Bab 26. Hilang Dalam Genggaman

598 26 3
                                    

Di seberang sana, Ayu menggigit bibir bawahnya keras-keras. Setelah kepergian Amar dan ibunya, Ayu memutuskan berjalan tanpa arah berharap Amar datang kembali lalu mengantarkannya pulang. Namun, seseorang yang diharapkan itu terganti datangnya Yodan dengan wajah penuh tanya menemukan Ayu berjalan lunglai membuatnya berhenti. Bertanya kenapa ada di sana dan dengan siapa?

Tanpa berpikir ulang, mengingat kekesalannya dulu sebagai mantan, Ayu memutuskan duduk di jok belakang motor. Tanpa Yodan tawarkan tentunya, tapi melihat wajah Ayu yang ditekuk masam terpaksa Yodan mengantarkannya sampai ke depan rumah. Asih dan Ningsih kaget, tadi dijemput Amar pulangnya diantar Yodan. Ada apa dengan Ayu?

"Tadi naik ojek," jawab Ayu berbohong.

"Oh, gitu. Maaf, ya, saya tidak bisa mengantarkan kamu pulang. Kesannya sangat tidak bertanggung jawab, bukan?" Amar terkekeh.

Namun, Ayu tidak berniat menertawakan ucapan Amar barusan. "Mau tidur, ya."

Kenapa percakapan mereka berdua terasa hambar? Lurus saja tidak ada lonjakan tawa pertanda bahagia? Amar mengiyakan. Ayu memang kecewa karena sikapnya tadi, hanya bisa mengikuti ajakan ibunya. Melupakan Ayu yang diam membisu, bingung harus berbuat apa. Kembali menatap langit-langit kamar. Hubungannya sedang diguncang pertanda akan runtuh berhamburan. Apa yang harus Amar lakukan? Menyesal lalu meminta maaf kepada Asinta dan memilih dijodohkan dengan Mona?

Amar memejamkan matanya. Membayangkan semua perjuangan demi menggapai impian. Demi menjadi seorang dokter sebenarnya, Amar harus menyelesaikan pendidikan sarjana kedokteran dalam kurun waktu 3,5-4 tahun. Selama kuliah, setiap mahasiswa kedokteran akan ditempa kemampuannya lewat skill lab, pendalaman materi histologi, mikrobiologi, hingga anatomi.

Dilanjutkan mengambil program profesi. Program ini banyak yang menyebut dengan kata koas atau coass atau co-assistant adalah sebuah istilah yang disematkan bagi seorang dokter muda yang telah menyelesaikan pendidikannya di perkuliahan. Untuk menjalani koas, akan menghabiskan waktu selama 1,5-2 tahun. Di program ini, akan dihadapkan ilmu kedokteran yang sebenarnya.

Dipastikan, pada tahapan ini akan dihadapkan dengan pasien langsung. Maka dari itu, harus benar-benar sabar menjalani masa koas.

Lewati Program Internship. Setelah melewati masa koas, seorang sarjana kedokteran harus melalui masa Ujian Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI). Pada tahapan ini, dokter muda akan memperoleh Surat Tanda Registrasi (STR).

Setelah dapat STR, seorang dokter wajib mengikuti program internship atau magang. Pada saat masa internship, seorang dokter akan menjalani rangkaian praktik di tempat yang telah memperoleh Surat Izin Praktek (SIP), seperti di rumah sakit tipe C yang berada di Kabupaten maupun seluruh Puskesmas yang ada di Indonesia. Akan menghabiskan waktu selama satu tahun.

"Akhir tahun nanti menjadi perpisahan, saya tidak akan di sini lagi. Nyatanya, besok juga saya gak akan di sini," gumam Amar.

Selanjutnya, pilihan yang akan diambil nanti yaitu. Menjalani program spesialis. Ingin mempertajam dan mengasah ilmu, demi menjadi seorang dokter spesialis, menghabiskan waktu 4-6 tahun. Lewat program ini, Amar akan banyak mengenyam ilmu dan skill program spesialis yang akan diambil.

Dihitung-hitung, ingin menjadi seorang dokter spesialis, maka waktu yang akan dihabiskan selama 12 tahun. Namun, bila ingin menjadi dokter biasa akan menghabiskan waktu 6 tahun. Memang cukup lama waktunya yang akan dihabiskan. Maka dari itu, persiapan mental dan pikiran Amar sangat penting, demi memperoleh gelar dokter hingga menjadi spesialis.

Sayang, satu langkah lagi akan hilang nanti. Amar harus memilih keputusan yang teramat menyulitkan. Antara melanjutkan pendidikan, berarti menikahi Mona atau memutus pendidikan dan hidup bersama Ayu. Tabungannya tidak mampu membiayai semua pendidikan mahalnya, hanya membeli rumah dan mencari pekerjaan adalah jawaban. Jadi, ia akan tetap dengan keputusan yang telah Asinta dengar. Memilih membiarkan pendidikannya hilang dalam genggaman.

DOKTER AMAR BRAMASTA [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang