14. Renewing Feelings [M]

20.4K 1.2K 81
                                    

"Kau boleh memasukkannya... Kalau kau setuju untuk mendaftarkan pernikahan kita."

Sudah lima menit berlalu sejak Mingyu mengatakan itu, tapi Wonwoo tak kunjung membuka mulutnya. Mingyu pun tersenyum dan mengecup bibir Wonwoo. Dia merengkuh tubuh Wonwoo dan membaringkannya di sofa. Setelah melepas celananya, Mingyu mengambil posisi di antara kaki Wonwoo yang mengangkang. Dia meludahi tangannya dan membalurkan air liurnya di sepanjang penisnya.

"M-Mingyu.." Wonwoo segera merapatkan kakinya.

"Aku hanya bercanda, Wonwoo." Mingyu kembali merenggangkan kedua kaki Wonwoo. "Ayo lanjutkan."

Perlahan, Mingyu memasukkan penisnya ke dalam lubang Wonwoo dan langsung bergerak dengan tempo sedang. Dia melepas bajunya lalu membungkuk untuk mencium bibir Wonwoo.

"Mmhh.. hng.. ahh.."

Wonwoo membiarkan lidah Mingyu mendominasi mulutnya. Sementara dia hanya bisa memeluk Mingyu.

"M-Mingyu.. hngh~"

"Kenapa?" Mingyu menyejajarkan wajahnya dengan wajah Wonwoo tanpa memperlambat gerakan pinggulnya.

Wonwoo mengambil sebelah tangan Mingyu, membawa tangan besar itu untuk menyentuh penisnya. Mingyu tersenyum gemas dan mengecup bibir Wonwoo. Wonwoo menatap Mingyu kebingungan ketika Mingyu malah melepas penyatuan mereka.

"K-kau sudah selesai?" Tanya Wonwoo.

Mingyu terkekeh. "Tentu saja belum."

Mingyu menarik Wonwoo agar bangun. Membimbing Wonwoo untuk menungging di atas sofa, Mingyu menyuruh Wonwoo berpegangan pada punggung sofa sementara ia menapakkan kakinya di karpet. Dia menarik pinggul Wonwoo dan menggesek-gesekkan penisnya di belahan bokong Wonwoo sebelum kembali memasukkannya.

"Ahhng~"

Mingyu bergerak lebih cepat dari sebelumnya. Dari pinggul Wonwoo, tangan Mingyu merayap dan meraih penis Wonwoo yang bergerak tak beraturan di bawah sana.

"Ahh~ Yeah~! Mingyuuuh~"

Mingyu menapakkan sebelah kakinya ke atas sofa. Dia membungkuk dan menciumi punggung Wonwoo tanpa memperlambat gerakan pinggulnya juga gerakan tangannya pada penis Wonwoo.

"Kau menyukai ini?" Bisik Mingyu sebelum mulai mengulum telinga Wonwoo.

"Yeah~ Lagiih~ Hngg.. Gyuuh~"

"Ahh.. fuck!" Mingyu kembali menegakkan tubuhnya dan mencengkeram erat pinggul kecil Wonwoo dengan kedua tangannya. Dia bergerak semakin cepat dan semakin liar.

Wonwoo menjatuhkan kepalanya bersandar di punggung sofa. Dia meremat tangan Mingyu saat merasakan kebas di pinggulnya.

"Ah ahh~ M-Mingyu~ pelan-.. pelan hngh~"

"Is it hurt?"

Wonwoo mengangguk pelan. Mingyu pun berhenti bergerak dan mengeluarkan penisnya dari dalam Wonwoo. Dia mendudukkan dirinya di sebelah Wonwoo lalu menepuk-nepuk pahanya. Wonwoo pun bergeser, memposisikan tubuhnya di atas pangkuan Mingyu.

Mingyu menggiring Wonwoo untuk duduk. Wonwoo meraih penis Mingyu dan kembali memasukkan benda tumpul itu ke dalam analnya. Wonwoo tidak langsung bergerak karena Mingyu menarik tengkuknya dan mengajaknya berciuman. Mereka berciuman selama beberapa saat.

"Bergeraklah." Mingyu menepuk bokong Wonwoo pelan.

Wonwoo pun mulai bergerak naik turun memompa penis Mingyu dengan berpegangan pada bahu Mingyu. Wonwoo juga kembali mendesah seiring dengan semakin cepat gerakannya.

Mingyu mendekat dan mendaratkan bibirnya di dada Wonwoo. Dia memberi kecupan kupu-kupu di permukaan dada rata itu. Kemudian ia mengulum pucuk dada Wonwoo. Menjilatinya, menghisapnya, menggigitnya, dan menariknya pelan. Sementara tangannya memilin puting Wonwoo yang lainnya.

My Husband [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang