kamulah takdirku 7

1.3K 45 0
                                    

Pagi - pagi sekali ify sudah siap - siap, agni dan cakka yang baru bangun pun terheran - heran dengan tingkah ify . Pasalnya ini baru jam 5 ify tinggal pake sepatu, yang lainnya udah lengkap, dari seragam, tas, rambut dan lain - lain . agni yang masih bau ileran menghampiri adiknya tersebut . 

"Kamu mau kemana udah rapi gini ?" Tanya kak agni. 

"Mau ke sekolah" jawab ify semangat . 

"Tapi ini masih pagi loh fy.." 

"Emang kenapa ? Harusnya kak agni tuh seneng karna ify mulai sekarang gak bakal telat lagi kaya dulu" ucap ify dengan senyum lebar . 

"Kak agni mandi aja sono, tuh ilernya masih nempel.." Ejek ify . Sontak agni megang mulutnya sendiri . 

"Mana ?" Tanya agni panik . 

"hahahahah.." Tawa ify . Songak agni langsung menoyor kepala ify . 

"Aduh kak, sakit.." Ringis ify sambil memegang kepalanya sendiri . 

"Kamu diapain aja sama rio ?" Dumel agni kesel, karna ify berani - beraninya ngerjai kakaknya sendiri . 

DEGH 

Cakka yang dari tadi diam, saat mendengar nama rio perasaannya menjadi tidak enak . 

"Ihhh kak agni apaan sih.. Ify gak diapa-apain kok.." Rengek ify manyun . 

"Terus kamua berangkatnya ama siapa ?" Tanya agni . 

"Aku dijemput ama rio kak.." 

"Ngaku deh, kamu ada hubungan apa sama rio ?" Selidik kak agni . 

"Yeee kepo nih orang tua.." Ledek ify 

"Apaan orang tua, gue masih muda kalee.." Protes agni sambil melipat kedua tangannya didepan dada . 

"Masa ? Tuh keriputnya muncul satu.." Ejek ify lagi dan langsung berlari kelantai bawah, untuk menghindari serangan dari kak agni. 

"IFYYYYY..." Teriak kak agni dari lantai atas .

Ify ngakak puas setelah berhasil ngerjai kakaknya sendiri, pasalnya ify memang paling suka menggoda kak agni, karna kak agni orangnya mudah percaya . 

"Bibii.." Teriak ify tidak terlalu keras, tak menunggu waktu lama bibi menghampirinya dengan sopan . 

"Ada apa non ?" Tanya bibi sambil membungkukan badan didepan ify . Ify yang merasa risih digituin menegur sang bibi . 

"Bibi apaan sih.. Gak usah pake nunduk segala kali, ify kan masih muda" kata ify sambil membantu bibi menegakkan tubuhnya kembali . 

"Bibi minta maaf sama non ify soal..." 

"Ssstttt.. Bibi, harusnya ify yang minta maaf karna udah marah - marah gak jelas sama bibi.. Padahal bibi sama sekali gak salah.." Potong ify lembut . Bibi tersenyum senang . 

"oh ya bi, sarapannya udah siap ? Ify udah lapar nih.." Rengek ify sambil memegang perutnya sendiri . 

"Sudah non.. Sudah.. Ayo.." Ajak bibi ramah, ify mengikuti bibi dari belakang menuju ruang makan keluarga . 

Seperti biasa sarapan seperti ini hanya dihadiri ify seorang . Tapi itu tidak menjadi masalah buat ify, dan itu yang paling disukai ify, karna kalo makan bersama mama dan papanya, ify pasti dilarang makan banyak - banyak, harus gini lah.. Harus gitulah.. Kan ribet . Makanya ify lebih suka makan sendiri tanpa ada yang mengatur - ngatur porsi makannya . Tapi walaupun makannya banyak, ify gak pernah gendut . 

"Ini non.." Kata bibi seraya menyiapkan semua makanan diatas meja . Ify menyahutnya dengan sebuah senyum lebar . 

"Non ify kok tumben sekali pagi - pagi udah rapi ?" Tanya bibi sambil melihat ify yang terus mengambil beberapa lauk dipiringnya .

kamulah takdirkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang