Jam makan siang memang sudah di tunggu-tunggu sedari tadi oleh para murid baru, waktunya untuk mengisi amunisi. Seketika kantin di buat penuh oleh anak-anak baru yang sudah di perbolehkan makan di kantin, sekalian untuk beradaptasi disana. Cuaca sedang dalam kondisi panas yang menyengat, semua murid dari perwakilan ekskul sudah datang, karena setelah jam makan siang akan ada penampilan ekskul di lapangan.
Alaskha terlihat sangat tidak bersahabat menatap kedua meja yang berada di depannya. Bisa-bisanya kedua sahabatnya itu memilih meninggalkan Alaskha dan lebih memilih makan bareng pasangannya. Ghea dengan Cakra, yang dari tadi terus mengikuti Ghea kemana pun dia pergi. Lalu Raina yang sekarang terlihat senyam-senyum dengan Syahidan di depan Alaskha. Teman-teman taekwondo Alaskha juga, malahan sibuk di pojok kantin meninggalkan Alaskha sendirian di meja.
Alaskha mengaduk-aduk es lemon tea miliknya dengan wajah datar, setiap adik kelas yang mau duduk bersama selalu saja ia berikan tatapan tajam. Membuat mereka langsung enggan duduk bersama Alaskha. Memang Alaskha seram ya?
Tanpa tahu malu Camelia langsung berlari dengan sepiring somay di tangannya dan tanpa izin duduk di samping Alaskha. Camelia terus saja menebar senyuman kepada Alaskha dengan wajah yang cerah ceria, sedangkan sebaliknya hanya memalingkan wajahnya dari Camelia dengan datar. Terkadang Alaskha juga melirik sinis Camelia, seolah Camelia adalah sampah yang menjijikkan. Padahal kan Camelia sedang dalam mode cantik katanya. Dia memakai kaos hitam polos agak ketat dan kemeja flannel kotak-kotak yang diikatkan di pinggang.
"Al gimana penampilan gue?" Tanya Camelia dengan penuh semangat. Karena saking semangatnya ia tak bisa melepaskan senyumannya.
Alaskha menggeleng pelan.
Camelia cemberut dan menatap pakaiannya. "Emang yang kurang apa? Perasaan cakep-cakep aja deh." Ucap Camelia kepada dirinya sendiri.
Camelia jadi tidak percaya diri, dia jadi tidak mood padahal tadi dia sangat bersemangat. Alaskha sangat mudah sekali mematahkan semangatnya.
Alaskha memasukkan suapan terakhirnya dan langsung pergi meninggalkan Camelia sendirian. "Alaskha mau kemana?" Teriak Camelia tapi tidak Alaskha gubris sama sekali.
Ghea menghela napas pelan, padahal dia sengaja makan bersama Cakra agar memberikan waktu untuk Camelia dan Alaskha berbincang. Tapi tidak sesuai ekspetasi, Alaskha malahan terlihat menyebalkan dan membosankan. Tanpa permisi dulu, Ghea langsung membawa basonya kemeja Camelia dan membiarkan Cakra duduk sendirian.
"Yang sabar ya Ca, Alaskha emang kaya gitu orangnya! Suka gak jelas." Kata Ghea setelah duduk didepan Camelia.
"Ghe, emang penampilan gue aneh ya? Alaskha bilang penampilan gue jelek." Ucap Camelia dengan polos.
Ghea menghela napas pelan. "Bagus kok penampilan lo! Gue suka malahan. Tapi.."
Camelia mendekatkan wajahnya ke Ghea. "Tapi apa?"
"Penasaran amat kaya sama si Alaskha." Kata Ghea dengan menggunjing senyuman di wajahnya.
Camelia tersenyum lebar. "Ya gitu lah."
"Nih ya, Alaskha itu gak suka yang tomboy-tomboy. Dia itu lebih suka yang cewek banget." Kata Ghea dengan santai dan langsung membuat Camelia lesu seketika.
"Pantesan dia ngehindar dari gue." Ucapnya polos.
Camelia menatap Ghea serius. "Ajarin gue jadi feminin dong Ghe." Ucapnya polos.
Ghea terkekeh mendengarnya. "Heh! Salah orang! Lo kalo mau minta ajarin feminin tuh ke Raina, jangan ke gue!" Kata Ghea kesal.
"Gue takut Ghe kalo ke Raina. Dia kaya gak suka gitu sama gue. Sinis banget liatnya." Kata Camelia dengan polos dan memelankan suaranya. Karena dia merasa tak enak sendiri jika sampai Raina dengar. Apalagi sekarang dia sedang bersama Syahidan.
KAMU SEDANG MEMBACA
A L G H E R A
Teen Fiction"Hanya ingin tetap menjadi diri kami sendiri, agar nantinya akan ada seseorang yang menerima kami apa adanya." Persahabatan kami bisa dibilang spesial mengapa? Karena wajah wajah kami terlalu banyak mengandung candu untuk dipandang terlalu jernih ji...