26

1.7K 132 15
                                    

" Siapa penjaga Lillyn Malaiqa ? " ucap seorang doktor lelaki yang keluar daripada operation room . Dia melihat dua orang lelaki yang menunggu di luar OT.

" Saya suami dia " jawab Faeeq pantas lalu mendekati doktor lelaki itu ingin mengetahui perkembangan Lillyn .

Jantungnya berdegup laju menanti kata-kata dari doktor tersebut.

" Medical report Puan Lillyn sebelum ni setahu saya , tertera amnesia right ? " tanya Doktor lelaki itu meminta kepastian .

Faeeq mengangguk kepala mengiyakan .

" Yes , doc "

" Keadaan Puan Lillyn stabil dan luka di kepala telah dijahit dan dirawat . Cuma .. " jelas doktor tersebut namun kata-katanya tergantung sebelum meneruskan berucap .

" Cuma apa , doc ? " desak Faeeq .

" Disebabkan Puan Lillyn hidap amnesia , kami tidak dapat pastikan sama ada kesan hentakan memberi impak kepada ingatan isteri Encik atau tidak " sambung doktor.

" Apa maksud doctor ? " soal Faeeq dalam hatinya dapat menembak kata-kata seterus doktor lelaki di hadapannya .

" Kemungkinan ingatan Puan tidak berubah atau ingatan dia akan pulih " jawab Doktor lelaki itu lalu menghembuskan nafas berat .

" Pulih ? " ulang Faeeq .

" Betul , encik . Itu hanya kemungkinan . Tapi kita kena tunggu isteri Encik sedae terlebih dahulu dan baru kita tahu kesan kepada ingatan Puan Lillyn " beritahu doktor.

" Baik , thank you doc . By the way doc , saya boleh pindahkan isteri saya ke ward vip ? " ucap Faeeq .

" Sure , saya akan bagitau nurse saya untuk uruskan . My pleasure " kata doktor tersebut dan berlalu pergi meninggalkan Faeeq bersama Arsyad yang diam membisu.

" Tuan ! " panggil Arsyad separa kuat apabila Faeeq hampir hilangan imbangan . Lengan majikannya dipimpin lalu didudukkan di kerusi berhampiran mereka .

" Syad , kau dengarkan apa yang doctor cakap ? " tanya Faeeq dengan wajah yang sugul .

" Aku dengar " jawab Arsyad lemah .

Dia tahu apa yang ditakutkan oleh Faeeq kini . Sebuah kehilangan .

Faeeq meraup rambutnya ke belakang kasar.

" Dia kata hanya kemungkinan , belum tentu lagi pulih . Tapi , Faeeq . Sampai bila kau nak terus berpura-pura macam ni ?  " nasihat Arsyad.

Faeeq menoleh ke arah Arsyad.

" Aku takut hadap benda selepas itu , Syad . Aku rasa kalau Lillyn lari kalini . Aku tak akan kejar . Aku akan bebaskan dia " ucap Faeeq memikirkan kemungkinan yang akan terjadi .

" Mengucap la Faeeq , dah bertahun kau tunggu . Apa-apa pun jadi kau kena hadap semua ni , kau lari takkan selesaikan masalah bro " kata Arsyad tidak puas hati.

" Apa yang jadi dulu bukan salah kau pun sebenarnya . Aku rasa dah tiba masa kau cerita semuanya dalam masa terdekat , jangan sampai Lillyn tahu dulu " sambung Arsyad lagi .

Bahu Faeeq ditepuk perlahan , menyalurkan semangat kepada sahabatnya yang banyak memendam rasa sepanjang perkahwinannya . Faeeq tidak memberi sebarang reaksi.

" Itu Lillyn dah keluar " beritahu Arsyad kepada Faeeq apabila melihat Lillyn disorong oleh beberapa orang jururawat yang bertugas keluar dari OT.

Faeeq bingkas bangun lalu mendapatkan isterinya yang masih lena kesan daripada bius semasa pembendahan . Dia turut mengiringi Lillyn ke ward .

" Bawa Leo ke sini " Faeeq sempat menitipkan pesanan kepada Arsyad .

Lillyn MalaiqaWhere stories live. Discover now