Semua orang berkumpul di depan gerbang SMA Rajawali melihat siapa yang berdiri didepan sana dengan wajah dingin dan tas yang hanya menggantung di satu pundaknya. Ketua geng Gemantara dari SMU Gempita musuh terbesar geng Infiniti Squad dari SMA Rajawali, kini berdiri menggunakan seragam khas SMA Rajawali di hari senin. Siapa yang tidak asing dengan Karel Sanjaya terutama geng Infiniti Squad yang sudah hampir keyok di hajar olehnya. Dengan tatapan tajam dan intens seluruh anggota geng Infiniti menatap Karel dan menyambutnya dengan sambutan tidak hangat sama sekali. Mereka semua menghalangi jalan Karel.
Posisi ketua geng masih kosong, Karena Bara belum mau melepaskan jabatannya sebagai ketua. Padahal tradisi dari geng Infiniti, ketua yang sudah lulus harus segera memberikan jabatannya kepada juniornya untuk kelangsungan penerus baru geng Infiniti. Yasa dengan wajahnya yang angkuh dan tangan dilipat di dada berdiri sebagai center di ampit banyak anggota yang menolak kedatangan Karel. Mereka semua tidak terima jika ketua geng Gemantara masuk ke wilayah SMA Rajawali apalagi sekarang Karel ingin menjadi murid baru di SMA bebuyutannya. Tubuh Yasa di dorong dan yang di dorong langsung memberikan tatapan tidak suka.
"Apaan sih lo dorong gue." Kata Yasa dengan kesal.
Yang mendorong Yasa malahan bersembunyi di balik tubuh temannya. "Maju sono, hadepin tuh si Karel."
"Lo duluan! Gue gak mau bonyok lagi suer! Yang kemaren aja belom sembuh coy!" Kata Yasa dengan memelas langsung mendapatkan sorakkan kecewa dari seluruh anggota geng Infiniti.
"Gak cocok lo Yas jadi ketua! Lo cocoknya jadi ketuan!" Ceplos salah satu anggotanya.
Yasa langsung mengacungkan jari tengah sebagai respon pertamanya.
"Anjir! Anjir! Berani banget!" Kata salah satu anggota geng Infiniti yang melihat seorang Abighea dengan santai mendorong tubuh Karel.
Yasa langsung menoleh ke arah Karel dan melihat keberanian Ghea dengan santai mendorong tubuh Karel dan seperti sedang menatangnya untuk bertarung. Apa mungkin Ghea tidak tahu siapa Karel sebenarnya?
"Ngapain lo kesini?" Tanya Ghea dengan ketus. Kedua tangannya sudah berkacak pinggang. Seketika gadis dengan rambut cepol itu jadi pusat perhatian seluruh murid SMA Rajawali.
Karel memalingkan wajahnya dari Ghea. "Gue kesini buat belajar." Katanya dengan santai.
"GAK!" Ghea menatap Karel dengan intens. "Pergi sono ke sekolah lo! Gak usah sekolah disini!" Ucapnya dengan ketus.
Karel tak bergerak sedikitpun. Ghea tidak lihat Karel sudah memakai seragam sekolah SMA Rajawali yang artinya Karel akan bersekolah di SMA Rajawali.
"Pergi! Jangan nambah pencemaran di sekolah gue!" Kata Ghea dengan ketus dan tatapan sinis yang tak hentinya menatap Karel.
Karel hanya menghela napas pelan mendengarnya. Dari dulu selalu saja Karel bertengkar dengan Ghea.
"Kalah lo Yas sama Ghea!" Genta mendorong bahu Yasa dengan kencang sampai-sampai Yasa kehilangan keseimbangan.
Yasa menatap Genta dengan kesal. Cowok bermata sipit keturunan jepang itu memang selalu saja mencari perkara dengan Yasa. Datang tiba-tiba, hilang pun tiba-tiba. "Eh lo mengdingan diem aja deh! Kalo berani, lo maju duluan gih sono!"
"Dih! Apaan gue? Kan lo calon ketua gengnya. Gimana sih?" Genta tak mau jika dirinya disalahkan. Prinsipnya adalah, Genta selalu benar, apa itu kata salah. Begitulah motto hidup Genta yang sudah dia buat dari zaman penjajahan.
Yasa menggeleng dengan cepat. "Bukan gue! Not me!" Ujar Yasa.
"Sok inggris lo! Not me, not me. Ulangan harian aja remedial lo!" Kata Genta dengan asal ceplos.
KAMU SEDANG MEMBACA
A L G H E R A
Teen Fiction"Hanya ingin tetap menjadi diri kami sendiri, agar nantinya akan ada seseorang yang menerima kami apa adanya." Persahabatan kami bisa dibilang spesial mengapa? Karena wajah wajah kami terlalu banyak mengandung candu untuk dipandang terlalu jernih ji...