Typo bersebaran
02
Alam sudah berada didalam ruangan Rian. Rian menatap Alam dengan garang.
"Abang kenapa dah?" Alam menatap Rian heran.
"ihh kamu ini gimana sihhhh, abang kan dah bilang langsung kesini bukan malah pergi ke mall" rengek Rian dengan manjanya.
mungkin jika orang kira Rian adalah orang yang berwibawa jawabannya ya, ya kan emang berwibawa:".
Tapi ingat, Rian akan bersikap manja kepada Alam. kemanjaan Rian kepada Alam tak akan bisa dihilangkan, semenjak kematian orang tua mereka, Rian menjadi sangat terpuruk dan sangat manja.
"Sstt...maaf bang tadi Alam lupa, sini deh peluk biar tenang" Rian pun memeluk Alam dengan erat.
"abang udah makan siang?" tanya alam kepada Rian dan hanya di jawab gelengan, "kan abang nungguin Alam biar bisa disuapin ama Alam" ucap Rian dengan imut.
"ya udah, sekarang abang makan, bentar aku panggil bang Kevin" ujar Alam kepada Rian.
"Jangan, disini aja ama abang" Rian berucap sambil terisak.
"Oke, BANG KEVIN" Kevin yang mendengar teriakan Alam langsung bergegas masuk.
"Iya apa?" Tanya Kevin sambil ngos-ngosan.
"Tolong beliin makanan bang, baby besar lagi ga sabi diajak kompromi nih" sambil menunjukkan ke Rian yang sedang berada dipelukannya. Kevin yang tau akan hal itu langsung pergi meninggalkan ruangan tersebut untuk membeli makanan.
Kevin adalah sekertaris dari Rian, dan termasuk sahabat Rian dari kecil. Jadi, Kevin tau semua tentang keluarga Alam dan juga tau kalau Rian sangat manja kepada Alam.
Suara pintu terbuka terdengar, Terdapat seorang pria yang sedang meneteng makanan. Pria itu tak lain dan tak bukan, Kevin sang sahabat sekaligus sekertaris.
"Ini makannya Lam" sambil menyodorkan makanan yang ada ditangannya.
"Makasih bang, eh bang Kevin udah makan?" Tanya Alam sambil membuka makanan.
"Hehe belum,"
"Ya udah, sini ikut makan sama kita"
"Gak" teriak Rian dan menatap Kevin dengan tajam.
"Kenapa bang"
"Gak boleh ihh," rengek Rian lagi.
"Oke-oke, bang Kevin ambil satu terus makan diruangan Abang ya," ucap Alam dengan lembut.
"Iya Lam, makasih ya. Kalau begitu Abang pergi dulu," setelah berucap Kevin langsung melenggang pergi menuju ruangannya.
Setelah Kevin pergi, hanya ada dentingan sendok yang terdengar. Alam dan Rian makan dengan tenang. Sikap Manja Rian hanya datang saat tertentu saja, apa lagi saat Rian sedang tertekan akibat masalah yang ada di kantor. Dia akan lebih manja lagi dengan Alam.
"Abang udah selesai?" Tanya Alam kepada Rian yang ingin membereskan makannya.
"Udah, bentar lagi pulang. Tungguin Abang beres-beres dulu ya..."
"Iya bang, ayo Alam bantuin." Ucap Alam sambil ikut membersihkan berkas kantor yang ada dimeja.
Setelah mengetahui ruangan itu bersih, Alam dan Rian langsung pergi meninggalkan kantor. Sampailah mereka di basement, mereka langsung masuk dan melenggang pergi menuju rumah.
Sampailah mereka dirumah mereka, Rian yang melihat adiknya Tertidur pulas langsung turun dan menggendong adiknya.
Sesampainya dikamar Alam, Rian langsung menidurkan Alam di ranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alamanda
Teen Fiction[Follow dulu sebelum baca] [Slow update] _________________________________ Kejadian dimana kedua orang tuanya meninggal masih ada dibenak Alamanda. Kejadian yang membuat Alamanda trauma akan petir dan hujan. Disaat orang-orang bermain dengan hujan...