kamulah takdirku 1

3.8K 79 5
                                    

Aku merupakan siswi yang terambisi ingin mendapatkan hati seorang siswa yang merupakan teman sekelasku, dia terkenal pintar, cool, dan pemalu . 

Aku berusaha sekeras tenaga untuk mendapatkan hatinya.. Berbagai macam cara ku perbuat, hingga harus mempermalukan diri ku sendiri demi cintaku padanya . 

Hasil usahaku berbuah manis, dengan melewati berbagai macam rintangan seperti.... 

Cekidot : 

Disuatu pagi aku harus berlari sekuat tenaga agar sampai kekelas tepat waktu, sekolahku sudah terlihat sangat sepi, pertanda semua siswa sudah masuk kedalam kelas masing - masing . Aku mngumpat kediriku sendiri, kenapa harus ditempatkan dikelas yang paling ujung . Kelas XII IPA 7 yaitu kelas yang kutempati sekarang, kelas yang dipenghuni 25 siswa, dan terbagai 10 Siswa laki - laki dan 15 siswa perempuan . 

Saat sudah sampai didepan kelas, aku berdoa dalam hati.. Semoga hari ini aku tak dihadiahi hukuman dari guru kimia yang super galak dan disiplin . Berlahan ku gerakan tangan ku hingga menyentuh gagang pintu kayu tersebut . aku membukanya dan timbulah decitan yang dihasilkan dari bunyi pintu yang kubuka, ku intip sedikit kedalam, dan melihat semua siswa sudah mengarah kepadaku . dengan pasti ku buka pintu lebar - lebar sehingga memperlihatkan sosok diriku yang termenung ketakutan didepan pintu . 

"Hahahahahaha.." Suara tawa teman - temanku, membuat ku ciut untuk melangkahkan kaki masuk kedalam kelas . Ku melirik kearah guru kimia yang sudah menatapku tajam . 

"Ify.. Kamu terlambat lagi.." Ucapnya tegas, aku berusaha tenang dan dengan pasti melangkahkan kaki masuk kedalam kelas sambil menunduk . 

"Maaf.. Bu.. Tadi saya.." 

"Kena macet.." Potong sang guru yang sudah tau alasan yang akan kulontarkan . 

"Lari keliling 5 kali dilapangan.." Katanya penuh penegasan . Aku mendengus kesal, sebelum benar - benar pergi ku melirik seorang laki - laki yang sibuk berkutat dengan bukunya tanpa memperdulikan keributan disekitar . 

'Bahkan saat ku dipermalukan pun kau tak menghiraukannya' batin ku sedih sambil melangkahkan kaki keluar kelas dengan pasrah . Tawa renyah dari teman - temanku menghantarkan kepergianku . 

*** 

Ku melihat suasana lapangan yang sangat luas tersebut, aku berpikir apakah aku mampu berlari mengelilingi lapangan ini sebanyak 5 kali . Aku melihat sekitar lapangan, ternyata lapangan ini ramai, digunakan murid dari kelas lain yang sedang belajar olahraga . Bisa malu aku jika harus berlari diantara mereka, aku berpikir untuk mengganti hukuman ku dengan hukuman yang lain . Tapi saat aku ingin membalikan badan, ternyata guru kimiaku sudah berdiri tegak dibelakang seraya mengisyaratkan agar aku segera mejalankan hukuman . 

"Bu, apa boleh saya ganti dengan hukuman yang lain ?" Tanyaku . 

"Bersihkan semua toilet pria.." 

"WHAT?!" Pekikku.. Apa guru ini sudah gila ? Masa aku disuruh membersihkan toilet pria ? Ini mah penganiayaan. ? 

"Kamu pilih mana ?" 

"Lari aja bu.." Jawab ku dan langsung menjalankan hukuman berlari mengelilingi lapangan dan tentunya aku sudah menjadi tontonan menarik bagi semua murid yang berada disitu . 

Aku terus berlari tanpa memperdulikan orang - orang yang sudah menatapku aneh . Sudah banyak peluh yang keluar dari tubuhku, bahkan seragam sekolahku sudah sangat kusut dan basah . Belum sampai 3 putaran kepalaku sudah sangat sakit, perutku mual, bahkan kakiku seperti sudah tak mampu menompang tubuhku . Ditengah - tengah hukuman, aku jatuh pingsan . Sontak semua yang berada disitu berbondong - bondong membopong tubuhku ke uks . 

*** 

Aku mengerjap - ngerjapkan mataku . Disana ku melihat sahabatku sivia menangis sambil menggenggam tanganku . 

"Lo kenapa ?" Tanyaku bingung sambil memgang kepalaku yang sedikit pusing . 

"Gue tuh hawatir tau sama lo..hiks.." Jawabnya sambil terisak . Aku merasa tersentuh ternyata masih ada yang tulus menyangiku . 

"Hehe lo jelek kalo nangis.." Ledek ku sambil tertawa . Sivia menghapus air matanya kasar dan tersnyum kearahku . 

"Lo tuh kenapa terlambat sih ? Gue tuh hawatir sama lo.." Omel sivia 

"Gue kejebak macet via.. Sumpah.." Jawab ku jujur, tapi sepertinya sivia tak mempercayaiku . 

"Heh nona, lo sudah berapa kali make tuh alasan.." 

"Trus gue harus kasih alasan apa ? Lagian gue jujur kok.." 

"Tapi itu gak masuk akal fy.." Elaknya . 

"Masuk akal sivia.. Ini jakarta, wajarlah kalo macet.. Lagian gue gak pernah boong kok kalo soal alasan terlembat " kataku . 

"Terserah lo deh.." Ujar sivia pasrah . Aku tersenyum senang . 

"Gue gak mungkin boong sama sahabat sebaik lo.." Ucap ku, sivia tersipu malu ketika ku puji . 

"Baru dipuji dikit udah senyam senyum.." Goda ku . Tak berselang beberapa detik kami tertawa renyah dan berlahan melupakan rasa sakit dikepalaku bersama sivia . 

*** 

Dengan sedikit pincang aku berjalan bersama sivia untuk pulang bersama . Sivia memeluk pinggangku dan aku menahan dibahu kanan sivia . Kami berjalan terus sambil melihat kebawah, dan tak sengaja aku bertabrakan dengan seseorang yang tak punya mata . 

"Awww.." Ringis ku karena bahu kiriku terdorong kuat sehingga menimbulkan rasa sakit . 

Orang itu menolongku seraya membantu sivia untuk mengangkat tubuhku . 

"Maaf.." Ucap nya sopan . Aku menoleh kearahnya . 

DEGH 

Dadaku mendesir kuat saat melihat pujaan hatiku sedekat ini, mata ku tak henti - hentinya memperhatikannya, bibirku menyunggingkan sebuah senyuman . Aku ingin memeluknya, tapi itu tak mungkin, karna tiba - tiba terdengar suara teriakan dari belakang ku . 

"RIIIOO.. MAU KEMANA.." Teriaknya, aku dan sivia menoleh kebelakang dan mendapati shilla berlari kearah kami . 

"Gue pergi yaa.. Maaf karna udah nabrak lo.." Ucapnya dan langsung berlari meninggalkanku . Tak lama shilla melewati kami untuk mengejar rio yang sudah agak jauh . 

Ada rasa cemburu saat melihat mereka saling mengejar, apalagi shilla merupakan siswi pintar disekolah kami . Dan aku jauh dari kata -PINTAR- itu . 

To be continue..

kamulah takdirkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang