18

86 16 8
                                    

18

Typo bersebaran 🔥

Alam sudah berada duduk di atas bangkar. Beberapa menit yang lalu dia selesai memakan sup yang diberikan oleh Roy yang sedang beristirahat. Meskipun harus berdebat dengan Alam yang ga suka sup itu.

"Bang Roy, kapan aku pulang?" tanya Alam kepada Roy.

"Besok, kalo kamu emang udah sehat beneran," jawab Roy, meskipun masih fokus dengan game yang sedang dia mainkan.

"Yes bisa pulang." Rian yang melihat Alam senang, hanya bisa tersenyum.

''Bun,yah, Rian bakalan jaga Alam. Dian adek Rian yang paling bandel," batin Rian.

💛🌻💛


Abil baru saja turun dari motornya, di teras terdapat Daniel dan Putri. Mereka mentap Abil secara bersamaan. Daniel mengangkat alisnya seakan memberi kode kepada Aurora.

"Dari mana kamu?" tanya Aurora, saat Abil ingin masuk ke rumah.

"Dari rumah sakit."

"Sapa yang sakit?" tanya Daniel.

"Orang lah pa, masa setan." Abil melenggangkan pergi setelah menjawab pertanyaan itu. Daniel dan Aurora saling melihat dan memikirkan hal yang sama.

"Pa anakmu tuh," ujar Aurora.

"Anak kita lah, lagian kita yang buat."

"Kebiasaan, dahlah mama males sama papa." Aurora pergi meninggalkan Daniel yang melongo. "Ini yang salah yang mana? Kan bener." Daniel bertanya pada dirinya sendiri.

Melihat Aurora yang sudah tidak terlihat, Daniel langsung menghampirinya yang sudah berada di depan tv.

"Mama liat apa?" Abil bertanya, dia baru saja turun dari kamar.

"Kamu ga liat mama lagi liat tv," kata Aurora dengan nada ngegas.

"Sante napa, aku kan cuma tanya." Abil duduk dibawah diantara ke dua orang tuanya itu.

Hening menyelimuti mereka, mereka sama-sama fokus dengan serial tv yang ada dihadapan mereka.

Tanpa mereka sadari, ada satu keluarga yang berdiri mematung.

"Yang, mereka kenapa? Fokus bener liat Andin sama Al bermesraan," ucap Angga yang tak lain adalah ipar Abil.

"Pa, emang nenek, kakek, sama om ngapain sih? " tanya Doni yang berada digendongan Angga. Dua bulan yang lalu Fidel, kakak Abil baru saja melahirkan putra kecilnya didunia. Putra keduanya terlahir dengan sehat.

"Abil, lu disini, bukannya lu masih di RS tadi."

"RS? Siapa yang sakit mas?" tanya Fidel kepo. Karena beberapa hari ini, Angga sering keluar dengan Rian dan Bagas.

"Adiknya Rian, si Alam," jawab Angga seadanya.

Daniel dan Aurora mengangkat kedua alisnya. "Alam?"

"Iya ma, Alam. Alamanda putri."

"Alamanda putri?" tanya Aurora lagi. Dia harus mengorek informasi tentang siapa Alamanda putri. Dia sudah terlanjur kepo dan sayang dengan namanya. Padahal, dia sendiri tidak tau siapa itu. "Yang kecelakaan itu?"

"Iya ma, yang kemarin masuk berita tv."

"Kenapa pa, ma?" tanya Abil penasaran.

"Mama, kayak pernah kenal nama itu. Tapi ga tau dimana." Mereka terdiam, "apa maksud mama?"

AlamandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang