14

1.7K 137 7
                                    

Uhuk ! Uhuk !

Mujur air di dalam mulut Lillyn tidak tersembur keluar setelah mendengar kata-kata dari Datin Laila . Dadanya ditepuk perlahan , pedih betul tersedak air ni.

Tiba-tiba ada tangan kecil yang menepuk belakangnya . Lillyn menoleh ke tempat duduk sebelahnya yang ada Leo sambil menepuk tubuh belakang .

Ahli-ahli keluarga yang lain hanya tersenyum memerhati . Lillyn menepuk pipi Leo lembut , pandai betul Leo ambik hatinya . Hailah anak siapa ni?!

" Thankyou, Leo " ucap Lillyn kepada Leo.

" Welcome , mummy " balas Leo gembira.

" Mummy? " soal ahli keluarganya serentak , terkejut dengan panggilan yang didengari mereka dari bibir anak kecil itu. Ishan dan Isya juga mengalihkan pandangan.

" Kalau Leo panggil Mak Su , mummy. Kita kena panggil Uncle Faeeq , Pak Su la kan . Betul tak baba ? " sampuk Ishan petah , mukanya kelihatan teruja .

" Nampaknya, macam tu la ~ " jawab Iqbal mengusik adiknya.

Wajah Lillyn semakin merah apabila anak saudaranya yang banyak mulut itu berjaya membuahkan tawa seluruh ahli yang berada di situ . Rasa nak menyorok belakang sofa.

" Banyak betul rahsia diorang kita tertinggal ni , Fariq " seloroh Dato Idris.

" Biarlah , asalkan diorang bahagia . Tak begitu ? " balas Dato Fariq tertawa.

Lillyn tersandar di sofa , tak tahu nak letak muka dekat mana . Faeeq di sebelah menggosok belakang leher menahan malu juga . Leo naik ke atas pangkuan Faeeq.

Leo menarik tangan Lillyn yang menutup muka itu , lalu mengintai wajah tersebut.

" Leo tak boleh panggil mummy, mummy ke? " tanya Leo naif .

Lillyn memandang sekeliling , pandangan mereka sekali lagi terarah kepada kami berdua . Rambut Leo diusap lembut , dia sendiri tidak tahu kenapa Leo dirasakan begitu dekat dengannya.

" Untuk Leo semua boleh , mummy tak kesah pun " jawab Lillyn ikhlas .

" Kau kena start panggil aku abang lepas waktu kerja " bisik Faeeq perlahan yang hanya didengari oleh Lillyn. Lillyn mengangkat wajah ingin membalas . Namun , pandangan mereka membatalkan niatnya.

" Jangan berangan " bisik Lillyn kembali dengan wajah disenyumkan .

" Suka , saya tengok keluarga kita ramah macam ni . Kalau ada masa terluang akan datang , datang la pula ke rumah kami " kata Dato Fariq berbahasa.

" Insyaallah "

" Eh , jom la kita makan . Makanan dah terhidang " ajak Datin Qasrina ke ruang makan . Mereka mula mengambil tempat duduk masing-masing.

Leo duduk di antara Lillyn dan Faeeq.

" Daddy kan best kalau dekat rumah kita boleh duduk macam ni . Kiri kanan Leo ada daddy and mummy " kata Leo kepada Faeeq yang mencedokkan lauk ke dalam pinggannya.

Faeeq tersentak . Kelihatan wajah Leo gembira pada malam itu yang dapat makan bersama Lillyn , Faeeq melepaskan keluhan berat. I hope so Leo but hm.

" Mak Som kan ada " balas Faeeq bersahaja.

Leo menjeling Faeeq menyampah .

" Daddy nak ke Mak Som tu ? Huh " bidas Leo . Mulutnya mencebik .

Faeeq tertawa kecil.

" Leo nak apa-apa lagi ke? " tanya Lillyn kepada Leo yang sedang menyuapkan makanan.

Lillyn MalaiqaWhere stories live. Discover now