55. Kedatangan Ayu

111 5 0
                                    

Sore yang cerah di bandara Sukarno Hatta. Sore ini Ayu telah menginjakkan kakinya kembali ke jakarta tapi untuk waktu yang lebih lama. Meskipun tidak ada yang menyambutnya atau pun menjemputnya di bandara bukanlah suatu masalah baginya. Yang terpenting dia telah sampai dengan selamat. Ayu mulai keluar dan mencari taksi yang ada di sekitar, cukup lama karena perihal bandara yang sangat ramai.

Ayu melihat sebuah taksi yang kosong dan menyetopnya, dengan sigap sopir taksi turun dan membantu memasukan koper-koper milik Ayu.

"Terima kasih ya pak," ucap Ayu.

***

"Ga tolong dong ambilin mie gue," ucap Raka.

Hari ini adalah hari di mana saat-saat terakhir Adit dan seangkatanya menginjakkan kaki mereka di sekolah ini. Mereka telah berhasil menyelesaikan ujian dan menunggu hasil kelulusan mereka.

"Eh lo pada beneran enggak mau ikut gue jadi dokter?" tanya Raka pada teman-temannya yang lain. Dia lebih memilih untuk mengambil jurusan kedokteran berbeda dengan teman-temannya yang lain.

"Gue enggak habis pikir deh gimana nanti Raka ngerawat pasiennya, pasti orang-orang pada kapok berobat sama dia," ejek Sam.

"Eh buset, mulut lo dijaga baik-baik Sam. Awas aja entar kalo lo sakit berobat sama gue," seru Raka.

"Jangan ngadi-ngadi lo, ogah gue kalo sakit diobatin sama lo Rak, bukanya sembuh malah makin sakit entar."

"Okeh, awas aja lo datang ke gue kalo sakit karena enggak lolos masuk polisi."

"Wah-wah lo ya Rak benar-benar ngajak ke--"

Adit yang merasa terganggu melihat pertengkaran sahabat pun marah dengan menggebrak meja cukup kencang hingga berteriak untuk menyudahi pertengkaran itu. "CUKUP!!!"

melihat Adit yang marah, Sam dan Raka langsung diam, pikir mereka lebih baik diam jika mengeyel bisa-bisa gelas yang ada di dihadapan Adit bisa melayang ke arah mereka berdua.

"Udah kenapa sih, nanti juga kita bakalan jarang ketemu dan gue yakin kita bakal rindu sama masa-masa ini," ucap Joy yang paling alim.

"Bener banget kata babang Joy, benar-benar enggak kerasa tiga tahun perjuangan kita ini."

"Dipertemukan oleh pendidikan," ucap Angga

"Dipisahkan oleh masa depan," sambung Adit.

Mereka semua menoleh ke arah Adit dan serempak berucap. "Dan disatukan kembali oleh undangan pernikahan!"

Adit tersenyum bahagia melihat pertemanannya yang awet. Meskipun sebentar lagi mereka akan berpisah tapi untuk mengisi hari-hari bersama mereka tetap kompak.

"Entar lo pada kalo udah kawin, jangan lupa ngundang ya, awas aja kalo gue enggak diundang gue bakal datang buat hancurin tu pesta," ucap Raka pada teman-temanya.

"Nikah woe, nikah. Main kawin-kawin aja nikah dulu abis itu malamnya baru kawin," sahut Joy.

"Iya babang alim," ejek Raka pada Joy.

Hari ini benar-benar tidak akan mereka lewati begitu saja, lebih mementingkan momen-momen yang tidak akan mereka ulangi untuk kedua kalinya.

"Guys, entar malam double date yuk," ajak Sam.

"Yuk," sahut Angga.

"Bawa siapa lo Ga?" tanya Raka.

"Bawa Tia, siapa lagi," jawab Angga.

"Cih sok-sok an lo bawa anak orang yang digantung mulu, kalo udah di ajak ngedate sih, yang pasti harus dikasih kejelasan." Sindir Raka.

"Bukan cuma Tia aja sih yang butuh kejelasan, si Key juga butuh kali mas," lanjut Sam menyindir Adit.

Adit tak merespon dan menganggap sindiran itu sebagai candaan baginya.

"Jam 7 gue tunggu, entar gue share lokasinya, dijamin kalian pasti suka," ucap Sam.

Mereka mengangguk setuju. Adit mengeluarkan ponselnya dan dengan cepat mengetik beberapa kata setelah itu dikirimnya pada Key, tak butuh waktu lama untuk mendapatkan balasan dari Key. Setelah membaca balasan dari Key, Adit tersenyum singkat dan itu tak luput dari pandangan teman-temannya.

"Cie keknya gue mencium aroma bakal ditraktir ni," ejek Angga.

"Iya gue traktir jajan beli obat di Rumah Sakit."

"Ampun mainya kejam amat Dit."

***

Rasanya badan Ayu serasa akan lepas saat setelah dia selesai menyusun barang-barangnya. "Lapar banget," keluh Ayu sambil memegangi perutnya yang sudah berbunyi. Meskipun tadi dia sudah makan tetapi tetap saja setelah lelah menyusun barang-barangnnya membuat tenaganya habis terkuras.

"Makan apa coba, kalo masak? Malas, kalo beli makanan jadi, takut enggak higienis. Fiks sih makan mie aja."

Ayu bersiap-siap untuk pergi mencari minimarket terdekat untuk membeli mie, sebelum itu dia mengganti bajunya yang sudah basah oleh keringat.

Dengan santai Ayu berjalan sambil menikmati suasana sore hari di Jakarta, sangat padat itu yang pertama kali Ayu lihat, banyaknya orang lalu lalang. Hal itu menjadi pelengkap saat langit sudah menunjukan warna jingganya yang begitu indah. Ingin rasanya Ayu berada di tempat yang lebih tinggi untuk melihat sunset dari kota Jakarta ini. Karena terlalu asik melihat sunset Ayu tanpa sadar menabrak seseorang hingga terjatuh.

"Eh maaf banget kak, enggak sengaja saya enggak fokus tadi. Ada yang luka enggak kak?"

Ayu membantu gadis itu untuk berdiri dan kembali meminta maaf serta mengecek apakah gadis yang ditabraknya terluka.

"Enggak papa kok, ini salah saya juga bukan salah kamu."

"Nama Kakak siapa?" Ayu mencoba berkenalan pada gadis itu.

"Aku Key, kalo kamu?"

gadis yang ditabrak oleh Ayu itu adalah Key.

"Aku Ayu dari Jogja, salam kenal kak" jawab Ayu.

"Enggak perlu pakai kak, keknya kita seumuran deh atau jangan-jangan malahan kamu yang lebih tua dari Aku."

"Aku masih sekolah kelas 12 baru selesai ujian."

"Nah kan bener, aku lebih muda, aku baru kelas 11 mau naik kelas 12 malahan."

"Oh ya? Aku kirain kita sama, eh tapi ini beneran enggak apa-apa kan, kasih tau mana yang sakit."

Key tersenyum simpul saat dia melihat Ayu yang terlalu berlebihan padanya

"Aku enggak apa-apa kok kak."

"em... sebagai permintaan maaf, aku traktir kamu ya?"

"Wah, enggak usah repot-repot kak,  aku enggak apa-apa kok. kebetulan aku buru-buru banget ini." Tolak Key secara halus.

"Boleh minta nomor kamu aja enggak, kapan-kapan kalo ada waktu luang kita bisa ketemu dan main bareng. Aku belum punya teman di Jakarta soalnya."

"Boleh banget." Key menyerahkan ponselnya dan diterima oleh Ayu.

"Makasi ya Key, kalo gitu Aku luan ya, sampai ketemu lagi."

.

.

.

.

.

.

Hai guys apa kabar, udah lama banget ya aku hiatus wkwk

maaf ya, sibuk banget ni karena udah kuliah dan karena suka banyak selingkuhan cerita.

semoga suka ya sama part ini

dan stay terus kalo kepo sama hubungan Adit dan Key

see youu

Senior Dingin (Sending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang