Kabar buruk

27 16 0
                                    

Curiousier

Aku menarik shreya menuju keluar, kemudian kami menaiki sepeda, dalam sekejap kami meluncur cepat melewati jalanan kota amsterdam yang semakin ramai di malam hari. Mulai banyak orang yang berkumpul di cafe, menonton pertandingan sepakbola, atau sekedar bermain musik di pinggir jalan.

Kembang api semakin menerangi malam ini, mengalahkan terangnya rembulan. Jalanan dipenuhi orang-orang yang nampak ceria, bersenang-senang mengelilingi kota. Amsterdam menjadi kota yang sangat ceria malam ini.

"Theo, ini malam yang indah"

"Aku belum pernah melihat yang seperti ini" kata shreya dengan tersenyum.

"Kau benar, ini malam yang luar biasa. oh iya! pegangan yang erat shreya, atau kau akan terbang dengan keindahan kota ini" kataku sambil tertawa, tapi shreya benar-benar mengeratkan pegangannya padaku, dia sangat takut jatuh.

"Tenang saja, kita akan aman, selama kamu tidak menyetir, hahaha" ledekku

Udara malam ini sangat sejuk, langit juga terlihat sangat benderang, menampilkan jutaan bintang di angkasa, menyiratkan tanda bahagia di muka para tetua yang tersenyum riang menatap malam yang terang.

100 meter berjalan, dari kejauhan mulai terlihat kerumunan orang, menandakan disanalah festival kembang api itu diadakan. Festival itu memenuhi jalanan kota, banyak orang menghabiskan waktu dengan orang yang mereka sayangi. Terlihat banyak tenda-tenda dipasang, para pedagang bebaris, anak-anak berlarian, dan juga band musik yang mulai bernyanyi, tak terhitung banyaknya lampu yang dipasang, benar-benar sebuah pemandangan yang sangat indah.

❈❈❈

"Shreya, kita sudah sampai, apakah kamu ingin terus memelukku?"

"Eh? Kita sudah sampai?" Katanya kebingungan.

"Sudah, sejak 2 menit yang lalu shreya"

"Apa? aduh maaf theo" ucapnya salah tingkah, kemudian melepaskan pegangannya dari tubuhku.

"Aku tidak memelukmu, aku hanya berpegangan theo" ucapnya kali ini dengan menggaruk pipi.

"Tapi badanku kamu ikat, itu bisa dikatakan sebuah pelukan" candaku yang membuat shreya lebih salah tingkah.

"Apa kau demam? Mukamu memerah, terutama di pipi" tanyaku, sambil menunjuk pipi.

"T..Tidak, aku hanya... Bersemangat, ya! Bersemangat" katanya dengan kaku.

"Baiklah kalau begitu nona, ayo kita bersenang-senang, kembang api ini akan terus ada hingga jam tiga"

"Ayo!" Seru shreya kembali ceria.

Di festival ini banyak hal yang keren dan unik, ada banyak sekali makanan yang belum pernah kulihat disini, juga dengan pakaian serta pernak perniknya, tak jarang pula terdapat tenda souvenir untuk orang luar yang ingin membawa oleh-oleh ke negeri asalnya. Salah satu yang paling unik adalah di tengah-tengah festival yang digelar di jalan amsterdam ini, terdapat pesta dansa, dansa yang berada tepat dibawah kembang api yang meledak penuh warna di angkasa.

Aku dan shreya mengelilingi festival ini, mulai dari melihat-lihat, berdansa, membeli minuman, menonton band yang bermusik, hingga aku membeli satu tangkai gulali yang cukup besar, shreya melihat-lihat beberapa kalung disebelah stand gulali, satu fakta tentang festival ini adalah festival ini sangat hebat! Sangat sangat hebat!

❈❈❈

"Shreya, sedang apa?" Tanyaku saat menghampirinya.

"Oh, aku hanya melihat beberapa kalung, ini sepertinya cocok untukku"

XynansaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang