Selamat Ulang Tahun

62 90 2
                                    

Curiousier

Pukul 07.00, di depan gerbang akademi.

"Terimakasih banyak tuan, ini bayaran untuk waktu tuan yang terpakai" aku memberikan secarik cek untuk bapak supir, bapak ini sangat baik, dia dengan senang hati mengantar kami hampir mengelilingi satu kota.

Aku yakin jika bapak ini tidak baik hati pasti dia akan mengeluh kesal, tapi sepanjang sore tadi bapak ini bahkan tersenyum riang, sangat bersahaja.

"Wow, maaf nak tapi ini terlalu banyak, 15000 dollar terlalu banyak untuk sekedar mengelilingi kota, ini seharusnya untuk saya apabila saya mengelilingi dunia 7 kali, saya tidak bisa mengambil ini" tolak bapak supir sambil mengembalikan cek 15000 dollar itu.

Aku menahan tangan bapak supir, membiarkan pak supir mengambil cek itu.

"Tuan, uang kertas ini adalah sihir perbudakan yang dibuat oleh orang-orang yang rakus, uang kertas adalah simbol perbudakan dunia, hidup orang banyak dipermainkan oleh kertas-kertas yang bahkan mudah dirobek"

"Jadi selagi saya memiliki banyak, orang-orang seperti tuan tidak perlu diperbudak mengitari seluruh dunia untuk bisa hidup dengan tenang, ambillah tuan"

Bapak supir membungkang di tanah, menaruh topi petaninya, dan mulai menangis, tangisan bahagia, senyumnya terlihat diantara air mata yang melintasi wajahnya.

"Terimakasih tuan, saya pasti akan menggunakannya dengan baik!" kata bapak supir sambil terisak.

Aku mengangguk mantap, mengambil tongkat, dan mulai berjalan masuk menuju akademi bersama athea.

❈❈❈

"Ada apa?" Tegurku melihat athea yang memasang wajah manis campur heran.

Athea mencubit pipiku dengan gemas,

"Sejak kapan theo-ku jadi sangat hebat dan bijaksana?"

"Apa maksudmu?"

"Theo, kamu baru saja melakukan sesuatu yang hebat barusan, seperti filantropi!"

"Yeah, aku hanya melakukan yang aku bisa untuk membantu orang lain. Semenjak ibu meninggal, ayah yang bodoh memberiku semua pendapatan usaha ibu, seketika uang sakuku penuh, bahkan berlebih"

"Tapi meskipun begitu, aku tidak akan berfoya-foya, karena ibu selalu berkata bahwa uang memang bisa membuatku bahagia, tapi hanya jika aku menggunakannya untuk membantu orang lain, dan ibu benar, aku bahagia" kataku sambil menatap bintang yang menghiasi malam.

Athea mencium pipiku dengan lembut, membuat pipiku merah seketika.

"Theo-ku memang yang terbaik!"

❈❈❈

Aku dan athea berjalan sekitar 10 menit hingga sampai di depan pintu aula, tapi ada yang aneh, tidak ada lampu yang terlihat menyala dari luar, bahkan tidak terdengar suara sama sekali, apalagi suara orang yang berpesta.

"Athea, apakah benar disini tempatnya?"

"Iya, memangnya dimana lagi?"

"Tapi ini aneh, kemana semua orang?"

"Kamu benar, ini aneh sekali, sebentar lagi sudah waktunya pesta dimulai, seharusnya sudah banyak orang sekarang" athea berkata sambil menaruh tangannya di dagu.

"Bagaimana jika aku mengecek kedalam, theo tunggu disini oke?" Usulnya.

"Hei, ini bisa jadi berbahaya"

"Tenang saja, hari ini kan tanggal 17" ucapnya dengan tenang, mengedipkan mata.

Apa hubungannya dengan tanggal 17? Seingatku tidak ada yang spesial di tanggal 17 mei, apalagi sebuah hari perlindungan.

XynansaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang