CHAPTER 21

7.3K 286 5
                                    

27 APRIL 2021

***

HAPPY READING😍

"Mas kamu kapan nikahin aku"

"Nanti"

"Kenapa nanti si mas,bukan nya istri kamu lah pergi jadi gak ada lagi yang halangin kita mas" kata Dina sambil membentuk pola absurd di dada Bram

"Tapi kami belum cerai Dina,lagian aku masih kepikiran Erik"

"Udah sih mas biarin aja sih anak durhaka itu sama bunda,kalau kamu mau anak nanti tinggal kita buat"

"Dina Stop!,Erik juga anak kita gak sepatutnya kamu bilang gitu,sekarang kamu pulang aku pengen sendiri"

"Tapi mas"

"Gak ada tapi tapian Dina" kata Bram dengan marah

"Hmm awas aja kamu mas,setelah aku mengambil harta kamu,kamu akan aku tinggalkan lagi hahaha" batin Dina

Setelah kepergian Dina,Bram masih diselimuti rasa bersalah dia mencintai Clara dan juga mencintai Dina ntah itu rasa Cinta atau hanya obsesi sesaat.

"P"
"P"
"P"

"?"

"Lo kelewatan bg,gue malu punya abg kayak lo"
"Lo lebih milih cewek yang pernah nyakitin lo dari pada kak Clara yang baik sama lo dan Erik"
"Gue kecewa sama lo "

"Lo gak pernah berada diposisi gue Bima"
"Gue gak pernah memilih diantara mereka,gue sayang sama mereka"

"Emang gue gak mau berada di posisi cowok bajingan kayak lo"
"Sumpah lo gak punya otak bg!"
"Sekarang gini aja kita putar posisinya seandainya lo berada diposisi kak Clara apa lo mau di duain?"
"Pasti gak kan?,lo bukan sayang sm Dina tapi lo cuman obsesi sama dia,makanya kalo punya otak tu dipakai!"

Bram hanya membaca chat terakhir dari adiknya jujur dia juga binggung sama jalan pikiran nya karena disaat dia sendiri seperti ini dia malah menginginkan adanya kehadiran Clara disampingnya.

"Halo cari keberadaan Istri saya sekarang"

"Baik tuan"

***

"Kangen masa masa kita kecil dulu ya kak"kata Ciko saat melihat Clara sedang menatap foto masa kecil

"Kangen masa masa kita kecil dulu ya kak"kata Ciko saat melihat Clara sedang menatap foto masa kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya dek,tanpa ada beban tanpa ada masalah"

"Hmm,apa gak sebaiknya mama sm papa tau kak?"

"Kakak pikir gak dulu dek,kakak mau nenangin pikiran kakak dulu,kakak juga gak mau mereka ikut kepikiran"

DUDA COOL(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang