10

226 13 1
                                    

10

Konyol gapapa yang penting bahagia tanpa membebankan orang lain.

-Alfin Fajar-

Typo bersebaran 🔥

Motor Trail dengan dominan warna merah memasuki Gerbang sekolah. Dibelakangnya juga terdapat beberapa motor trail yang mengikutinya.

Pemilik motor langsung memarkirkan motornya. Dia langsung turu disusul seseorang yang diboncengnya dibelakang. Disusul para pemilik lainnya dan melepas helm yang mereka pakai.

Gilak anjrot keren banget

Heh itu si Abil kan? Gans banget

Alam ngapain sama mereka anjir

Alif pen nabok gua, eh engga kok sayang

Raffa jadi pacar gua yok

Daffid ayo sama eneng

Dan Masih banyak celotehan yang mereka buat. Ya mereka yang sedang dibicarakan adalah Alam dan Abil dkk.

Alam, Abil dan Daffid langsung melenggang pergi meninggalkan Alif dan Raffa yang masih tebar pesona diparkiran.

"Anjengg kita ditinggal," ucap Alif saat sadar kalo mereka ditinggal.

Raffa yang tahu langsung lagi meninggalkan Alif.

"Woy kamprett kok ditinggal," teriaknya.

Alif berlari menyusul mereka semua yang sudah berada didepan pintu kelas Alam.

"Kita pergi dulu, nanti jemput aku ya," ucap Abil dengan Alam yang hanya diangguki oleh Alam.

Alam memasuki kelas dengan sangat malasnya. Dia menuju bangkunya, disana sudah terdapat para sahabatnya.

"Lam," sapa Ica saat Alam sudah duduk dibangku sampingnya.

"Hm ...."

"Muka lu cemberut mulu ngapa dah?" tanya Ila yang melihat sahabatnya ini.

"Tau tuh! ada apa sih emang?" tanya Ica

"Emang Alam kenapa?" sahut Rani dengan wajah kelewatan polosnya.

"Ssstttt diem," ucap Alam dengan kesal.

"Emang ada apa sih?" tanya Ica lagi.

"Gua mau menyelidiki kematian ortu gua," tutur Alam dengan jelas.

"ohh ....-

APA LAM??" pekik mereka sampai membuat seiisi kelas menatap mereka.

"Sorry ya gess, temen klean ini lagi butuh obat maaf ya." Teman-teman Alam hanya bisa menggelengkan kepala melihat mereka semua.

Ica dan Ila langsung menonyor Alam, "Anjir lu."

"Lah kok Alam ditonyor?"

"Diam lu los."

"Jahat!!"

"Udah ga usah ngambek nanti gua ceritaiin. Ben-," ucapan Alam terpotong dengan bel yang berbunyi.

"Tuh dengerin udah bel."

"Iya Lam," jawab mereka kompak.

Beberapa saat kemudian bu Angel datang dengan membawa alat berat, eh ralat alat tulis digenggamannya. Mereka memulai pelajaran dengan sangat kitmat.

AlamandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang