48. Tanpa Kabar

787 46 2
                                    

Pagi ini Adit beserta adik dan abangnya akan terbang ke tempat mamanya di Yogyakarta, sejak pagi dia sudah ditelpon suruh balik. Karna sang nenek sedang sakit.

"Dit, angkat barang-barang semua ke mobil," suruh Alex.

"Siap bos!"

"Mel cepatan turun," panggil Alex karna Meilan sibuk dengan barang-barang yang gak pentingnya.

"Bentar," jawab Meilan

"Cepetan woe astaga, lama banget sih" kini Brayen siap setia menunggu mereka yang lama pakek banget itu.

"Ngopi dulu bisa keknya ni, atau berenang di pantai," semacam sindiran tetapi halus.

"Mel, 1 sampai 3 gak turun abang tinggal!" Ucap Alex memberi peringatan kepada Meilan.

"3 ... abang tinggal ya"

"Tunggu!!" Meilan tergesa-gesa turun kebawah dan berlari menuju mobil.

Hingga saat tiba di Bandara, mereka benar-benar terlambat untung saja tidak ketinggalan  pesawat.

"Dra gue pergi dulu ya, titip rumah gue jagain jangan sampe ilang ya, babay" ucap Alex sambil berlari karna takut ketinggalan.

"Buset, dikata rumah bakal kabur karna enggak ada orang"

DI SEKOLAH

"Key mana kok belum datang? Kebiasaan itu anak," tanya Della pada Eva yang sedang mengoleskan lipthin berwarna tidak begitu cerah pada bibirnya.

"Eh kata kak Angga, Kak Adit juga gak masuk," ucap Tia memberi tau pada mereka.
Pagi ini pelajaran Matematika, kebiasaan pak Yanto yang suka kadang masuk kadang enggak malah dinikmati oleh mereka. Katanya  surga dunia bagi kelas mereka.

"Ehem ... ada yang sering chattingan tapi gak ada status ni," ejek Eva pada Tia. Mereka semua tau kedekatan Tia dan Angga sejak awal dekat tapi tidak ada kepastian itu gak enak.

"Diem deh, mending dari pada gak ada blek," ejek balik Tia pada Eva.

"Ti betah banget sih sama kak Angga yang suka gantung itu?" Tanya Della.

"Betah enggak betah sih Del, ya jalani aja capek juga Gue ngode tiap hari tapi dianggap angin lalu."

"Sabar ya Ti, mungkin kak Angga belum siap untuk menjalin hubungan, kan lo tau siapa kak Adit Cs banyak yang ngejar banyak yang deketin. Dan juga malah ada gosip di kelas ips lagi dekat sama kak Angga."

"Soal itu kak Angga ada jelasin dia enggak begitu kenal sama tu cewek, waktu itu juga dia cuma nolongin nganterin ke UKS ya paham lah hanya kek gitu doang sampe jadi gosip," jelas Tia.

"Lo enggak cemburu gitu kalo banyak cewek yang dekat-dekat sama kak Angga?"

"Cemburu sih dikit, ya tapi gimana gue kan bukan siapa-siapa kak Angga hanya sebatas dekat tanpa kepastian."

"Srekk demegnya kuat ey, sakit" ucap Della dramatis

"Lebay lo Del, eh beneran ini Key kok enggak ada kabar ya?"

"Telpon aja lah," suruh Tia

"Tugas woe tugas!" Baru saja mereka merasa puas dengan jamkos eh udah ada tugas oleh guru.

"Njay gak jadi, chat aja lah ... yah ceklis satu si Key,"

"Udah enggak apa, mungkin dia udah ijin sama guru."

"Hmm ... mungkin."

kelas Adit

"Ibu-ibu bapak-bapak siapa yang punya anak bilang-bilang aku, aku yang tengah malu sama teman-teman ku karna cuma diriku yang tak laku-laku~"pagi ini kelas gaduh oleh Raka yang konser di atas mejanya menyanyikan lagu Wali-Cari Jodoh.

"Karna ku jomblo, sangat jomblo, sungguh jomblo, memang jomblo, jomblo, jomblo ku tau ku akan ada pacarannya." Sungguh apik lagi sudah bagus-bagus diganti lirik oleh Raka

"Rak, kalo nyanyi itu yang konsisten dong jangan ganti-ganti, pantesan lo kagak ada pacar,"seru Joy menasihati.

"Mpus lo Rak diceramahin Jolim, gas aja Joy biar dia sadar, udah  bagus ada didepan mata malah cari-cari yang lain."

"Apa Jolim njir?"

"Joy alim," jawab Angga sambil tertawa dan membuat mereka ikut tertawa.

"Wasem kalian, eh Adit enak bener ya gak sekolah hari ini. Jam terakhir kita ulangan Bahasa Inggris."

"Si Adit kan bukan liburan tapi karna neneknya sakit"

"Gak lo enggak mau apa gitu?" Tanya Raka pada Angga yang asik bermain Moba dengan Sam

"Jangan setengah-setengah ngomong bisa? gue tampol lo Rak," Angga sudah ancang-ancang ingin memukul Raka. Kebiasaan Raka jika bertanya suka setengah-setengah jatuhnya ambigu.

"Itu anu—"

Plak

1 pukulan bebas mendarat dibahu Raka, siapa lagi pelakunya jika bukan Angga.

"Ampun Gak, gue belum selesai ngomong elah, maksud gue anu itu si Tia, lo gak mau kasi kepastian apa? Kasihan anak orang lo gantung terus entar kek yang lalu-lalu lo gantung lama-lama, eh keburu diambil orang."

"Bosen gue lo ingetin terus, entar liat aja," jawab Angga asal.

"Bosen banget, bosen, bosen, bosen. Bolos kuy?" Ajak Raka

"Udah kelas 12 bego, bentar lagi kita bakalan lulus, entar kita rindu masa-masa sekolah jadi nikmati aja dulu masa-masa sekarang karna kita enggak bisa ngulang lagi kecuali lo enggak lulus Rak." tutur Sam yang mencoba membuka pikiran Raka yang enggak pernah benar ini.

"Oke gue tobat sekarang."

"Tobat lo palingan cuma 1 hari, besok-besok pasti lupa, alasanya palingan khilaf, gue tobat sekarang. Basi banget Rak, berubah dong kita gak lama lagi disini, hitungan bulan kita bakal pergi dari sekolah yang penuh kenangan ini ...," Sam mencoba menasehati Raka untuk berubah.

"Gue bakal benar-benar berubah buat enggak bolos lagi Sam janji, dengar kata-kata lo buat gue harus berubah, tapi ... gue enggak janji buat enggak nakal" kan-kan udah dibilang baru saja hampir bersyukur kalau benar-benar Raka akan berubah ternyata enggak akan bisa.

"Lo ya Rak ...,"

"Ya maaf, gue enggak bisa berubah palingan memperbaiki diri dan mendekatkan dengan Tuhan," ucap Raka dengan Canda.

Dan mereka semua kompak menyanyikan sebuah lagu,"Tuhan berikanlah,istirahat ... abadi dan tenangbagi yang—"

"Anying lo semua! gue masih mau hidup ya!"
Maki Raka, karna dia hapal lagu ini. Ini lagu yang biasa dinyanyikan untuk orang-orang yang sudah meninggal.

"Udah kek gini aja lo masih ingat Tuhan Rak ... mana gak pernah Misa hari Minggu lagi lo,"

"Enggak ya gue Misa malam, pagi kan gue molor, gini-gini gue ingat Tuhan kali."

"Awas aja lo boong Rak, lusa gue bakal Misa malam dan gue bakal liat lo Misa,"ucap Sam penuh ancaman pada Raka.

"Iya babang Sam ku sayang"

"Najis Rak, centil banget kek cewek"

Angga dan Joy serta Raka malah menertawakan Sam yang merasa jijik dengan sikap Raka yang menggodanya.

*************
Hallo guysss aku kembali yuhuu kangen Sending gakk?

Udah berapa sih? Hampir 2 bulanan ini aku sibuk ngurus sesuatu hehehe sampe lupa sama sending maaf guys🙏 sibuk ngurus buku aku, ya meskipun cuma antologi cerpen tapi aku bangga udah mau bisa nerbitin karya yuhuu

Untuk permintaan maaf aku bakal update entar malam lagi yeey
Pengen update 3 capter sekaligus tapi 1nya kelupaan hehehe
Jadi 2 aja dulu yg 1 nyusul yakk

Udah lah pantengin aja entar malam yaa

See you

Senior Dingin (Sending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang