Gina yang duduk merasa risih dengan suaminya yang mondar mandir gak jelas didepan, pasalnya sudah hampir 30 menit kegiatan yang dilakukannya hanya kesana kemari sambil melihat hp . Sepertinya hati dan pikirannya sedang gelisah .
"Mas, kamu kenapa sih ?" Kesekian lamanya, akhirnya gina membuka suara, dan itu berhasil membuat suaminya berhenti tepat didepannya . Ahhh, kenapa gak dari tadi sih ?
"Aku bingung, kok nomor cakka gak aktiv yaa ?" Om hanafi menggerutu seraya duduk disamping istrinya .
"Mungkin dia lagi istirahat.." Jawab tante gina yang masih berfikir positif .
"Tapi masa iya ? Setiap papa telepon, pasti yang angkat agni.." Kata om hanafi jujur .
"Agni ?" Ulang tante gina yang merasa aneh dengan suasana ini .
"Iya agni.. Seakan - akan dia gak mau papa bicara sama cakka.." Tambah om hanafi membetulkan fikirannya .
"Masa sih pah ? Terus gimana dong ?" Tante gina sudah mulai resah .
"Papa juga gak tau.." Dengus om hanfi sambil menghembuskan nafas berat .
***
Sekarang shilla sudah agak lebih lunak dengan ify dan sivia, seperti saat ini, mereka ngumpul dibelakang rumah ify, sekedar untuk mengakrabkan diri dengan seoarng shilla .
"Shill, selama ini lo sekolah dimana ?" Tanya sivia yang matanya masih tertuju pada majalah fashion milik ify .
"Di cendrawasi" *maaf ngarang nama sekolahnya*
"bagusan mana ama sekolah kita ?" Lagi - lagi sivia bertanya tanpa melihat kearah shilla, sementara shilla sepertinya tak mempermasalahkan hal itu .
"Kayaknya bagusan cendrawasih deh.." Ungkap shilla jujur .
"Pasti itu karna gue.." Cerocos ify yang buka suara .
"Gak lah.. Gue ngerasa lebih fokus aja disana.." Bantah shilla
"Emang disekolah lama lo gak fokus gitu ?" Tanya sivia yang kini menengok kearah shilla .
"Gak "jawab shilla enteng sambil menggeleng mantap .
"Tuhh kan.." Ify langsung memotong dengan menyalahkan diri sendiri .
"Ya ampun ify, sumpah bukan karna itu.."
"Terus apa?" Kali ini ify menanyakan alasannya pada shilla .
"Gue sadar, alasan gue masuk disekolah yang dulu itu karna cinta, bukan karna hati.. Makanya saat gue pindah, gue ngerasa gak terbebani ama perasaan gue suka sama rio " jelas shilla jujur dengan nada suara yang cukup bijak .
"Sampe sekarang lo masih suka ama dia ?" Tanya ify agak ragu .
"Kenapa ? Lo takut yaa kalo gue masih suka sama rio ?" Goda shilla yang langsung nyeletuk asal .
"Ihh apaan coba.. Ya gak lah, lagian kalo lo emang masih suka, sok atuh.." Kata ify sekenaknya .
"Hahaha gue becanda kok fy, lagian gue gak mungkin bisa suka lagi sama orang.." Ucap shilla sambil tertawa miris .
"Kenapa ?" Tanya sivia kepo sambil menutup majalahnya secara kasar .
"Ada deh.." Ujar shilla misterius.
"Oh ya fy, lo punya mangga muda gak ? Gue kayaknya suka ngemil deh.." Tanya shilla sambil memegang perutnya sendri .
"Gak punya lah shill.." Jawab ify jujur .
"Ya sudah, gue pulang yaa.. Lagian ini udah jam berapa.." Ucap shilla sambil melihat jam tangannya .
"Pulang ? Ini baru jam 8 malam shill.." Ujar sivia yang ikut melihat jam tangannya .

KAMU SEDANG MEMBACA
kamulah takdirku
Fanfictionseorang gadis yang terambisi soal cinta.. tapi sayang, cinta yang dijalani tak seindah kisah cinta yang dimpikan.. banulyak sekali.rintangan dalam mencinta, sehingga dia sadar cinta membutuhkan sebuah pengorbanan yang besar.. demi kebahagian aku, di...