7. Drunk, Punishment, and After That [M]

23.3K 1.4K 88
                                    

Setelah menghabiskan makan malam dan mencuci piring bekasnya, Mingyu duduk di depan televisi. Padahal biasanya ia akan langsung pergi ke kamar atau ke ruang kerjanya setiap kali ia selesai menyantap makan malamnya. Tapi semenjak Wonwoo tinggal dengannya, Mingyu memiliki kebiasaan baru; menonton televisi setelah makan. Dan tolong ingatkan Mingyu sekali lagi, ini baru 72 jam sejak dia tinggal dengan Wonwoo.

Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam dan Wonwoo belum juga pulang. Mingyu berulang kali mengecek ponselnya, barangkali Wonwoo menghubungi dan meminta Mingyu untuk menjemputnya.

"Ah.. temannya pasti akan mengantarnya, 'kan?"

Mingyu pun mematikan televisi dan pergi ke kamarnya untuk bersiap tidur. Tapi bel pintunya tiba-tiba berbunyi. Mingyu tidak berpikir itu Wonwoo, karena Wonwoo pasti akan langsung masuk tanpa memencet bel. Saat ia melihat ke layar interkom, ternyata itu memang Wonwoo. Dan juga temannya yang sedang membopongnya.

Mingyu bergegas membukakan pintu. Dia bisa mencium bau alkohol dari kedua orang di hadapannya.

"Oh, apa kau suami baru Wonwoo?"

"Umm.. ya."

Soonyoung pun menyerahkan Wonwoo yang setengah sadar itu pada Mingyu. "Dia bertemu dengan mantan istrinya dan tiba-tiba menggila. Meskipun hubungan kalian hanya sebatas kontrak, tapi tolong urusi dia. Dia sedikit "manja" saat sedang mabuk. Selamat tinggal, bung!" Jelas Soonyoung lalu melangkah pergi.

"Mantan istri?" Gumam Mingyu.

Kemudian Wonwoo bangun dan melihat sekeliling. "Oh? Ini di mana?"

"Ayo masuk."

"Kau siapa? Oh! Atau kau orang yang tadi menyewaku sebagai sugar baby-mu?"

"Sugar baby apanya... Ayo masuk." Mingyu pun menggiring Wonwoo masuk dan menutup pintu menggunakan kakinya.

"Aang~ Daddy sudah tidak sabar, ya?" Wonwoo bergelayutan di lengan Mingyu. "Baiklah. Baby akan memuaskanmu sekarang."

"Manja apanya? Dia lebih seperti jalang saat mabuk." Gumam Mingyu.

Mingyu membopong Wonwoo hingga ke kamar lalu menjatuhkan Wonwoo di sisi ranjang. Dia melepas kaos kaki Wonwoo dan melonggarkan gesper yang terikat di pinggang Wonwoo. Dan Mingyu mendapat pukulan "manja" dari Wonwoo.

"Ah~ Daddy nakal~ Ayo berciuman dulu, daddy~" Wonwoo menarik-narik tangan Mingyu.

'Dia benar-benar berbahaya.' Batin Mingyu. 'Ya Tuhan.. kuatkan aku!'

"Daddy~ Ayo cium aku."

"Jeon Wonwoo, sadarlah!"

Wonwoo mengerucutkan bibirnya. "Kenapa daddy membentakku? Aku hanya ingin menciummu, daddy~"

Mingyu berdecak kesal lalu mengungkung tubuh Wonwoo. "Kau yang memaksa."

Bibir mereka bertemu dan saling melumat dengan rakus. Kali ini Mingyu berhasil memasukkan lidahnya ke dalam mulut Wonwoo. Tapi kemudian Wonwoo mendorong dada Mingyu dan menatapnya horor.

"Daddy, kenapa bibirmu terasa seperti bibirnya Mingyu?"

"Huh?"

"Oh! Mingyu..." Gumam Wonwoo pelan lalu mendorong Mingyu hingga Mingyu menyingkir dari atasnya. "Daddy, maaf.. aku tidak bisa melanjutkan ini. Aku sudah menikah. Aku harus pulang sekarang. Mingyu pasti menungguku."

Saat melihat Wonwoo hendak beranjak, Mingyu langsung menahan Wonwoo dan memaksanya kembali berbaring. Dia kembali mengungkung tubuh Wonwoo dan menahan kedua tangan Wonwoo di atas kepalanya.

My Husband [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang