2. Parent in Laws

16.6K 1.4K 221
                                    

"Aku tidak akan basa-basi, jadi langsung saja. Ayo menikah bulan depan."

Wonwoo terdiam sejenak. "Excuse me?"

"Menikah. Bukankah kau menyediakan jasa suami sewaan?"

"Ah.. y-ya.."

"Orang tuaku mendesakku setiap hari.. jadi aku harap kita bisa menikah paling cepat bulan depan. Aku akan mengurus semuanya, jadi kau hanya perlu berdiri di sampingku di pelataran nanti."

"Y-ya.."

"Kau membawa kontraknya?"

"Huh? Uh.. ya.." Wonwoo bergegas membongkar ranselnya.

"Apa kau tidak bisa mengatakan hal lain selain 'ya'?"

"M-maaf.. aku hanya terlalu gugup.." Kemudian Wonwoo memberikan sebuah amplop berwarna coklat pada Mingyu.

"Apa aku membuatmu gugup?"

Wonwoo diam sejenak lalu mengangguk sekali. Mingyu hanya tersenyum dan mulai membaca isi kontrak Wonwoo

"Ah~ Bayarannya per bulan?" Tanya Mingyu.

"Ya, tuan."

"Apa aku bisa menuliskan jangka waktunya di sini?"

"Ya, itu tertera di poin pertama."

Mingyu pun pergi ke mejanya. Dia menandatangani kontrak itu juga memberi cap di sana. Kemudian dia kembali ke sofa dan memberikan kertas itu pada Wonwoo.

"1 tahun?!" Pekik Wonwoo lalu menatap Mingyu.

"Kenapa? Apa terlalu lama?"

'Ya.' Jawab Wonwoo di dalam hati.

Tentu saja itu terlalu lama bagi Wonwoo. Klien sebelumnya biasanya hanya menyewanya untuk hitungan bulan. Yang paling lama itu pun hanya 6 bulan.

"Kalau begitu kita ganti menjadi 6 bulan dan setelah itu aku akan memperbarui kontraknya." Lanjut Mingyu.

"A-apa harus sampai setahun?"

Mingyu mengangguk. "Dokter bilang usia ayahku tidak sampai setahun lagi. Jadi, ya.. aku akan menyewamu selama ayahku masih hidup."

Wonwoo berpikir keras. Dia menatap Mingyu dan kontrak itu bergantian. Setahun bukanlah waktu yang sebentar. Apalagi Wonwoo akan menikah dengan orang ternama di negerinya. Dia pasti akan mendapat perhatian publik. Belum lagi tarif yang ia berikan cukup tinggi per bulannya. Wonwoo yakin ia bisa melunasi sisa hutang mendiang ayahnya hanya dengan pernikahannya dengan Mingyu.

Wonwoo kembali menatap Mingyu yang menyimpan pulpennya di sebelah kertas kontrak. Lalu Wonwoo melihat sebuah seringaian di wajah tampan itu. Wonwoo pun membulatkan tekadnya. Dia mengambil pulpen Mingyu dan menuliskan tanda tangannya tepat di sebelah milik Mingyu.

"Apa aku boleh menyimpan kontraknya?" Tanya Mingyu.

"T-tentu.." Wonwoo memasukkan kertas itu ke dalam amplopnya lalu memberikannya pada Mingyu.

Kemudian Mingyu merogoh saku jasnya dan mengeluarkan sebuah kotak kecil. Kotak berwarna merah itu ia simpan di hadapan Wonwoo.

"A-apa ini?" Tanya Wonwoo.

"Bukalah."

Wonwoo mengambil kotak itu dan membukanya. Ada sebuah cincin di dalamnya. Dia langsung menatap Mingyu.

"Pakailah. Aku akan membawamu ke rumah orang tuaku besok lusa agar aku bisa memperkenalkanmu pada mereka."

Tapi Wonwoo masih terdiam. Biasanya dia akan menerima cincin di hari pernikahan atau bahkan tidak sama sekali.

My Husband [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang