ALGHERA 01

394 93 30
                                    

Lo memang manis. Tapi perilaku lo jauh dari kata manis! - Abighea

Rome Santos laki laki berkulit coklat dengan kumis tipis serta lesung pipit disebelah kanannya membuat cowok berstatus pacar ghea terlihat manis. Romeo dengan kaos warna biru tua dengan celana jeans senada membuat penampilannya tampak lebih enak untuk dipandang. Cewek yang tersenyum disampingnya juga terlihat memakai baju warna yang sama dan motif dari baju mereka pun sama. Bisa dibilang mereka hari ini couple. Cewek dengan rambut sebahu itu menaiki motor sport milik romeo memeluk cowok berstatus pacar ghea dari belakang. Apakah mereka berdua pacaran?

Ghea sedang sibuk mengunyah cilok di depan gang tempat nongkrong alghera saat kelaparan. Sudah lebih sepuluh tusuk cilok yang ghea habiskan cewek itu masih belum kenyang malahan dia berniat untuk menambah dua porsi lagi. Pipi ghea menggembul cilok yang di dalam mulutnya benar terasa nikmat.

"Mang, nanti sering sering ya jualan di sekitar sini." Ucap ghea sambil mengunyah ciloknya. Awas ghea ciloknya lompat keluar.

Ghea memejamkan matanya merasakan cilok cilok yang digigit. Terasa kenyal kenyal gurih namun ketika di campur dengan saus dan kecap itu sudah terasa sangat nikmat sekali. Ada dua jenis cilok yang ghea beli pertama cilok isi daging ayam dengan saus kacang dan yang kedua cilok tanpa isi tapi dicampur saus kecap, keduanya memiliki rasa yang berbeda namun tetap sama sama nikmat dan enak. Jadi lebih suka yang mana?

"Rasanya kaya mau meninggal!" Ghea terus mengunyah cilok miliknya.

Raina melirik sinis ke arah ghea. "Ghea kalo lagi makan tuh gak boleh ngomong."

"Abisnya ini enak banget ra!" Ghea benar benar cewek penyuka cilok.

"Iya emang enak. Tapi bisa gak, biasa aja makannya." Raina terlihat geram melihat ghea.

Alaskha menatap raina. "Ra, udah biarin."

Ghea mengacungkan jempolnya ke arah alaskha. Setuju dengan cowok dengan hoodie biru navy dan topi hitam tak lupa celana jeans berwarna hitam gelap. Terlihat sangat keren dan misterius sekali. Begitulah alaskha.

Mata ghea membelak seperti ingin keluar. Pandangannya terus terfokus kepada pasangan yang sedang bergandengan sambil berjalan menuju sebuah cafe yang cukup terkenal di daerah jakarta. Ghea segera mengunyah ciloknya dengan cepat. Raina dan alaskha bertatapan keheranan dengan sifat ghea yang tiba tiba jadi aneh.

"Ghe, ada apa?" Raina mulai penasaran.

"Ada buaya yang harus gue habisin." Ghea langsung mengikat kuat rambutnya.

Cafe yang ghea maksud tidak lah jauh dari tempat ghea dan sahabatnya makan cilok. Cukup menyebrang jalan ghea sudah sampai di cafe tersebut.

Dengan langkah yang cepat ghea berjalan menuju cafe dia sangat emosi. Rasanya semuanya sudah cukup mencapai batas kesabarannya. Ghea sudah berdiri didepan cafe amour dengan ponsel yang sedang memanggil seseorang. Raina dan alaskha hanya mengekor dari belakang memperlihatkan tingkah ghea yang seperti orang gila.

Romeo sedang menatap wanita cantik berstatus pacar barunya dengan tatapan memuji. Tangannya terus saja mengelus pipi wanita itu dengan lembut. Membuat wanita itu kegelian tapi rasanya nyaman. Senyuman terus terukir jelas diwajah keduanya.

"Kamu cantik hari ini." Romeo menyelipkan anak rambut pacarnya dengan penuh senyuman manis.

"Aku janji, aku akan selalu ada di sisi kamu. Selamanya. Kamu percaya kan sama aku?" Romeo mencium tangan kekasihnya itu dengan mesra dan penuh kasih sayang.

Romeo mengeluskan tangan kekasihnya di wajahnya yang manis membuat si wanita benar benar tersipu malu. Perlakuan romeo selalu saja manis seperti wajahnya yang tak kalah manis.

A L G H E R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang