❈ Curiousier ❈
"Athea! Sudah jam 8, matahari baru saja terbit, ayo bangun!" Teriakku saat melihat athea yang masih tidur dengan rambut pirangnya yang acak-acakan. Aku mencoba untuk membuka tirai, mengedipkan lampu, dan membuat suara yang bising, tapi tetap saja dia masih di alam mimpi. Entah mengapa akhir-akhir ini athea sering sekali kesiangan.
Aku beranjak untuk menarik selimutnya, selimut coklat tebal yang dilapisi bulu yang sangat halus. Terlihat athea dengan pipi dan hidung mancungnya yang kemerah-merahan, membuat wajahnya tampak sangat cantik dan imut.
"Theo kepada athea, apakah nona athea bisa mendengar saya?" Bisikku sambil mengetuk keningnya dengan lembut.
Athea tidak bergeming, aku maju lebih dekat, dan berbisik tepat didepan wajahnya
"Tes.. tes... nona athea, ini theo dari mars, apakah nona mendengar saya?"
Bulu mata athea sedikit bergerak, yap sebentar lagi dia bangun.
"Nona athe-"
Athea a soudainement tenu mon visage et a volé un baiser sur mes lèvres.
"Selamat pagi, sayang!" kata athea sambil tersenyum, kemudian beranjak turun dari kasur.
"Athea kauu, kemari kesini" ucapku sambil menarik athea yang mencoba lari, lalu menggelitiknya hingga dia kapok, apa dia ingin membuatku jantungan di pagi hari ini?
"AHAHAHA ampun theo!"
"Oh ya? beraninya kau curang athea!" ucapku sambil terus menggelitiknya.
"Sudahlah ahaha kamu hahaha membuatku hampir ahaha menangis kegelian hahahahaha" ucap athea sambil tertawa sangat kencang.
"Baiklah, tapi jangan pernah mencuri kesempatan lagi, oke?"
"Siap sayang" athea memberi hormat dengan wajah yang sangat imut, wajah dan rambutnya yang berantakan, justru membuatnya lebih cantik.
"Hei" cubitku.
"Ayo cepat, sekarang sudah jam 8, kita telat 30 menit" sambungku.
"Apa?!"
"Iya, jika kita tidak cepat, coklatmu akan habis, ini hari minggu hahahaha"
"Kenapa kamu tidak membangunkanku theo?"
"Memangnya apa yang kulakukan barusan? memancing ikan?" Cubitku di hidungnya
❈❈❈
"Uwaaah, enaknyaaa" seru riang athea setelah meminum secangkir coklat hangat di kedai kecil 1 km dari rumahnya.
"Theo, jika kita lakukan ini setahun penuh, aku tidak akan bosan, coklat ini terlalu enak untuk jadi membosankan!" Katanya dengan lebih ceria.
Aku mengangguk, ikut menghabiskan coklatku (aku sekarang berhenti minum kopi). Memang coklat di kedai ini sangat enak, mereka memiliki coklat khusus dengan sebutan "charchoco"
"Apa kakimu pegal? Aku bisa mencari tumpangan jika kau sudah lelah athea"
"Ah, tidak usah theo, aku oke. Lari pagi ini justru membuatku bersemangat!" Kata athea membara.
Aku tersenyum, mengacungkan jempol.
Ya, sejak aku tidak memakai tongkat, aku sangat-sangat ingin berlari, maka dari itu aku berlari penuh seharian, selama seminggu. Lalu kemudian berkurang menjadi setengah hari selama seminggu, hingga akhirnya menjadi hanya setiap pagi (karena athea ingin ikut).
KAMU SEDANG MEMBACA
Xynansa
RomanceKetika jarak memisahkanmu, ketika waktu melupakanmu, ketika kamu kehilangan segalanya, dan ketika dia tak lagi mencintaimu.