kamulah takdirku 17

847 34 0
                                    

Gina yang duduk merasa risih dengan suaminya yang mondar mandir gak jelas didepan, pasalnya sudah hampir 30 menit kegiatan yang dilakukannya hanya kesana kemari sambil melihat hp . Sepertinya hati dan pikirannya sedang gelisah . 

"Mas, kamu kenapa sih ?" Kesekian lamanya, akhirnya gina membuka suara, dan itu berhasil membuat suaminya berhenti tepat didepannya . Ahhh, kenapa gak dari tadi sih ? 

"Aku bingung, kok nomor cakka gak aktiv yaa ?" Om hanafi menggerutu seraya duduk disamping istrinya . 

"Mungkin dia lagi istirahat.." Jawab tante gina yang masih berfikir positif . 

"Tapi masa iya ? Setiap papa telepon, pasti yang angkat agni.." Kata om hanafi jujur . 

"Agni ?" Ulang tante gina yang merasa aneh dengan suasana ini . 

"Iya agni.. Seakan - akan dia gak mau papa bicara sama cakka.." Tambah om hanafi membetulkan fikirannya . 

"Masa sih pah ? Terus gimana dong ?" Tante gina sudah mulai resah . 

"Papa juga gak tau.." Dengus om hanfi sambil menghembuskan nafas berat . 

*** 

Sekarang shilla sudah agak lebih lunak dengan ify dan sivia, seperti saat ini, mereka ngumpul dibelakang rumah ify, sekedar untuk mengakrabkan diri dengan seoarng shilla . 

"Shill, selama ini lo sekolah dimana ?" Tanya sivia yang matanya masih tertuju pada majalah fashion milik ify . 

"Di cendrawasi" *maaf ngarang nama sekolahnya* 

"bagusan mana ama sekolah kita ?" Lagi - lagi sivia bertanya tanpa melihat kearah shilla, sementara shilla sepertinya tak mempermasalahkan hal itu . 

"Kayaknya bagusan cendrawasih deh.." Ungkap shilla jujur . 

"Pasti itu karna gue.." Cerocos ify yang buka suara . 

"Gak lah.. Gue ngerasa lebih fokus aja disana.." Bantah shilla 

"Emang disekolah lama lo gak fokus gitu ?" Tanya sivia yang kini menengok kearah shilla . 

"Gak "jawab shilla enteng sambil menggeleng mantap . 

"Tuhh kan.." Ify langsung memotong dengan menyalahkan diri sendiri . 

"Ya ampun ify, sumpah bukan karna itu.." 

"Terus apa?" Kali ini ify menanyakan alasannya pada shilla . 

"Gue sadar, alasan gue masuk disekolah yang dulu itu karna cinta, bukan karna hati.. Makanya saat gue pindah, gue ngerasa gak terbebani ama perasaan gue suka sama rio " jelas shilla jujur dengan nada suara yang cukup bijak . 

"Sampe sekarang lo masih suka ama dia ?" Tanya ify agak ragu . 

"Kenapa ? Lo takut yaa kalo gue masih suka sama rio ?" Goda shilla yang langsung nyeletuk asal . 

"Ihh apaan coba.. Ya gak lah, lagian kalo lo emang masih suka, sok atuh.." Kata ify sekenaknya . 

"Hahaha gue becanda kok fy, lagian gue gak mungkin bisa suka lagi sama orang.." Ucap shilla sambil tertawa miris . 

"Kenapa ?" Tanya sivia kepo sambil menutup majalahnya secara kasar . 

"Ada deh.." Ujar shilla misterius. 

"Oh ya fy, lo punya mangga muda gak ? Gue kayaknya suka ngemil deh.." Tanya shilla sambil memegang perutnya sendri . 

"Gak punya lah shill.." Jawab ify jujur . 

"Ya sudah, gue pulang yaa.. Lagian ini udah jam berapa.." Ucap shilla sambil melihat jam tangannya . 

"Pulang ? Ini baru jam 8 malam shill.." Ujar sivia yang ikut melihat jam tangannya . 

kamulah takdirkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang