21
Typo bersebaran 🔥
"Aaaaaaa!!!!" teriak Rian.
"Dobol anjeng! Sakit tolol!" lanjut Rian. Kevin terlanjur kesal dengan Rian. Dare yang diberikan Rian kepada Kevin ga main-main. Bisa-bisanya Rian menyuruhnya menelfon Alan dan bilang "aku cinta kamu". Dan dia malah dikasih umpatan oleh kakek Alan. Pasti nanti ketemu dia akan diomeli oleh nenek Bintang karena dia bilang gitu. Dan Sepertinya Rian punya dendam tersendiri dengan Kevin yang notabene nya adalah sahabatnya sendiri.
"Lu punya dendam apa sih sama gua njing?"
"Jika ditanya apakah saya memiliki dendam? Jawabannya iya," ucap Rian dengan santainya.
"Anjeng!!" kata Kevin kesal. Dia langsung saja menampol Rian dengan sangat keras. "Kalian kalo berantem terus, jangan harap Alam mau deket sama kalian," ancam Alam.
Kevin dan Rian langsung terdiam patuh. Apalagi Rian yang sangat maja dengan Alam. Yakali dia tak bertemu Alam, yang ada dia frustasi seketika. "Lanjut."
Mereka mengangguk dan memulai lagi. Angga mulai memutar botol. Botol mulai berhenti, "jangan gua tolong!" Abil membatin.
Tapi harapan itu pupus saat botol itu berhenti dan menunjuk ke arah dia.
"yes waktunya." Angga melirik Abil licik. Angga mengkode Rian dan Kevin untuk mengikuti rencananya.
"Pilih truth or dare?" tanya Angga. "Dare," jawab Abil dengan ragu.
"Tembak orang yang lo sayang sekarang," ucap Rian dan Kevin bersamaan. Bagas disana hanya bisa menonton sambil melihat tingkah laku sahabatnya yang seperti anak kecil.
"Hah!"
"Hohah hohah, cepet kok." Alam hanya menundukkan kepalanya mendengar dare dari Rian dan Kevin. Dia hanya membatin "kenapa harus itu sih darenya. kan i like Abil."
"Tuh," bisik Angga sambil memajukan dagunya. Abil langsung menatap Alam yang ditunjuk oleh Angga. Abil tersenyum melihat reaksi Alam yang takut dia jadian dengan yang lain.
"Alam," panggilnya dengan lembut.
"Iya, kenapa?"
"You're mine," bisik Abil. Alam yang mendengar itu langsung menegang seketika. Jantungnya sangat tidak bisa diajak kompromi saat dia dekat dengan Abil. Dan sekarang, Abil malah Mengklaim dia menjadi miliknya.
"Hah!" lontar Alam kaget.
"Sipp ga ada penolakan, kamu sekarang pacar Abil. Sekarang lanjut," desak Abil.
Alam langsung menetralkan jantungnya dan Kembali ke permainan. Dia masih bimbang dengan apa yang terjadi. Apakah itu hanya mimpi?
Aaaa memikirkannya saja membuat Alam pusing. Tanpa Alam sadari, botol berhenti didepannya.
"Alam," panggil Rian pelan. Mereka saling menatap satu sama lain. Mereka berfikir apa yang sedang Alam pikirkan.
"Alam," panggil Abil lembut sambil menepuk pundak Alam. "Ah iya kenapa?"
"Pilih Truth atau Dare?"
"Truth aja."
"Siapa orang yang lagi kamu suka? Atau bisa dibilang cinta?" tanya Abil dengan santainya. Ah lebih tepatnya dia pengen tau siapa yang Alam suka sekarang.
"Hah,nganu."
"Siapa?" desak Kevin.
"Nga-nganu," ucap Alam gugup. "Alam tolong jangan ucapkan kata nganu ambigum."
KAMU SEDANG MEMBACA
Alamanda
Teen Fiction[Follow dulu sebelum baca] [Slow update] _________________________________ Kejadian dimana kedua orang tuanya meninggal masih ada dibenak Alamanda. Kejadian yang membuat Alamanda trauma akan petir dan hujan. Disaat orang-orang bermain dengan hujan...