19. Conversation With His Ex

11.5K 1.1K 93
                                    

Beberapa hari kemudian...

Usai membuat sarapan, Wonwoo pergi ke kamar dan melihat Mingyu yang masih meringkuk di dalam selimut. Dia duduk di pinggir ranjang dan mengguncangkan tubuh besar Mingyu.

"Kau tidak akan bangun? Membolos lagi?"

"Hmm..."

"Bangunlah. Sarapannya sudah ada di meja makan."

"Sepuluh menit lagi, Sayang."

"Bangun sekarang atau aku cium?"

"Cium aku." Mingyu mengerucutkan bibirnya dengan matanya yang masih terpejam.

"Bangun sekarang atau aku pukul?"

"Kiss me, babe~"

"Tidak. Bangun sekarang lalu aku cium."

Mingyu pun bangun duduk dan membuka matanya. Dia menarik tengkuk Wonwoo dan memagut bibirnya selama beberapa detik. Setelah selesai, Mingyu kembali menjatuhkan tubuhnya ke belakangㅡberbaring seperti semula.

"Mingyu~!"

"Aku lelah, Sayang."

"Seharusnya itu kalimatku."

"Itu juga berlaku untukku. Aku benar-benar lelah. Kau pernah jadi dominan, bukan? Itu sangat lelah karena aku terus-terusan menggerakkan pinggulku tadi malam."

Wonwoo terkekeh pelan. "Itu salahmu sendiri. Aku sudah menyarankanmu untuk bertukar posisi."

"Tidak.. itu tidak akan pernah terjadi. Kau tidak bisa menggagahiku, tidak akan pernah."

Wonwoo kembali tertawa. "Maksudku bukan tukar posisi yang seperti itu, Sayang. Bottom on top.. itu maksudku."

"Kenapa kau baru bilang sekarang? Aku pikir kau benar-benar ingin mendominasiku."

"Sekarang bangun." Wonwoo berusaha menarik Mingyu untuk bangun. "Ayo sarapan. Aku lapar."

"Baiklah, baik. Aku cuci muka dulu." Mingyu pun bangun dan pergi ke kamar mandi, melupakan fakta kalau dia masih bertelanjang bulat.

Wonwoo hanya menggelengkan kepalanya lalu pergi ke luar kamar. Dia pun menunggu Mingyu di meja makan.

Tak berselang lama, Mingyu keluar dari kamar dengan pakaiannya yang ia pakai tadi malam tepat sebelum Wonwoo melucutinya. Mingyu duduk di hadapan Wonwoo dan mengambil gelas kopinya.

"Apa itu sudah dingin? Kau ingin aku menggantinya dengan yang baru?" Tanya Wonwoo.

Mingyu menggeleng pelan lalu menyesap kopi paginya. Wonwoo pun memulai sarapannya setelah melihat Mingyu mengambil suapan pertamanya.

"Ah, benar. Tadi malam Jihoon mengirimiku pesan, tapi aku baru melihatnya tadi pagi."

"Jihoon?"

Wonwoo mengangguk. "Apa kau memberikan nomorku padanya?"

"Tidak. Memangnya dia bilang apa?"

"Dia ingin bertemu dan berbicara denganku."

"Kau mengiyakannya?"

"Belum. Karena itu aku mengatakan ini padamu. Haruskah aku mengiyakannya?"

"Aku tidak masalah selama kau baik-baik saja."

"Kalau begitu.. apa aku boleh bolos hari ini?"

"Tentu, Sayang."

***

"Maaf.. tadi klienku tiba-tiba datang ke butik." Jihoon yang baru tiba itu langsung duduk di hadapan Wonwoo.

"Tidak masalah. Aku juga baru datang sekitar lima menit lalu. Kau ingin minum apa? Mingyu yang traktir.." Wonwoo berdiri dari duduknya.

My Husband [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang