bangunan tua
"siapa kau"
"aku? perkenalkan namaku hwang hyunjin" hyunjin terus berjalan mendekati chaeyeon sambil memutar-mutar kunai di tangannya
"apa mau mu sialan?"
"mau ku? aku hanya ingin menyekap mu"
"apakah kau butuh jasa ku"
"tidak jalang istri ku lebih baik dari mu"
"lantas kenapa kau menyekap ku"
"aku hanya ingin membalas dendam"
"dan membunuh bayi mu" hyunjin menatap perut rata chaeyeon
"jangan macam-macam brengsek"
"tenang aku hanya ingin membantu mantan suami mu"
"apa maksudmu" chaeyeon semakin panik ketika hyunjin menyodorkan kunai di dekat dagunya
"aku tau kau hamil anak pria hidung belang" chaeyeon membulatkan matanya setelah mendengar perkataan hyunjin
"t-tidak, ini anak suami ku"
"kau tau chaeyeon aku tau kau sudah berpisah sebulan yang lalu dengan mantan suami mu"
"tidak k-kami rujuk"
"jangan kau pikir aku bodoh, kau ingin mengaku hamil kemapa suami mu supaya kau kembali menjadi nyonya kim"
"karena keluarga mu telah jatuh miskin" hyunjin tersenyum kemudian mengores sedikit dagu chaeyeon menggunakan Kunai tersebut
"shh" chaeyeon meringis ketika merasakan perih di dagunya
"ikat dia dan jangan sampai ia lolos" hyunjin memerintahkan beberapa pengawal miliknya untuk mengikat chaeyeon
"selamat datang di mimpi buruk mu chaeyeon" sesosok pria manis dengan perut besar kemudian menggandeng tangan hyunjin
"apakah kau lelah sayang"
"iya aku lelah"
"kalau begitu ayo pulang" hyunjin kemudia mengangkat tubuh sang istri dan menggendongnya ala koala
KAMU SEDANG MEMBACA
DENDAM •END
Fanfiction| Squel from mantan | bercerita bagaimana cara sunoo dan daniel untuk membalaskan dendam ibu serta kembaran mereka dan juga keluarga dari ibunya