kamulah takdirku 13

887 35 1
                                    

Sore harinya ify dan kak agni pergi ke butik temanya kak agni . Untuk apa ? Tentu saja mereka ingin membeli baju yang akan digunakan dipernikahan kak agni dan kak cakka besok . Agni dengan antusiasnya melihat - lihat baju yang akan dipilih, sementara ify hanya duduk lemas sambil terus melihat kearah luar jendela, sepertinya pandangan jalan lebih menyenangkan dari pada melihat - lihat baju . 

"Dek, kamu sukanya yang mana ? Ini atau ini ?" Tanya kak agni senang sambil membawa 2 model baju . Ify berlagak memperhatikannya denga tangan ditaruh didagu tirusnya itu . 

"Kayaknya yang ini deh kak.." Pilih ify pada baju yang sebelah kanan, karna baju itu menurutnya sangat bagus . 

"Oke, kakak cobain dulu yaa.." Agni pun berlalu keruang ganti, ify mengamati kepergia kakaknya dengan senyum miris . 

'Semua lo dapatkan kak, semoga keputusan ini benar' batin ify . 

*** 

Rio sudah mengisi semua pakaiannya didalam koper hitam besar, hanya tinggal tidur kemudian besok berangkat . Tapi sekarang pikirannya sedang melayang, i-phone yang dipegangnya hanya mampu berdiam diri tanpa ada satu pun getar atau bunyi yang seperti biasanya . 

saking tak tertahankan, rio pun bangkit dan pergi keluar dari apartemennya . Dengan kenderaan sepeda motor rio mengenderainya hanya dengan kecepatan sedang, selama diperjalanan dia terus menghapal kata - kata yang akan diucapkan nanti . Rio mendatangi kediaman rumah ify, kenapa begitu ? Dia hanya ingin berpamitan dengan sang mantan.. Bukannya dia berlebihan, rio hanya tidak mau suatu saat nanti dia tak akan pernah melihatnya lagi, mantan yang sudah menanam bibit dihatinya . 

Rio berhenti didepan gerbang, ternyata gerbang rumah ify tidak dikunci bahkan terbuka lebar . Dengan perasaan dag dig dug rio berjalan kaki masuk kedalam, sebelum benar - benar masuk, dia mengatur nafasnya dulu yang sempat tersumbat dengan kegugupannya . 

TING TONG 

Rio menekan bel rumah ify dengan pelan, selagi masih ada kesempatan menunggu pintunya dibuka . Rio menyempatkan waktu untuk mengatur nafas terlebih dahulu, seraya mengurangi rasa gugupnya . 

CLEG 

Rio mendongakan kepalanya dan melihat siapa yang telah keluar, matanya membulat dan ternyata yang keluar bukan ify tapi cakka, kakaknya sendiri lengkap dengan pakaian tertutup dan wajah pucat . 

"Rio.." Ucap kak cakka sambil melihat adiknya itu . 

"Maaf, saya mau ketemu sama ify.." Potong rio terdengar ketus . 

"Ify sedang keluar bersama kakaknya.." Jawab kak cakka ramah . 

"Oh, makasih.." Sahut rio cuek seraya pergi dan berbalik . 

"Tunggu.." Tahan kak cakka . Rio pun berhenti tanpa berbalik . 

"Apa kamu tidak mau tau ify kemana ?" Tawar kak cakka . 

"Ck, gak perlu.." Decak rio sinis, dan kembali melanjutkan jalannya . 

"Kami akan menikah besok.." Teriak kak cakka . Sontak rio berhenti lagi, kali ini dia berbalik . 

"Menikah ?" Ulang rio yang kurang mengerti . 

"Yahh, aku dan agni akan melangsungkan pernikahan besok.." Jelas kak cakka . Badan rio mengeras, bahkan tangannya sudah dikepal kuat . 

"Jangan bilang.." 

"Iya, ify lakuin ini demi kakaknya.." Potong kak cakka yang sudah tau apa yang akan dikatakan rio . 

"Kenapa ? Kenapa kalian lakuin ini hah!?" Marah rio yang badannya sudah mengeras seperti batu . 

"Ini semua kemauan ify" kata kak cakka 

kamulah takdirkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang