18 MEI 2021
***
HAPPY READING😍
Hari ini adalah hari terberat bagi keluarga Archer,karena Bram kembali drop bahkan kata dokter nyawa nya hanya tergantung dengan alat alat yang menempel di tubuh Bram.Dokter sudah menyerah, mereka hanya menunggu keajaiban yang terjadi. Hal ini menyebabkan Tika sempat tidak sadarkan diri
Dimana Clara?,Clara belum mengetahui nya karena Joshua dan Tika tidak ingin memberi tau Clara.
"Oma...Opa"
"Erik sayang kemari nak,terima kasih nak Ciko sudah menjaga Erik" kata Tika
"Oma habis menangis?"tanya Erik
"Gak sayang oma gakpapa,Erik sudah sarapan?"
"Sudah oma,tadi Eik mampil makan bubul. Ni untuk oma dan opa tadi om Ciko yang beli in"
"Wa makasih sayang,sekali lagi makasih nak Ciko"
"Sama sama tante,kalau gitu saya izin masuk lihat keadaan bg Bram, boleh tante?" Tanya Ciko sopan
"Hmm,Erik kamu ikut oma beli air yok"
"Ayo oma"
Ciko heran kenapa tante Tika malah menghindar,apa kah dia tidak di izinkan, tapi kenapa?
"Jangan salah paham,Istri saya gak mau Erik sedih" kata Joshua
"Maaf om tapi kenapa?"tanya Ciko binggung
"Bram kembali drop,dokter sudah menyerah kata dokter nyawa Bram hanya tergantung alat alat yang ditubuh Bram" Joshua menjelaskan
"Inalillahi,apa mama,papa dan kak Clara sudah tau om?"
"Tidak nak,kami gak mau karena sudah cukup Bram menyakiti Clara biarlah seperti ini lagian papa kamu masih kecewa dengan Bram"
"Tapi om,kak Clara berhak tau biar bagaimana pun dia masih suami kak Clara,biar Ciko yang memberitau assalamualaikum" kata Ciko dan pergi
"Tap...waalaikumsalam"
"Walaupun masih ada rasa benci dengan dia,tapi tetap aku gak punya berhak membenci dia lagi karena dia telah menyelamatkan nyawa mu kak" batin Ciko
Setelah Ciko meninggalkan ruang UGD. Ciko langsung pergi ke ruang rawat kakaknya. Saat masuk ternyata ruangan itu sudah ramai.
"Ciko?,Erik mana apa dia masih benci kakak?" Tanya Clara saat menyadari kehadiran Ciko
"Emm gak kok kak,dia lagi keruangan bg Bram"jawab Ciko
"Ohh gimana keadaan mas Bram dek?"
"Hmm bg bra..."
"Kamu kenapa sih kak,masih mikirin dia sudah lah biarin dia" kata Dika memotong ucapan Ciko
"Iya dek,sudahlah biar nanti abg yang urus perceraian kalian" kata Sandy
"Astagfirullah Pa..bg kalian gak boleh gitu. Itu masalah pribadi keluarga Clara biarlah Clara dan Bram yang menyelesaikan nya" kata Lisa
"Tapi ma,dia udah menyakiti anak kita da..."
"Kalau bukan bg Bram yang menyelamatkan kak Clara. Mungkin kak Clara udah gak ada disini" potong Ciko
"Ciko kenapa kamu malah membela laki laki itu"
"Maaf pa,yang ciko ucapkan kebenaran. Sudah cukup kita ikut campur urusan kak Clara. Kita jangan ikut terlalu dalam biar bagaimana pun mereka sudah sama sama besar"
"Tapi bagi papa Clara tetap putri kecil papa,dan gak ada yang berhak menyakitinya"
"Papa ngomong gak ada yang berhak menyakiti kak Clara?, papa lupa kita adalah orang pertama yang menyakiti kak Clara kita meninggalkan kakak,kita melupakan kakak bahkan papa jarang menanya kabar kakak saat aku sakit. Papa lupa?"
"Sudah nak... papa juga sudah yang ciko katakan benar"kata Lisa menasehati
"Papa ingat maka dari itu papa gak mau melihat kakak mu sakit lagi. Papa tau yang terbaik buat putri papa"
"Terbaik kata papa,tapi mungkin gak terbaik buat kak Clara,seterah papa yang pasti Ciko cuman mau ngasih tau Kakak kalau bg Bram sulit untuk selamat"
"Dokter sudah menyerah kata dokter bg Bram hanya bergantung pada alat alat nya"lanjut Ciko
"Dek kamu serius?, hiks" tanya Clara dan mulai menangis
"Seterah kalau kakak gak percaya,ciko pamit"kata Ciko dan mulai melangkah keluar
"Dek tunggu bawa kakak keruang mas Bram" pinta Clara
"Tapi nak..."
"Sudah cukup pa,biarin anak mu bahagia dengan pilihan nya" kata lisa
Ciko yang mendengar permintaan kakaknya tersenyum dan membantu kakaknya menaiki kursi roda dan membawa nya keruang UGD. Bukan hanya Ciko dan Clara yang pergi melainkan semua yang berada diruangan Clara tadi
Saat mereka sampai yang mereka lihat adalah tangisan Joshua dan Tika dan muka binggung Erik.
"Mommy" teriak Erik dan lari memeluk Clara
"Oma dan Opa kenapa sayang?"tanya Clara
"Elik juga binggung,habis ketemu doktel meleka langsung nangis" kata Erik menerangkan
"Ciko bawa kakak kesana"
"Ayah...Bunda mas Bram kenapa?"lanjut Clara
"Hiks Nak Clara maafin Bram ya"
"Bunda bunda kenapa malah nangis jawab Clara bun, ayah?"
"Dokter sedang mencambut alat alat ditubuh Bram,mereka benar benar sudah menyerah nak" kata Joshua berusaha tegar
Mereka yang berada di sana kaget mendengar ucapan Joshua. Mereka semua gak menyangka akan menjadi seperti ini
"Gak,gak mereka gak boleh mencabut nya. Ciko tolong kakak antarin kakak masuk"
"Baik kak"
Brakk🚪
"Lepaskan tangan kalian!" Perintah Clara
Dokter dan perawat disana terkejut tetapi hanya sebentar dan melanjutkan kegiatannya
"Apa kalian budeg?,saya bilang lepaskan tangan kalian!. Jangan pernah melepaskan ataupun menyentuh alat alat yang ada ditubuh suami saya"
Bersambung....
Gantung ya?...heheh sabar besok up kok.
See you sampai ketemu besok All😉

KAMU SEDANG MEMBACA
DUDA COOL(END)
Novela Juvenil15+ Update COMPLETED😎 WARNING!!! Jangan berekspektasi tinggi dengan karya ini,hanya karya amatir😊 Tidak menerima plagiat,hargai karya saya😊 Cerita ini hanya imajinasi tidak ada niatan menyinggung seseorang,maaf kalah ada kesamaan nama atau tempat...