kamulah takdirku 2

2K 68 0
                                    

Semenjak kejadian tabrakan tadi siang, aku bertekad untuk mendapatkan hatinya . Aku akan melakukan berbagai cara agar dia mau dekat dan menjadi pacarku . 

Tok.. Tok.. Tok.. 

Seseorang mengetuk kamar ku, dengan malas kelangkahkan kaki dan membuka pintu kamarku . Disana sudah ada sivia yang tersenyum kearahku, tanpa kusuruh sivia langsung nyelonong masuk kekamarku . Marah ? Aku udah biasa ama sikap sivia yang seenaknya itu, dimarahin juga gak guna.. Namanya juga sahabat pasti sivia gak akan dengar teguranku itu . Dia akan menganggap ku angin laut yang masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri . Aku menutup pintu kamar ku dan ikut berbaring diranjang bersama sivia . 

"Ngapain lo kesini ?" Tanyaku 

"Gue bete dirumah fy.." Jawabnya 

"Bete kenapa ? Bukannya lo paling seneng dirumah yaa.." Tanya ku heran, karna sivia emang paling betah dalam rumah, katanya sih itu kesempatan buat molor (?) 

"Soalnya dirumah gue ada keluarga nyokap yang dari kampoeng.." 

"Hahahaha kampung bukan kampoeng.." Aku tertawa keras sambil membetulkan ucapannya . 

"Itu kan sebutan buat orang kampung fy, gimana sih.." Dengus sivia kesal. 

"Lo gak boleh gitu, biar gimanapun mereka tetap keluarga lo.." Kataku 

"Tapi gue gak suka keluarga dari kampung.."

"Lo tuh harus berterima kasih sama mereka . Karna mereka juga lo ada dirumah gue sekarang.." 

"Kampret lo.." Umpat sivia . Aku nyengir kuda sambil memperlihatkan jari telunjuk dan tengah kearah sivia . 

Sivia bangkit dan mengelilingi kamarku . Aku sih membiarkannya, toh tak ada yang mencurigakan . Tapi saat aku ingin mengotak nagtik i-phone ku, tiba - tiba suara teriakan sivia membuatku kaget . 

"Astaga ify.." Teriaknya, aku terlonjak kaget dan menghampiri sivia penuh kepanikan . 

"Ada apa ?" Tanya ku . Sivia menunjuk sebuah foto kecil yang tergeletak diatas meja belajarku . 

Aku ikut melihat, mataku membulat lebar saat melihat apa yang ditunjukan sivia, dengan cepat aku mengambilnya dan menyimpannya didalam laci mejaku . Sivia menatapku seperti mengitrogasi, aku jadi malu sendiri melihat sivia yang seperti itu . 

"Maksud nya tuh apa ?" Tanya sivia curiga . 

"Mmm it.. Itu.. Gu.. Gue.." 

"Kenapa lo simpan foto rio ? Lo suka yaaa sama dia.." Sosor sivia, aku tersentak dan bingung harus jawab apa . 

"I.. Iya..." 

"HAH?!" 

"Kenapa ?" Tanya ku polos . 

"Lo ? Suka sama rio ? Aduuhhh ifyy, lo sadar gak sih..." 

"Emang kenapa sih ?" Tanya ku yang memang belum mengerti maksud sivia . 

"Rio tuh orangnya pintar fy, dan dia gak mungkin suka sama lo.. Gue yakin rio suka sama orang yang pintar juga kaya dia..." Kata sivia sambil mondar mandir didepanku . 

"Tapi gue suka sama dia via, gue udah mendam perasaan ini sejak tadi.." Lirihku sedih . Sivia terdiam tepat didepan ku . 

"Hah!?" Kaget sivia yang memasang tampang gak banget 

"Pokoknya gue gak peduli.. Gue akan tetap berusaha buat rio jatuh cinta sama gue.." Tekad ku mantap, sivia melihatku sambil ternganga . 

"Lo kesambet ?" Tanya sivia, aku memutar bola mataku malas . 

kamulah takdirkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang