15. Like a Couple

14.4K 1.1K 110
                                    

Wonwoo menggeliat pelan dalam tidurnya. Saat membuka matanya, dia langsung disuguhkan dada telanjang Mingyu. Seketika potongan ingatannya tentang semalam kembali datang. Pipinya langsung menghangat ketika mengingat bagaimana Mingyu memuja tubuhnya semalaman.

Wonwoo pun mendongak demi menatap wajah tidur Mingyu. Sebelah tangannya terangkat dan menangkup pipi Mingyu. Dia mengusap pipi itu dengan hati-hati. Meskipun begitu, Mingyu tetap terbangun dari tidurnya. Wonwoo hendak menarik tangannya tapi Mingyu menahannya. Mingyu menangkup punggung tangan Wonwoo, menyuruhnya untuk kembali mengusap pipinya.

"Good morning." Sapa Mingyu dengan senyumnya.

Wonwoo mengulum senyumnya dan menurunkan pandangannya. Mingyu meraih dagu Wonwoo lalu mengecup bibirnya.

"Kau hebat semalam. Aku tidak tahu ternyata kau bisa seliar itu."

Wajah Wonwoo langsung memerah. "I-i-itu karena kau terus-terusan menggodaku.."

Mingyu tersenyum gemas dan memeluk Wonwoo erat. "Kau sangat menggemaskan."

"M-Mingyu.."

"Ya, Sayang?"

"Sudah kubilang j-jangan panggil aku seperti itu!"

"Aku hanya ingin membiasakan diriku untuk di masa depan nanti, Sayang."

Wonwoo pun mencubit pinggang Mingyu dan yang dicubit langsung merintih.

"Baiklah, baik. Kau ingin bilang apa tadi?"

"I-itu.. apa aku boleh terlambat datang bekerja?"

"Kenapa?"

"A-aku rasa cara berjalanku akan sedikit aneh untuk beberapa saat ke depan."

Mingyu tertawa lalu mengecup bibir Wonwoo lagi. "Tidak apa. Kau tidak usah datang kalau terlalu sulit bagimu untuk berjalan. Toh ayahku tidak datang setiap hari."

"Terima kasih.."

"Then.. take your time, honey." Mingyu mengecup bibir Wonwoo lalu bangun, pergi menuju kamar mandi.

***

Mingyu keluar dari kamar dengan pakaian rapinya dan melihat Wonwoo yang baru selesai membuatkan kopinya. Wonwoo menyodorkan gelas kopi itu pada Mingyu.

"Terima kasih, Sayang."

Wonwoo langsung memincing pada Mingyu lalu mulai mengeluarkan bahan-bahan untuk dimasak.

"Kau sudah mandi?"

Wonwoo mengangguk. "Cepat, 'kan?"

"Hm. Kau benar-benar mandi? Kau yakin sudah membersihkan lubangmu dari spermaku?"

"K-kenapa kau bertanya seperti itu di dapur?"

"Benar. Lain kali kita harus melakukannya di sini. Atau di kamar mandi."

"Lakukan saja sendiri."

"Ah, coba berjalanlah."

"Huh?" Wonwoo menoleh ke arah Mingyu sesaat.

"Berjalanlah.. dari sana ke sana." Mingyu menunjuk ujung tembok ke ujung lainnya.

Wonwoo pun menyimpan pisaunya dan mengikuti arahan Mingyu dengan malu-malu. "A-aneh, 'kan?"

Mingyu mengangguk lalu kembali menyesap kopinya. "Tapi setidaknya kau masih bisa berjalan. Lain kali aku akan membuatmu benar-benar tidak bisa berjalan, bahkan bergerak sedikit pun."

Wonwoo langsung mengarahkan pisaunya pada Mingyu. "J-jangan pernah lakukan itu."

"Oh, kalau kau menyerangku dengan pisau itu kontrak kita akan berakhir. Kita juga mungkin akan masuk berita di televisiㅡseorang Presdir perusahaan ternama dibunuh oleh suami sendiri."

My Husband [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang