06

393 32 2
                                    

06

Typo bersebaran

Alam dan Rian sudah sampai di rumah sejak dari jam lima sore. Alam sangat lelah sampai tertidur. Rian kini berada di ruang kerjanya. dia melihat sekeliling, sampai penglihatannya terhenti saat melihat foto keluarganya. 

Dia mengambilnya, dan melihat dengan seksama sambil mengelus foto itu. Rian membawa foto itu keluar balkon. Rian langsung meletakkannya dimeja, Rian pun langsung berdiri didekat pagar. 

"Ayah, bunda, aku merindukan kalian. Apakah aku bisa bertemu kalian suatu saat nanti? dan apakah aku bisa membahagiakan Alam?" Rian masuk kedalam untuk mengambil gitar yang diberikan ayah beberapa tahun yang lalu saat dia ulang tahun. 

sesudah mengambil gitarnya, Rian kembali kebalkon dan duduk dikursi dekat meja yang terdapat foto keluarga.  Rian memetik senar gitar dan menyanyikan lagu. 

Engkaulah nafasku
Yang menjaga di dalam hidupku
Kau ajarkan aku menjadi yang terbaik - Rian

Kau tak pernah lelah
Sebagai penopang dalam hidupku
Kau berikan aku semua yang terindah - Alam 

Nyanyi Alam menyahuti nyanyian Rian. Rian kaget mendapati Alam sudah bernyanyi dan berjalan dan duduk didekatnya.

Aku hanya memanggilmu ayah
Di saat ku kehilangan arah
Aku hanya mengingatmu ayah
Jika aku tlah jauh darimu - Alam dan Rian 

Kau tak pernah lelah
Sebagai penopang dalam hidupku
Kau berikan aku semua yang terindah - Rian 

Aku hanya memanggilmu ayah
Di saat ku kehilangan arah
Aku hanya mengingatmu ayah
Jika aku tlah jauh darimu - Alam dan Rian

Aku hanya memanggilmu ayah
Di saat ku kehilangan arah
Aku hanya mengingatmu ayah
Jika aku tlah jauh darimu - Alam dan Rian 

Aku hanya memanggilmu ayah
Di saat ku kehilangan arah
Aku hanya mengingatmu ayah
Jika aku tlah jauh darimu - Alam dan Rian 

Ayah-seventeen

Saat petikan gitar akan berhenti, Alam langsung menyela dengan lagu bunda. 

Kubuka album biru
Penuh debu dan usang
Kupandangi semua gambar diri
Kecil bersih belum ternoda

Pikirku pun melayang
Dahulu penuh kasih
Teringat semua cerita orang
Tentang riwayatku

Kata mereka diriku selalu dimanja
Kata mereka diriku selalu ditimang

Nada-nada yang indah
Selalu terurai darinya
Tangisan nakal dari bibirku
Takkan jadi deritanya

Tangan halus dan suci
Telah mengangkat tubuh ini
Jiwa raga dan seluruh hidup
Rela dia berikan

Kata mereka diriku selalu dimanja
Kata mereka diriku selalu ditimang

Oh, bunda ada dan tiada
Dirimu 'kan selalu...

Mereka menyanyika lagu dengan penuh penghayatan. Mereka sangat merindukan sosok orang tua. Dibalik wajah datar nan ceria mereka.

Mereka menyembunyikan seluruh luka, luka yang membuat mereka harus ikhlas. Ikhlas akan kepergian ke dua orang tuanya.

Alam dan Rian selesai menyanyikan lagu tadi. Mereka menatap gelapnya langit malam yang dipenuhi oleh miliaran bintang-bintang.

AlamandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang