Wonwoo terbangun di tengah malam. Dia mencoba untuk bergerak, tapi seperti ada yang menguncinya. Dan saat ia membuka matanya, ia melihat Mingyu yang berada di hadapannya dan sedang memeluknya. Padahal seingatnya tadi ia tidur sendirian.
Wonwoo memperhatikan wajah tidur Mingyu lalu tersenyum tipis. "Kalau kau terus seperti ini.. bagaimana mungkin aku tidak menyukaimu?" Gumam Wonwoo, dia semakin merapat ke pelukan Mingyu dan mendekatkan wajahnya ke leher Mingyu sebelum kembali melanjutkan tidurnya.
Saat paginya, Mingyu bangun lebih dulu. Mingyu langsung tersenyum saat menyadari Wonwoo tengah memeluknya juga. Bahkan kaki mereka saling bertautan.
Kemudian Mingyu menyentuh dahi Wonwoo untuk mengecek suhu tubuhnya yang ternyata sudah tidak sepanas kemarin. Dari dahi, telapak tangan Mingyu mampir di pipi Wonwoo.
'Mungkin aku tidak terlalu memperhatikan wajahnya saat awal-awal kami berkenalan. Tapi sekarang aku tahu kalau dia sangat cantik untuk ukuran seorang pria.' Batin Mingyu.
Lalu Mingyu mendekat dan mengecup bibir Wonwoo. Tak melihat reaksi Wonwoo, Mingyu pun kembali mengecup bibir Wonwoo lebih lama dari sebelumnya.
"Sa.. yang.." Mingyu berbisik di depan bibir Wonwoo dengan sangat pelan dan mengecup bibir Wonwoo lagi.
'Oh.. astaga. Salahkah aku jika aku menginginkan dia dan menikahinya secara legal? Dia sangat menggemaskan dan terlalu pantas untuk dicintai.'
'Aku menyesal sudah menyewamu dan terikat kontrak denganmu, Wonwoo... Seharusnya waktu itu aku mengajakmu menikah sungguhan.'
Wonwoo menggeliat pelan dan terdiam selama beberapa detik sebelum membuka matanya.
"Selamat pagi." Sapa Mingyu.
Dan Wonwoo langsung menundukkan kepalanya malu.
"Bagaimana perasaanmu? Apa sudah merasa lebih baik?"
Wonwoo mengangguk singkat. "K-kenapa kau tidur di sini?"
"Mmm... Dulu saat aku kecil, Ibu selalu memelukku saat tidur setiap kali aku sakit, dan ya.. aku selalu merasa lebih baik setelahnya. Dan aku pikir itu juga akan berlaku untukmu. Apa.. kau keberatan tidur di pelukanku?"
Wonwoo menggelengkan kepalanya. "Terima kasih."
"Kalau begitu biarkan aku menciummu."
Wonwoo tidak menjawab dan Mingyu langsung mengecup bibirnya.
Lalu Mingyu mengecup dahi Wonwoo. "Hari ini beristirahatlah dan jangan pergi ke mana-mana."
"H-hm.."
"Ah, dan satu lagi.."
"Hm?"
"Bagaimana kalau kita tidur di ranjang yang sama mulai sekarang?"
"Huh?"
° ° °
Keesokan harinya...
"Good morning?"
Wonwoo menoleh dan melihat Mingyu yang sedang mengambil kopi yang ia buatkan tadi. "P-pagi.."
"Sudah merasa lebih baik?"
"Hm, berkatmu."
Mingyu pun mendekati Wonwoo dan menyentuh dahinya, lalu tersenyum. Dia duduk di meja makan dan lanjut menyesap kopi paginya. Hingga ia teringat sesuatu.
"Umm... Wonwoo.."
"Ya?"
"Aku rasa kau harus mulai bekerja di perusahaanku."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband [✓]
Fanfiction🔞[MEANIE]🔞 Pekerjaan yang Wonwoo lakukan ini terbilang cukup langka. Wonwoo menyediakan "jasa" bagi siapa pun yang memiliki uang. Dia membiarkan dirinya disewa oleh orang lain untuk dijadikan suami yang terikat oleh kontrak. ______________________...