Haloo guys, akhirnya balik lagi.. Aku udah nepatin janji buat epilognya buat kalian semua.. Semoga kalian suka yaa :)
Semenjak pertunjukan beberapa hari yang lalu, ify resmi dinobatkan menjadi ketua dalam bidang seni dikampus, dan rio juga resmi menjadi mahasiswa baru dikampus ini, sekaligus menjadi wakil ify selama beberapa periode kedepan . Saat perubahan itu diputuskan, permusuhan antara ify dan rio sedikit demi sedikit mereda . Karna ada dorongan dari beberapa pendukung, salah satunya adalah bu winda yang selalu mendorong mereka untuk saling kerja sama .
"Menurut lo ini gimana ?" Tanya ify sambil memperlihatkan sebuah lirik lagu hasil aransemennya pada rio .
"Lo udah cobain belum ?" Tanya rio
"Udah semalam.. Tapi gue rasa masih ada yang kurang.." Jawab ify jujur . Rio memeperhatikan semua huruf dan angka yang tertulis dikertas itu, keningnya berkerut seketika, dan itu menjadi perhatian ify yang menunggu komentar tentang hasilnya .
"Gue coba.." Seru rio sambil mengambil laptopnya yang tergeletak di atas meja, dia meraih kabel data dari dalam tasnya .
Rio memutar musiknya dengan volume sedang, mereka sama-sama mendengarnya, mencari sesuatu yang kurang dari aransemen yang dibuat ify . Rio dengan tenang mendengarnya, saking seriusnya dia menutup kedua mata agar bisa menghayatinya . Ify menelan ludah menunggu komentar dari rio, ini pertama kalinya dia membuat aransemen pada sebuah lagu, semoga saja ini tidak mengecewakan .
Tiba - tiba rio membuka matanya dan menghentikan lagu tersebut tepat sebelum reef dimainkan, ify tertahan sementara saat rio tengah menatapnya .
"Gue udah tau gimana reef nya.." Seru rio santai, ify mengerutkan keningnya bingung .
"Jelek yaa ?" Tanya ify takut .
"Benar kata lo, ada yang kurang.. Usahakan lo harus buat aransemen yang lebih bagus dari yang aslinya.." Sahut rio to the point .
"Maksud lo ?"
"Lebih bagus yang aslinya dari pada punya lo.." Jawab rio terus terang . Ify menghembuskan nafas sebal saat hasil karyanya dikatai seperti itu .
"Buat lagi yang baru.." Perintah rio
Ify menatapnya marah dengan kening yang hampir menyatuh .
"Heh, disini gue ketua.." Tantang ify dengan .
Rio menatapnya tajam, mendekat, semakin mendekat hingga akhir hampir menyentuh hidung ify . Tapi itu mampu membuat ify takut hingga dia harus menutup mata rapat - rapat .
"Sekarang posisinya gue guru lo.." Ucap ify tajam, setelah itu dia kwembali pada posisinya sebelumnya . Ify membuka matanya lebar - lebar dan memanyunkan bibirnya kesal . Bagaimana bisa wakil ketua mendongkol pada ketuanya ? Arrggghhh...
***
"rio bisa bantu ibu sebentar ?" Panggil bu winda sambil melihat satu persatu tumpukan kertas diatas mejanya . Rio yang sedang menulis sesuatu mengalihkan perhatiannya pada bu winda sejenak sambil mengernyitkan kening .
"Apa bu ?" Tanya rio tenang .
"Tolong kamu anterin ini ke rumahnya ify.. Bilang sama dia ini harus ditantangani dan jangan lupa di bawa besok.." Kata bu winda seraya menyerahkan sebuah map coklat pada rio .
"Rumah ify ?" Ulang rio sekali lagi, bu winda mengangguk menyahutnya .
"Ee.. Tapi bu.." Rio berusaha memutar otaknya untuk menolaknya "sa..saya gak tau rumahnya ify.. Yaa saya gak tau rumahnya dimana" alasan rio gugup .
Bu winda mengambil sobekan kertas dan bolpointnya, sekilas dia menulis sesuatu dan kemudian diberikan pada rio .
"Itu alamatnya ify, sama nomer telfonnya.. Kamu bisa datang dialamat itu.." Kasih bu winda, dengan takut - takut rio menerimanya hingga akhirnya dia mengangguk pelan dengan senyum tidak ikhlas .
KAMU SEDANG MEMBACA
kamulah takdirku
Фанфикseorang gadis yang terambisi soal cinta.. tapi sayang, cinta yang dijalani tak seindah kisah cinta yang dimpikan.. banulyak sekali.rintangan dalam mencinta, sehingga dia sadar cinta membutuhkan sebuah pengorbanan yang besar.. demi kebahagian aku, di...