BonChap #1: Honeymoon (ft. Seulgi)

16.7K 1K 98
                                    

Ini sudah hampir seminggu sejak Wonwoo diculik. Selama itu pula Mingyu tidak pernah membiarkan Wonwoo sendirian. Wonwoo sudah jauh lebih baik daripada sebelumnya dan kembali seperti biasa. Soonyoung juga sudah memastikan Junhui sampai di pulau terpencil dengan selamat. Mingyu bahkan memiliki rencana untuk membeli perusahaan Junhui. Dan Wonwoo masih belum tahu kalau ia sedang berbadan dua.

Tentu saja Wonwoo belum tahu. Wonwoo bahkan tidak merasakan mual atau morning sickness dan sebagainya seperti ibu hamil pada umumnya. Namun, Wonwoo sedikit bingung setiap kali mereka hendak tidur, tepatnya saat mereka melakukan pillow talk, Mingyu selalu berbicara padanya sembari mengusap perutnya. Tidak hanya sebelum tidur, saat Wonwoo sedang memasak, saat mereka menonton televisi, Mingyu selalu mencuri kesempatan untuk mengusap perut Wonwoo. Wonwoo selalu bertanya kenapa tapi Mingyu selalu menjawab dengan 'hanya saja'.

Dan hari ini, Mingyu berniat untuk menjawab rasa penasaran Wonwoo. Wonwoo masih tetap kebingungan, bahkan saat ia sudah duduk berhadapan dengan dokter kandungan. Dokter wanita itu juga turut kebingungan saat melihat pasangan anak adam yang duduk di hadapannya itu.

"Umm... Jadi.. apa yang bisa saya bantu?" Tanya sang dokter kemudian.

"Saya ingin memeriksakan kandungan." Jawab Mingyu.

Wonwoo langsung menatap Mingyu dengan tatapan horor. "Kau hamil?!"

Mingyu terkekeh pelan lalu mengusap kepala Wonwoo. "Bukan aku.. tapi kau, Sayang."

"Huh?!" Wonwoo membulatkan matanya. "Aku tidak hamil! Kau ini kenapa?"

"Bisa kita mulai pemeriksaannya, Dok?" Mingyu mengabaikan protesan suaminya.

Setelah dibujuk, akhirnya Wonwoo mau berbaring di atas ranjang dan membiarkan sang dokter memeriksa perutnya. Baik Wonwoo dan dokter itu sama-sama terkejut saat melihat secara langsung jika janin di perut Wonwoo benar adanya. Meskipun terkejut, sang dokter berusaha bersikap profesional dan menjelaskan keadaan janin yang ada di dalam perut Wonwoo.

Setelah mendengar beberapa arahan dan saran dari dokter, mereka pun pergi dari sana. Wonwoo yang masih tidak percaya hanya bisa menatap foto hasil USG-nya selama di perjalanan.

"Kau masih belum percaya?" Mingyu melirik Wonwoo sesaat.

"Aku.. entahlah... Tapi, Mingyu.. dari mana kau tahu kalau aku hamil? Kenapa kau tidak memberitahuku?"

"Aku juga baru mengetahuinya minggu lalu.. saat kau diperiksa di rumah sakit."

"Aku... Kenapa aku tidak mengetahuinya? Padahal dia hidup dan berkembang di dalam perutku.. tapi aku bahkan tidak menyadari kehadirannya sama sekali."

"Kau sudah tahu sekarang.. jadi jaga dia dengan baik karena aku juga akan menjaga kalian." Mingyu mengambil tangan Wonwoo dan mengecup punggung tangannya. "Terima kasih banyak, Sayang."

"Maaf, Mingyu.. seharusnya akuㅡ.."

"Shh.. tidak apa-apa, Sayang. Jangan meminta maaf padaku."

Wonwoo pun menyentuh perutnya sembari menatap foto USG itu. Kemudian dia tersenyum riang.

'Aku hamil... Aku hamil!'

"Kau ingin pergi ke suatu tempat?" Tanya Mingyu kemudian.

"Hm? Ke mana?"

"Bagaimana kalau kita pergi bulan madu?"

° ° °

Beberapa hari kemudian...

"Wah~! Lautan~!"

Wonwoo hanya bisa tersenyum melihat sang adik yang berlarian di bibir pantai. Dia duduk di bawah kursi santai di bawah payung sembari meminum air kelapa yang baru saja ia pesan. Kemudian dia menoleh ke arah sang suami yang masih memasang wajah suram sejak mereka tiba di Bali pagi tadi.

My Husband [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang