Aku merupakan siswi yang terambisi ingin mendapatkan hati seorang siswa yang merupakan teman sekelasku, dia terkenal pintar, cool, dan pemalu .
Aku berusaha sekeras tenaga untuk mendapatkan hatinya.. Berbagai macam cara ku perbuat, hingga harus mempermalukan diri ku sendiri demi cintaku padanya .
Hasil usahaku berbuah manis, dengan melewati berbagai macam rintangan seperti....
Cekidot :
Disuatu pagi aku harus berlari sekuat tenaga agar sampai kekelas tepat waktu, sekolahku sudah terlihat sangat sepi, pertanda semua siswa sudah masuk kedalam kelas masing - masing . Aku mngumpat kediriku sendiri, kenapa harus ditempatkan dikelas yang paling ujung . Kelas XII IPA 7 yaitu kelas yang kutempati sekarang, kelas yang dipenghuni 25 siswa, dan terbagai 10 Siswa laki - laki dan 15 siswa perempuan .
Saat sudah sampai didepan kelas, aku berdoa dalam hati.. Semoga hari ini aku tak dihadiahi hukuman dari guru kimia yang super galak dan disiplin . Berlahan ku gerakan tangan ku hingga menyentuh gagang pintu kayu tersebut . aku membukanya dan timbulah decitan yang dihasilkan dari bunyi pintu yang kubuka, ku intip sedikit kedalam, dan melihat semua siswa sudah mengarah kepadaku . dengan pasti ku buka pintu lebar - lebar sehingga memperlihatkan sosok diriku yang termenung ketakutan didepan pintu .
"Hahahahahaha.." Suara tawa teman - temanku, membuat ku ciut untuk melangkahkan kaki masuk kedalam kelas . Ku melirik kearah guru kimia yang sudah menatapku tajam .
"Ify.. Kamu terlambat lagi.." Ucapnya tegas, aku berusaha tenang dan dengan pasti melangkahkan kaki masuk kedalam kelas sambil menunduk .
"Maaf.. Bu.. Tadi saya.."
"Kena macet.." Potong sang guru yang sudah tau alasan yang akan kulontarkan .
"Lari keliling 5 kali dilapangan.." Katanya penuh penegasan . Aku mendengus kesal, sebelum benar - benar pergi ku melirik seorang laki - laki yang sibuk berkutat dengan bukunya tanpa memperdulikan keributan disekitar .
'Bahkan saat ku dipermalukan pun kau tak menghiraukannya' batin ku sedih sambil melangkahkan kaki keluar kelas dengan pasrah . Tawa renyah dari teman - temanku menghantarkan kepergianku .
***
Ku melihat suasana lapangan yang sangat luas tersebut, aku berpikir apakah aku mampu berlari mengelilingi lapangan ini sebanyak 5 kali . Aku melihat sekitar lapangan, ternyata lapangan ini ramai, digunakan murid dari kelas lain yang sedang belajar olahraga . Bisa malu aku jika harus berlari diantara mereka, aku berpikir untuk mengganti hukuman ku dengan hukuman yang lain . Tapi saat aku ingin membalikan badan, ternyata guru kimiaku sudah berdiri tegak dibelakang seraya mengisyaratkan agar aku segera mejalankan hukuman .
"Bu, apa boleh saya ganti dengan hukuman yang lain ?" Tanyaku .
"Bersihkan semua toilet pria.."
"WHAT?!" Pekikku.. Apa guru ini sudah gila ? Masa aku disuruh membersihkan toilet pria ? Ini mah penganiayaan. ?
"Kamu pilih mana ?"
"Lari aja bu.." Jawab ku dan langsung menjalankan hukuman berlari mengelilingi lapangan dan tentunya aku sudah menjadi tontonan menarik bagi semua murid yang berada disitu .
Aku terus berlari tanpa memperdulikan orang - orang yang sudah menatapku aneh . Sudah banyak peluh yang keluar dari tubuhku, bahkan seragam sekolahku sudah sangat kusut dan basah . Belum sampai 3 putaran kepalaku sudah sangat sakit, perutku mual, bahkan kakiku seperti sudah tak mampu menompang tubuhku . Ditengah - tengah hukuman, aku jatuh pingsan . Sontak semua yang berada disitu berbondong - bondong membopong tubuhku ke uks .
***
Aku mengerjap - ngerjapkan mataku . Disana ku melihat sahabatku sivia menangis sambil menggenggam tanganku .
"Lo kenapa ?" Tanyaku bingung sambil memgang kepalaku yang sedikit pusing .
"Gue tuh hawatir tau sama lo..hiks.." Jawabnya sambil terisak . Aku merasa tersentuh ternyata masih ada yang tulus menyangiku .
"Hehe lo jelek kalo nangis.." Ledek ku sambil tertawa . Sivia menghapus air matanya kasar dan tersnyum kearahku .
"Lo tuh kenapa terlambat sih ? Gue tuh hawatir sama lo.." Omel sivia
"Gue kejebak macet via.. Sumpah.." Jawab ku jujur, tapi sepertinya sivia tak mempercayaiku .
"Heh nona, lo sudah berapa kali make tuh alasan.."
"Trus gue harus kasih alasan apa ? Lagian gue jujur kok.."
"Tapi itu gak masuk akal fy.." Elaknya .
"Masuk akal sivia.. Ini jakarta, wajarlah kalo macet.. Lagian gue gak pernah boong kok kalo soal alasan terlembat " kataku .
"Terserah lo deh.." Ujar sivia pasrah . Aku tersenyum senang .
"Gue gak mungkin boong sama sahabat sebaik lo.." Ucap ku, sivia tersipu malu ketika ku puji .
"Baru dipuji dikit udah senyam senyum.." Goda ku . Tak berselang beberapa detik kami tertawa renyah dan berlahan melupakan rasa sakit dikepalaku bersama sivia .
***
Dengan sedikit pincang aku berjalan bersama sivia untuk pulang bersama . Sivia memeluk pinggangku dan aku menahan dibahu kanan sivia . Kami berjalan terus sambil melihat kebawah, dan tak sengaja aku bertabrakan dengan seseorang yang tak punya mata .
"Awww.." Ringis ku karena bahu kiriku terdorong kuat sehingga menimbulkan rasa sakit .
Orang itu menolongku seraya membantu sivia untuk mengangkat tubuhku .
"Maaf.." Ucap nya sopan . Aku menoleh kearahnya .
DEGH
Dadaku mendesir kuat saat melihat pujaan hatiku sedekat ini, mata ku tak henti - hentinya memperhatikannya, bibirku menyunggingkan sebuah senyuman . Aku ingin memeluknya, tapi itu tak mungkin, karna tiba - tiba terdengar suara teriakan dari belakang ku .
"RIIIOO.. MAU KEMANA.." Teriaknya, aku dan sivia menoleh kebelakang dan mendapati shilla berlari kearah kami .
"Gue pergi yaa.. Maaf karna udah nabrak lo.." Ucapnya dan langsung berlari meninggalkanku . Tak lama shilla melewati kami untuk mengejar rio yang sudah agak jauh .
Ada rasa cemburu saat melihat mereka saling mengejar, apalagi shilla merupakan siswi pintar disekolah kami . Dan aku jauh dari kata -PINTAR- itu .
To be continue..
![](https://img.wattpad.com/cover/31187466-288-k867947.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
kamulah takdirku
Fanfictionseorang gadis yang terambisi soal cinta.. tapi sayang, cinta yang dijalani tak seindah kisah cinta yang dimpikan.. banulyak sekali.rintangan dalam mencinta, sehingga dia sadar cinta membutuhkan sebuah pengorbanan yang besar.. demi kebahagian aku, di...