kamulah takdirku 8

1K 45 0
                                    

'Kakak, jangan pergi kak..' Teriak rio 

'Maafin kakak yo, kakak udah gak bisa tinggal disini lagi' kata cakka 

'Kaka jahat.. Kakak ninggalin rio..' Rengek rio yang terus saja menahan baju kakaknya . Rio yang berusaha menahan kepergian kakaknya, sementara orang tua mereka hanya melihat dari jauh tanpa menahan atau memberikan satu patah kata untuk kepergian anak mereka . 

'Maafin kakak... Maaf...' Ucap cakka yang secara paksa melepaskan genggaman dari adiknya dan langsung pergi sambil membawa sebuah kper hitam besar.... 

>>>>>> 

"Kakaaaakkkkk....." Teriak rio yang baru saja terbangun dari tidurnya . Ternyata barusan dia sedang bermimpi . 

Waktu sudah menunjukan pukul 5 sore, dan ternyata rio hanya tidur 30 menit saja . Pulang sekolah tadi, memang rio langsung pulang tanpa melakukan ekskul basket seperti biasa . Rio mengambil i-phonenya yang tergeletak begitu saja disampignya . Disana sudah terdapat 3 panggilan tak terjawab dan 5 pesan, semuanya dari ify yang terus menanyakan keadaan rio . 

Rio mendesah pelan, ternyata sikap anehnya ini membuat ify hawatir dan cemas . Betapa bodohnya dia malah membuat ify terpuruk hanya karna rasa bimbangnya terhadap sebuah foto lama . Setelah mengumpulkan tenaga rio bangkit seraya bersiap - siap untuk kerumah ify, sebab dia merasa sudah sangat - sangat merasa bersalah . 

*** 

Rio mendatangi rumah ify, dari luar dia sudah bisa melihat mobil ify yang bertengger manis dihalaman rumah . Tapi bukan mobil itu yang rio permasalahkan, yakni 2 orang yang sedang mengobrol mesra didepan mobil tersebut . Entah mengapa dia merasa sangat marah, marah pada dirinya sendiri . Disana rio bisa melihat ify tertawa terbahak - bahak sambil terus menepuk nepuk pundak cakka, bahkan cakka malah terus memancing dengan menceritakan cerita konyol atau yang menurutnya lucu . 

Rio menahan amarah, amarah yang tidak bisa dia keluarkan sekarang ini . Dengan tenang rio berjalan masuk kedalam dan berdiri tepat didepan mereka sambil bersikap seperti biasa . Ify dan cakka yang sedari tadi tertawa merasa terkejut saat melihat kemunculan rio yang tiba - tiba . 

"Rio ?" Rio memberikan senyum manis pada ify . 

"Apakah aku mengganggu ?" Tanya rio ramah yang terdengar tertekan . 

"Tidak kok, kamu bicara apa sih.." Selah ify yang masih terkejut dengan kedatangan rio . Tatapan rio terarah pada orang yang menunduk disamping ify . 

"Kak agni gak ada yaaa ?" Tanya rio seram sambil tersenyum sinis . 

"Rioo, kamu kenapa sih ? Ayoo masuk.." Ajak ify yang langsung menggeret rio masuk kedalam rumah . Setelah kepergian rio, cakka bernafas lega, pasalnya sedari tadi nafasnya tercekat saat rio berada didepannya . 

"Maaf.." Gumam cakka sedih sambil tersenyum miris . 

*** 

Tak ada perbincangan diantara mereka berdua, hanya bunyi kemercik air kolam yang selalu dimainkan ify lah yang terdengar saat ini . Rio sibuk dengan pikirannya sendiri, entah apa itu . Sementara ify bermain air bertujuan untuk membunuh kesunyian saat ini . Wajahnya cemberut, bahkan dari pantulan air sangat jelas kalo ify sangat tidak menyukai suasana seperti ini . 

Ify sudah tidak tahan lagi, kesunyian ini hampir saja membunuhnya . Apa guna rio kemari hanya untuk duduk diam, terus unutk apa ify ada disini kalo hanya jadi obat nyamuk . Kesunyian ini memaksa ify untuk bangkit seraya balik lagi kedalam rumah, tapi saat baru selangkah tiba - tiba tangan kanannya ditahan rio, sehingga ify kembali berhenti tanpa melihat kebawah atau melihat siapa yang telah berani menahan langkahnya . 

kamulah takdirkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang