27

1.7K 145 19
                                    

" Daddy , mummy dah bangun " teriak suara kecil itu memberitahu apabila jari Lillyn yang berada dalam genggaman Leo memberi interaksi .

Faeeq yang baru keluar daripada toilet segera mendekati Leo yang berdiri di samping Lillyn . Dia melihat genggaman erat Leo terhadap Lillyn .

" Leo , mummy belum sedar lagi " nafi Faeeq lalu melepaskan keluhan berat .Tiada reaksi yang ditunjukkan oleh Lillyn seperti yang dikatakan oleh Leo .

Faeeq mengalihkan pandangan ke arah ibu mertuanya untuk meminta kepastian.

Datin Qasrina menggeleng kepala menandakan dirinya tidak nampak pergerakan daripada anak perempuannya itu .

" Daddy , I'm sure yang Leo nampak jari mummy bergerak tadi " usul Leo yakin .

Faeeq melutut di hadapan anak lelakinya .

Kedua-dua tangan Leo dipegangnya kejap . Dia mencium dahi anak kecil itu sekilas . Lama dia mendiamkan diri sebelum membalas .

" Maybe Leo salah nampak . Now , mummy tak tunjuk apa-apa pergerakan pun " pujuk Faeeq lembut sambil merapikan rambut Leo yang coklat keperangan itu .

" No , mata Leo tak silap . Leo betul nampak yang ... "

Belum sempat Leo menghabiskan kata-katanya , Faeeq menarik Leo ke dalam pelukan apabila dia melihat mata Leo sudah dikaburi dengan air mata .

" Okey baby , daddy trust you . Daddy percayakan Leo " bisik Faeeq tidak mahu Leo berterusan menyakinkannya . Hatinya rapuh melihat air mata Leo yang bergenang.

Iqbar memeluk bahu Datin Qasrina apabila ibunya juga hanyut dengan situasi yang berlaku di hadapan mata mereka kini . Berat lagi mereka yang memandang dua beranak itu .

" Daddy percayakan Leo kan ? Leo betul nampak jari mummy bergerak tadi " balas Leo tidak mengalah . Esakan kecil mula kedengaran di ruang tersebut .

" Yes , daddy percayakan Leo "

" Bila mummy nak bangun daddy ? Leo nak mummy . Leo nak mummy bangun daddy " rayu Leo dalam tangisannya . Leo memeluk erat leher Faeeq .

Di situ anak lelakinya melepaskan tangis , belakang tubuh Leo ditepuk perlahan . Faeeq berusaha menenangkan anaknya yang tidak berhenti menangis .

" Mummy akan bangun , sayang . Leo , don't cry . Shh , daddy ada " pujuk Faeeq lagi .

" Mummy , cepatlah bangun . Leo rindu mummy " luah Leo perlahan di tepi telinga Faeeq.

Faeeq mengeratkan lagi pelukannya terhadap Leo .

" Faeeq , ada baiknya kami bawa Leo balik rumah dulu . Aku kesian tengok kau , bro " celah Iqbar dengan nada separa berbisik , tidak mahu menganggu Leo yang tidur kembali .

" Takpelah , Iqbar . Nanti mengamuk pula dia kalau bangun je ada dekat rumah sana . Dia pun tak familiar lagi dengan family belah Lillyn " tolak Faeeq sopan .

" Kau pun aku tengok dah tak terurus macam mana nak urus Leo nanti ? atau kau nak balik dengan Leo dulu biar aku jaga Lillyn pula ? " ucap Iqbar .

Faeeq menggeleng .

" Jaga Lillyn tanggungjawab aku . Jaga Leo pun tanggungjawab aku . Aku tahu apa yang aku buat sekarang . Tak terbalas dengan apa yang jadi dekat Lillyn dulu " perlahan Faeeq memberitahu .

" Faeeq , kejadian dulu bukan salah kau . Benda dah nak jadi . Kita semua tak nak pun benda tu terjadi . Tapi siapa kita nak tolak takdir Allah ? "

Lillyn MalaiqaWhere stories live. Discover now