9. Straightening out the Problem

14.2K 1.3K 81
                                    

"Aku tidak tahu kenapa tapi aku merasa kesal sekarang." Kini Mingyu memberi tatapan tajam pada Wonwoo.

Sana menarik sebelah sudut bibirnya setelah melihat reaksi Mingyu. "Bukankah seharusnya aku yang merasa kesal di sini? Mantan suamiku menikah dengan seorang pria.. dan pria itu malah pergi dengan pria lain. Kau tidak seharusnya merasa kesal, bukan? Toh hubungan kalian hanya di atas kertas."

"Sana, sudahlah.. ini di tempat umum." Wonwoo berusaha membawa Sana untuk kembali duduk, lalu kembali menatap Mingyu. "Kau juga pergilah dan urusi urusanmu lebih dulu. Kita bicara lagi nanti."

Jihoon kembali mengambil tangan Mingyu dan menariknya. Mingyu pun mengikuti langkah Jihoon, meskipun tatapannya masih tertuju pada Wonwoo dan Sana. Dia melihat bagaimana Wonwoo menarik tangan Sana dan membawanya pergi dari sana. Mingyu dan Jihoon pun duduk di meja yang sudah disediakan.

"Sepertinya suami sewaanmu itu akan kembali dengan mantan istrinya." Kata Jihoon.

Mingyu menggeleng pelan. Kini tatapannya kosong. "Aku tidak tahu.. aku tidak tahu kalau dia sudah pernah menikah.. maksudku benar-benar menikah."

"Kenapa.. kau melakukan ini? Maksudku.. menyewa seseorang untuk dijadikan suamimu."

Mingyu memalingkan wajahnya. "Itu bukan urusanmu.. dan tidak ada hubungannya denganmu."

"Kemarin aku bertemu dengan Wonwoo di bar. Aku tidak sengaja mendengar pembicaraannya dengan temannya tentang pernikahan kalian. Dari sanalah aku tahu kalau hubungan kalian hanya sandiwara. Aku juga melihat wanita yang tadi berbicara pada Wonwoo."

"Berhenti membahas itu. Katakan saja apa yang ingin kau katakan."

"Bagaimana kalau kita makan lebih dulu?"

Mingyu menggelengkan kepalanya. "Wonwoo akan memasak untukku nanti. Aku akan pergi setelah kau mengatakan apa yang kau ingin katakan."

Jihoon tersenyum hambar. "Aku hanya ingin bilang.. aku harap kita bisa kembali seperti dulu, Mingyu. Setelah mengetahui soal pernikahan palsumu kemarin, aku berpikir kalau kau melakukan itu karena aku."

"Aku menyewa Wonwoo bukan karenamu, asal kau tahu saja."

"Yah.. apa pun alasanmu.. aku tetap cemburu padanya."

"Kau sudah tidak memiliki hak untuk cemburu."

"Lalu, apa sekarang kau bisa mengatakan alasan kenapa kau mengajakku putus waktu itu?"

"Bukankah aku sudah mengatakannya? Aku sudah tidak mencintaimu."

"Secara tiba-tiba?"

"Aku melihatmu dengan pria lain."

"Pria lain? Apa maksudmu dengan priaㅡ..." Jihoon tidak melanjutkan kalimatnya dan mengatupkan kedua belah bibirnya.

"Sudah ingat? Sudah ingat siapa pria yang tiba-tiba datang, memelukmu, dan menciummu?"

"Mingyu, diaㅡ..."

"Itu masa lalu. Aku tahu. Jadi kau juga tidak perlu menjelaskan apa hubungan kalian padaku lagi. Untuk itu.. mari kita jalani hidup kita masing-masing."

"Mingyu.."

"Kalau kau sudah selesai aku akan pergi." Mingyu pun berdiri.

"Aku harap kau mau memberiku kesempatan kedua, Mingyu. Aku sudah tidak pernah bertemu atau berhubungan lagi dengan pria itu. Aku masih mencintaimu."

"Aku sudah menikah, Jihoon. Aku sudah mengikat janji pernikahan dengan Wonwoo atas nama Tuhanku."

"Kau menyukai pria itu?"

My Husband [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang