kamulah takdirku 19 B

924 35 0
                                    

Diruangan shilla, sudah ada sivia, nova, debo dan ify . Cakka sedang dipriksa dokter sekarang, sehingga ify bisa singga dulu keruangan inapnya shilla, sekedar untuk melihat keadaannya, tapi ternyata disini sudah banyak orang dan kebetulan juga ify ingin menanyakan permasalahan yang terjadi pada teman - temannya ini . 

"Lo kenapa ngelakuin ini pada shilla ?" Tanya ify to the point . Semua mata mengarah padanya . 

Debo keliatan gelagapan menanggapi pertanyaan ify, baginya pertanyaan itu seperti sengatan listrik yang tiba - tiba menghujamnya seketika . 

"Mmm... It.. Itu, gu..gue..." 

"Ahhh, udah lah.. Lo bajing deb, lo cowok gak tau diri.." Potong nova yang langsung menerka debo seperti seorang penjahat, semuanya jadi diam melihat nova yang langsung angkat bicara . 

"Maafin gue nov, tapi..." 

"Tapi apa ? Lo tega yaa ngelakuin ini sama gue.." Nova ngebejaknya tanpa mendengarkan penjelasan . 

"Lo tenang dulu lah nov.." Seru ify yang ikut menenagkan nova yang sudah naik darah . Sementara debo hanya bisa menunduk ketakutan . 

"Deb, luruskan yang boleh diluruskan.." Ucap ify pelan . Debo mendongak dengan mata sayunya . 

"Buat apa fy ? Udah gak ada gunanya lagi.." Pekik nova yang masih emosi . Ify mengusap punggungnya, agar nova bisa tenang dulu . 

"Itu berawal...." 

Flashback on 

"Gue gak mau dengar penjelasan lo.. Gue udah nunggu disini dari 1 jam yang lalu, dan lo seenaknya datang telat.. Lo tau gak disini tuh hujan, gue basah deb.." Omel nova ditengah taman, debo susah menjelaskan kebenaran jika nova sedang emosi seperti ini . 

Memang nova orangnya susah mendengarkan penjelasan apa - apa kalo sedang emosi . 

"Nyokap..." 

"Nyokap ? Selalu saja kalo telat alasannya nyokap lah, bokap suru ini lah, apalah.. Basi lo.." Potong nova yang langsung menerka debo seperti orang yang sangat bersalah . 

"Terus lo maunya apa hah?!" Kali ini debo terbawa emosi juga jika harus selalu dimarahin seperti ini . Nova masih memasang muka marah dengan tangannya yang dilipat didepan dada . 

"Gue maunya kita PUTUS" ucap nova langsung seraya menekankan pada kata putus . 

DEGH 

Hati debo tiba - tiba terasa sangat panas, rasanya sakit sekali mendengar nova mengucapkan kata - kata sakral itu . Satu kata yang selalu dihindarinya, tapi kenapa nova tega memutuskannya tanpa berfikir panjang dulu ? Hanya karna dia telat, nova dengan mudahnya melakukan hal itu padanya ? 

"Tapi..." 

"Gak ada tapi tapian.. Gue udah cukup sabar ngehadapin cowok kaya lo.." Ucap nova enteng, dengan hati yang masih berkecamuk nova berlalu meninggalkan debo yang seutuhnya belum menerima keputusan sepihak itu . 

*** 

Debo yang pikirannya masih kacau, masuk kedalam cafe yang didalamnya terdapat benda - benda terlarang dan banyak juga manusia - manusia yang melakukan maksiat . 

Debo termasuk orang yang paling benci dengan yang namanya alkohol, tapi dia juga hanya seorang manusia biasa yang jika sedang ada masalah pasti akan mencari kesenangan, agar bisa melupakan sejenak masalahnya . 

Didalam sini terdapat lampu - lampu yang gemerlap dan berwarna warni, musik dj yang volumenya sengaja dikeraskan, dan bau - bau menyengat dari berbagai alat terlarang . Yang paling utama yaitu beberapa orang yang menari sambil melompat - lompat mengikuti lantunan dj yang sedang didengar, orang i orang disini rata - rata sudah hilang akal sehatnya, sehingga dibagian sudat ada beberapa pasangan yang melakukan maksiat . 

kamulah takdirkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang