5. First Day

13.8K 1.3K 86
                                    

Hari pernikahan.

Meskipun hampir setiap hari memakai setelan jas, tapi hari ini Mingyu merasa ada yang berbeda saat memakai pakaian rapi itu. Dia tersenyum saat melihat Wonwoo yang berjalan memasuki aula bersama ayahnya. Para tamu undangan terlihat bertepuk tangan dan bersorak menyambut Wonwoo.

Mingyu pun mengambil tangan Wonwoo dan membawa pria manis itu ke hadapannya. Mereka mengucapkan janji suci dengan jemari mereka yang saling bertautan. Setelah itu mereka memasangkan cincin di jari lawan masing-masing. Dan sekarang mereka tiba-tiba gugup karena para tamu undanganㅡyang kebanyakan teman Jongin dan Soojungㅡ bersorak menyuruh mereka untuk berciuman.

Mingyu pun mendekat dan meraih tengkuk Wonwoo. "Maaf." Bisik Mingyu sebelum menyatukan belah bibir mereka.

Satu detik, dua detik, kini Wonwoo ikut memejamkan matanya. Jantung Wonwoo tiba-tiba berdetak lebih kencang saat Mingyu menggerakkan bibirnya, melumat bibir Wonwoo sesaat.

'Oh, sial.. lagi. Bibirnya bahkan sangat lembut. Ada apa dengan pria ini? Kenapa semakin aku menyentuhnya semakin membuatku ingin menyentuhnya lebih jauh?' Batin Mingyu.

Sesi ciuman berakhir dan Mingyu bisa melihat wajah Wonwoo yang memerah. Wonwoo langsung menundukkan kepalanya seraya mengulum bibirnya. Wonwoo yakin ia tidak berani menatap Mingyu setelah ini.

***

Acara pun berakhir. Saat ini mereka baru saja mengganti pakaian mereka dan bersiap untuk pulang. Hingga pintu ruang ganti terbuka dan orang tua Mingyu datang.

"Sekali lagi, selamat atas pernikahan kalian." Soojung langsung memeluk anaknya lalu Wonwoo.

"Terima kasih, nak." Jongin menepuk bahu Mingyu. "Aku rasa aku bisa mati dengan tenang setelah ini."

"Karena itu berobatlah ke rumah sakit dan bukannya menciumi bonsaimu itu. Bonsai itu tidak akan memakan kankermu, Tuan Kim Jongin yang terhormat." Kata Mingyu.

"Aku tidak masalah dengan penyakit ini selama Soojung dan bonsai ada di sisiku."

Mingyu berdecak sembari menggelengkan kepalanya.

"Aku harap pernikahan kalian bertahan lama hingga maut yang memisahkan kalian." Kata Soojung sembari menggenggam tangan Wonwoo. "Aku titip anakku, tolong urusi dia dengan cintamu."

Wonwoo tersenyum. "Baik, Bu."

"Aku tidak akan meminta cucu dari kalian, karena bagaimana pun kalian sama-sama pria. Yang aku minta adalah agar kalian selalu hidup bahagia bersama-sama."

"Jadi kau akan pindah ke apartemen Mingyu, 'kan?" Tanya Jongin.

"Iya, Ayah. Aku sudah mengemasi barang-barangku kemarin."

"Kalau begitu.. selamat memulai hidup baru dan hati-hati di jalan nanti. Kami pulang dulu."

"Kalian juga hati-hati."

Soojung tersenyum dan mengusap kepala Wonwoo.

"Aku akan mengantar kalian." Kata Mingyu.

"Ey! Tidak usah. Aku sudah menghubungi sopirku tadi. Mungkin dia sudah menunggu di luar." Kata Jongin.

"Kalau begitu hati-hati di jalan."

Setelahnya Jongin dan Soojung pun pergi.

"Jadi... Kapan kau akan pindah?" Tanya Mingyu setelah hening yang cukup panjang.

"Kapan pun. Lagipula aku hanya mengemas beberapa pakaianku."

Mingyu berdehem. "Kalau begitu.. ayo ke tempatku sekarang."

My Husband [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang