PROLOG
Typo bersebaran🔥
Suara rengekkan terderngar dari depan rumah. Rumah yang pertama tenang dan damai, kini ramai dengan suara rengekan dua orang pria yang sangat disayangi oleh Alam.
"ALAM SINI!!" teriak Abil dengan sangat mengelegar.
"GA BOLEH, ALAM SAMA ABANG AJA," teriak Rian sambil menatap tajam Abil disampingnya.
"Apa sih bang? Alam tuh sama gua."
"gak! Lo sendiri aja, gua sama Alam."
Alam yang melihat perdebatan abang dan kekasihnya langsung pergi meninggalkan mereka ke dapur. Rian dan Abil yang melihat tidak adanya Alam, langsung mencari disekeliling rumah. Sampailah mereka di pintu dapur dan melihat Alam yang sedang terduduk santai dengan cappuccino ditangannya. Mereka yang melihat itu langsung berebut memeluk Alam.
"Bang gua duluan," sambil berlari menuju Alam dan mendrong Rian yang ada disampingnya.
"Ga! Apa-apaan lu," ucapnya dengan mendorong Abil sambil tersungkur.
"Woy! Bang awas lu!" pekik Abil dengan sangat keras dan hanya dijawab dengan juluran lidah Rian.
Rian yang tidak masih menoleh kebelakang tidak tau bahwa didepannya ada meja makan. Rian pun langsung menabrak meja itu, dan mengagetkan Alam.
Dukk
"Aduhh," rintih rian
"Kapok ga lu!" ejek Abil.
Mereka berdua tidak sadar ada seseorang yang sedang menahan amarah dari tadi. Dengan meja yang dipenuhi oleh tumpahan cappuccino, akibat semburan Alam.
"ABIL, BANG RIAN!!" jerit Alam mengegelegar, dan mereka hanya bisa menutup telinga mereka.
"BERSIHIN RUMAH, TANPA BANTUAN BIBI. JIKA KALIAN MELANGGAR, JANGAN HARAP GUA MAU NGOMONG SAMA KALIAN!!" lanjut Alam sambil berteriak.
Hallo
Ini cerita pertamaku
Gimana bagian prolog nya udah ada feelnya belom?
Kalau belum ada atau udah ada komen ya:)
Kalau ada Saran atau kritikan Komen aja
Biar nanti aku bisa memperbaiki untuk cerita selanjutnya🤗Oh ya Jangan lupa tinggalin jejak ya🌟
10 Juni 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Alamanda
Teen Fiction[Follow dulu sebelum baca] [Slow update] _________________________________ Kejadian dimana kedua orang tuanya meninggal masih ada dibenak Alamanda. Kejadian yang membuat Alamanda trauma akan petir dan hujan. Disaat orang-orang bermain dengan hujan...