ALGHERA 03

215 85 16
                                    

Ketika A ingin bertemu C maka harus ada huruf B yang harus dilewati - Alaskha

























Alaskha terus berjalan dengan cepat didalam hatinya terus saja mengumpat, matanya terus melirik sinis setiap gadis yang menatapnya dengan tatapan memuja. Sekitar sepuluh siswi dengan poster bertulisan nama alaskha arkana terus mengejar manusia tanpa pori pori bernama alaskha. Alaskha segera masuk ke kelasnya dan segera mengunci pintu kelas tidak peduli orang yang akan masuk ke kelas, alaskha hanya ingin sendirian saja.

Alaskha berjalan menuju tempat duduknya dengan nafas terengah engah, tarikan nafas nya belum teratur. Alaskha beberapa kali menarik nafasnya agar nafasnya menjadi netral. Alaskha mengelap keringatnya yang mengkilat dengan sapu tangan biru navy bertulisan alaskha dengan indah. Cowok berkulit putih itu mengecek penampilannya dengan menggunakan kamera depan di ponselnya. Cuek dan narsis boleh kalo cuek jahat jangan.

Camelia yang sedari tadi duduk di meja paling belakang untuk menghilangkan kantuknya, perlahan lahan mengendap ngendap untuk mengageti alaskha.

"DOR!!". Teriak camelia.

Alaskha mengengok ke arah sumber suara dengan tatapan sinis. "Gak lucu".

Camelia cempaka putih tersenyum sambil memamerkan gigi putihnya yang tersusun rapih. Dan menunjukkan dua jarinya sebagai tanda perdamaian. Camelia memutar badannya lalu duduk di bangku kosong samping alaskha. Sambil terus menatap wajah alaskha dengan senyuman manisnya.

Alaskha sedikit sedikit melirik wajah camelia yang terus tersenyum manis kearahnya. Alaskha menunduk sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali. Cowok penyuka warna biru itu melirik kembali camelia yang terus menatapnya, alaskha kembali menundukkan kepalanya sambil merapihkan rambutnya yang padahal tidak berantakan sama sekali.

"Al?". Camelia sedikit terkekeh melihat tingkah alaskha.

Alaskha perlahan melirik camelia, dari wajahnya seperti sedang mengakatakan 'Apa?'

"Al tatap gue". Ujar camelia sambil tersenyum.

Alaskha memutarkan tubuhnya lalu menatap camelia dengan kikuk. Entah mengapa jantungnya sekarang mulai berdebar. Apakah ini yang disebut bucin? Butuh cinta? Atau budak cinta?

Camelia tersenyum simpul sambil merapihkan rambut alaskha dengan jari jemarinya yang lentik. "Gue suka kalo cowok rambutnya sedikit di kasih jambul al".

Camelia tak henti hentinya menatap alaskha dengan senyuman termanisnya. Membuat sesuatu ingin keluar dari tubuh jangkung alaskha.

Alaskha mengambil tangan camelia, membuat camelia menghentikan kegiatannya merapihkan rambut alaskha. Alaskha tersenyum menatap camelia. Camelia tak berhenti menatap alaskha, bulu mata yang melengkung ke atas dengan lentik membuat camelia takjub. Hidung nya yang mancung dan kulitnya yang putih sukses mengalihkan dunia camelia. Perlahan lahan jantungnya berdebar debar.

Drett...

Drett.....

Drettt....

Nama bara terpapang jelas di ponsel milik camelia, bersamaan dengan alaskha yang langsung melepaskan genggaman tangannya di tangan camelia. Alaskha menunduk saat camelia mengangkat panggilan telpon dari bara. Rasa iri menjalar diseluruh tubuh alaskha ingin mencegah camelia untuk mengangkat panggilan telpon dari bara, namun dia ingat dia bukan siapa siapa, hanya teman sekelas nya saja. Alaskha mengepalkan tangannya untuk menyalurkan semua emosi yang dia rasakan.

A L G H E R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang