this chapter contains words that might not be appropriate for some people, requested for the reader's awareness✾ Curiousier ❈
"Papa, jika kita menunggu, itu akan sangat lama"
"Tapi nak-"
"Tak ada waktu pa, ini darurat! Kepala pelayan martzian itu akan lama papa, kita harus mengantarnya"
"Baiklah, tapi kita tidak tahu dimana sir dan istrinya"
"Rumah sakit" kata theo agak tegas
Theo yang tadi cukup ceria dan memancarkan aura khas-nya, kini gelisah dan takut.
"Jika pelayan tahu, berarti mereka dirumah sakit" sambung theo dengan cepat
"Lihat pa, rumah sakit, itu alamatnya."
"Entahlah athea"
"Papa! Kumohon!"
Papa diam sesaat, berpikir
"Baiklah! Ayo cepat"
Papa bergegas memakai mantel yang digantung disamping pintu, mengambil kunci mobil, dan seketika
langsung menyalakannya."Ayo!"
"Theo, ayo cepat"
Theo mengangguk, berlari dia menuju mobil, dan duduk dengan segera, disusul denganku. Aku tidak sempat mengganti gaunku, sehingga aku menaiki mobil dengan setelan gaun makan malam.
"Sudah semua? Baiklah kita akan cepat sampai kesana"
Sekejap kemudian, mobil kami sudah meluncur di jalanan kota charlotte, tujuan kami sudah jelas, rumah sakit, dan hanya ada satu rumah sakit di charlotte, Sherophine Hospital.
Rumah sakit keluarga Sherophine adah yang terbaik se-antero amerika. Bangunannya masih bergaya pada amerika pada masa lampau, tapi soal teknologi, rumah sakit ini adalah nomor 1 di daratan amerika. Orang yang biasanya berobat disini adalah orang kelas atas, pejabat penting, kaum ningrat kerajaan, dan dalam bayangan mungkin para mafia internasional (jika rumornya benar).
Mobil kami sudah melaju kencang sejak tadi, dan papa ternyata mahir dalam urusan salip-menyalip. Gedung rumah sakit sudah terlihat, berwarna putih, sekitar 200 meter lagi sebelum kami sampai.
Tepat 100 meter sebelum sampai, theo mendekat ke jendela.
"Ada apa theo?"
"Aku tidak tahu, tapi tadi aku melihat mobil keluargaku mengarah kearah sana" ucap theo sambil menuju arah yang berlawanan dengan rumah sakit.
"Mungkin itu mobil lain, ini malam dan kita berada dalam kecepatan tinggi, pandanganmu boleh saja kabur" kata ayah
"Mungkin" jawab theo singkat.
❈❈❈
Sesampainya kami di rumah sakit, theo langsung bergegas turun, aku mengikuti. Papa melihat-lihat sekitar, mencari tanda mobil pelayan atau mobil keluarga martzian.
Theo dengan cepat membuka pintu rumah sakit dengan keras, membuat semua orang melihatnya.
"Dimana Ibuku!?"
'Resepsionis' rumah sakit kebingungan,
"Tenanglah adik kecil, siapa nama ibumu?"
"Hannah Sherophine"
KAMU SEDANG MEMBACA
Xynansa
RomanceKetika jarak memisahkanmu, ketika waktu melupakanmu, ketika kamu kehilangan segalanya, dan ketika dia tak lagi mencintaimu.